[END] Boyfriend #สามหกสิบแปด [Terjemahan Indonesia]

Chapter 17

Buruk untuk hati aku, aku dulu punya makanan seperti gorengan. Tapi sekarang harus ditambah juga

"Kenapa aku tidak bisa tidur dengan Paman?"

Aku hanya memegang pelipis dengan piyama ku, memeluk guling, berdiri di depan pintu kamar tidur. Karena tanggalnya hari Jumat, dia meminta izin dari rumah untuk tinggal di kamar ku dengan alasan mengizinkan ku membantunya dalam ujian bahasa Inggris. Tetapi tidak pada waktunya untuk memulai les, masalah besar datang sebelumnya

Setelah aku selesai mandi, aku pergi ke kamar mandi. Ketika aku keluar dari kamar mandi, saya menemukan bahwa dia telah berubah menjadi semut pekerja, memindahkan tempat tidur dari sofa ke kamar ku.

Iya ...

Kamar tidur ...

Di mana itu benar-benar tempat yang aman ...

"Ne ..."

"Aku hanya tidur, kenapa tidak bisa tidur Atau paman berpikir untuk melakukan sesuatu yang tidak baik dengan Ne Juga tidak ada yang berusia delapan belas tahun. "Benar-benar ingin memotong kesalahan ini. Ulangi, itu umurnya

"Bukankah seharusnya begitu?"

"Kita adalah kekaih sekarang."

Hanya...

Aku menelan pada waktu yang salah. Tenggorokannya tercekat sekali karena kata- kata Ne. Benda yang mencekik ini air liur, itu bukan dosa, jelas bukan.

"Ne ..."

"Kita berpacaran, benar begitu, Paman?"

"Yah, memang begitu."

"Paman mencium Ne. Jika tidak, apa Kekasih itu? Babysitter? Apakah kamu benar- benar pengasuh Ne, bukan?"

Benar-benar pikirkan apa yang dia katakan

"Bukan seperti itu. Kamu tidak berkencan dengan ku, aku harap ... " Baiklah, bisakah aku mengatakan itu?

"Harapan apa?"

"..."

"Paman tidak akan bercanda seperti Wang Yibo, kan?"

"Apa Wang Yibo itu?"

"Jika tidak, Yibo berharap, apa harapan itu?"

"..."

"..." alis mengerutkan kening dan menatapku dengan erat memperketat jawabannya. Aku menghela nafas panjang sampai angin hampir kosong.

"Ya, pacarku adalah seorang laki-laki." Pada akhirnya, aku memilih opsi yang paling mudah. Saat aku selesai berbicara, pipi Ne memerah. Mulut kecil mencoba menahan senyum. Apa yang membuatmu senang hanya dengan ini?

"Paman tahu, kamu pacar kedua dalam hidupku." "

Apakah ini baik atau buruk?"

"Tapi itu pacar laki-laki pertama."

"..."

"Ciuman pertama juga"

"Pergi tidur, tidur"

Angkat bendera putih sampai memungkinkan

Aku, yang sudah menyerah dengan kata-kata manis itu. Pada akhirnya, dia memberi tubuhnya yang keras kepala setumpuk bantal dan selimut. Ne tersenyum sampai terluhat semua giginya, lalu buru-buru lari dan melempar barang di tangannya ke tempat tidur sebelum melompat turun.