Bagi ku, laut di Thailand adalah destinasi nomor satu yang aku rekomendasikan kepada teman-teman ku ketika aku berada di Inggris. Karena setelah mencoba melakukan perjalanan ke laut di luar negeri, aku merasa seperti laut yang berhembus angin. Airnya tidak terlihat bagus untuk dimainkan. Sangat berbeda dengan laut Thailand. Namun meski begitu, laut jarang menjadi pilihan liburan bagiku. Atau jika aku pergi, aku biasanya hanya mengejar angin, meliat pemandangan, mendengarkan suara ombak. Kisah bermain di air adalah yang terakhir kali.
"Paman, warna apa yang bagus?" Aku mengalihkan perhatianku kembali ke masa sekarang. Tidak, berdiri, memegang celana renang, celana pendek, warna hijau daun dan pola bebek kuning.
"..."
"Kuning atau hijau, yang bagus, katakan Paman"
"... Hitam," saya mengulurkan tangan untuk mengambil hitam untuk mengangkatnya. Alis berkerut, membuat wajah tidak puas
"Tidak, aku tidak akan terlihat bagus."
"Orang-orang juga harus luar biasa saat pergi ke pantai"
"Seandainya aku tenggelam dan orang akan mencari dengan tepat"
"Tenggelam di laut, apa aku akan melihat celanaku juga?"
"Nae akan melambai kan tangan" sangat sadar sehingga dia tidak bisa tenggelam. Entah kenapa ragu, karena warnanya sama-sama mencolok. Jadi aku memilih kuning karena setidaknya tidak memantulkan cahaya seperti hijau. Akhirnya, Nae memilih pola apel merah sebagai gantinya. Aku tidak tahu mengapa harus memilih itu sejak awal. Aku mengambil celananya dan berlari mencari kemeja Hawaii yang tipis. Sedangkan Ne sangat senang mencari baju untuk pergi ke laut.
Aku mengambil telepon ku dan menghubungi kepada sekretaris untuk membantu ku memesan kamar di tepi laut di Hua Hin*. Sekretaris ku mengusulkan sebuah bungalow mewah dengan tepi pantai pribadi. Tepat seperti yang aku inginkan
(Pulau talu, hua hin)
... Jika itu adalah pantai terbuka, aku akan pusing melihat monyet-monyet berlarian di antara kerumunan.
"Paman"
"Hah?" Aku berbalik saat dipanggil. Ne mengenakan kemeja Hawaii di atas seragam siswa. rambut coklat Berankan oleh topi jerami. Di sekitar pinggangnya, ada ikat karet berbentuk bebek kuning di atasnya. "Ah ..."
"Tidak, siap untuk bepergian."
"Cukup untuk dilihat"
"Ikat bebek atau unicorn yang bagus"
"Kamu menggunakannya untuk pergi ke pantai juga?
"Dengan banyak air Harus pakai ikat karet. "Aku sedikit mengerut. Sepertinya ingat kalau saat ke pantai biasanya hanya anak kecil yang menggunakan ikat seperti ini. Aku dibesarkan dengan menggunakan ikat hitam yang terlihat seperti roda mobil.
(Ikat itu ban renang ituloh. Aku rasa kalian mengerti)
Aku hampir memprotes, tetapi menyadari bahwa anak di depannya tidak akan sering pergi ke pantai.
Aku menelan keberatan ku ke tenggorokan, dan pergi ke resepsionis.
"Dan di sana ..." aku menunjuk ke ember dengan mainan sendok pasir. "Di mana mengambil pasir?"
"..."
"Mengapa kamu tidak bisa pergi ke laut dengan gayung pasir?"
"Tidak"
KAMU SEDANG MEMBACA
[END] Boyfriend #สามหกสิบแปด [Terjemahan Indonesia]
Teen FictionAku seorang pria berusia tiga puluh enam tahun yang pergi untuk membantu seorang anak laki-laki Thailand yang mabuk di Jepang. datang dan pergi dan cium dia. Siapa sangka kalau kita bertemu lagi ... Dia mengenakan seragam Sekolah Menengah Author : @...