[Ne POV]
Aku tidak tahu kapan terakhir kali aku menikmati sebanyak ini.
Aku duduk dengan memandangi tas keramik berbentuk laut yang kubeli setelah bepergian dengan paman. Ini adalah pertama kalinya pergi ke laut setelah bertahun-tahun. Setelah bertanya dan menangis, orang tua ku tidak pernah pergi.
Untuk pertama kalinya dalam hidup ku, aku ingin melakukan apa saja yang aku ingin kan. Mau makan apapun yang aku inginkan.
Ini adalah pertama kalinya aku terlihat begitu sering bahagia dalam waktu kurang dari sebulan.
Untuk pertama kalinya aku merasa tidak seburuk itu.
"Tidak, kenapa kamu melihat gantungan kuncinya?" Aku berteriak keras saat bajingan itu mengulurkan tangan untuk menarik gantungan kunci dari tanganku.
"Sialan, kembalikan !!! "
"Apa-apaan, gantungan kunci yang jelek"
"Sial !!! " Aku mendorongnya dengan keras dan buru-buru menarik barang itu kembali.
"Hei, apa yang panas ini? Mengapa kamu harus mendorong sebanyak ini? "
"Kamu tidak boleh main-main dengan milikku !!!"
"Hei, tetap tenang," Nath buru-buru menahanku. Man mengerutkan kening. Aku tidak pernah bertengkar dengan teman-teman ku sebelumnya. Ini pertama kalinya.
"Benar-benar hebat"
"Kamu sibuk dengan barang-barangku"
"Dengan hanya gantungan kunci bodoh, Kamu mendorong ku" bersama-sama berpura- pura memukulku. Teman-teman lainnya berusaha menarik ku dan berpisah.
"Ini bukan hanya gantungan kunci yang bodoh."
"Omong kosong."
Pria itu menjentikkan lengan temannya yang menarik diri sebelum membanting kakinya keluar ruangan. Ruang kelas yang sibuk tadi segera kembali diam. Aku mengambil nafas dalam untuk menghentikan air mataku mengalir.
"Ne seharusnya tidak mendorongnya sebanyak itu"
"F * ck you, ini sudah siap untuk memukulmu Itu hanya gantungan kunci. "
"Jangan main-main dengan ini"
Aku melepaskan lengan ku dari mereka dan menjatuhkan kakiku dari kelas dan menuju kamar mandi. Tiga pintu kamar mandi dibuka, hanya menyisakan dua kiri dan kanan, sedangkan bagian tengah ditempati orang. Aku memilih untuk masuk ke ruangan paling kanan. Saat pintu kamar mandi ditutup, air mata pertama jatuh ke lantai. Mulutku terisak pelan. Mulut mereka menggiling sampai semuanya sakit. Ingus kemudian dilap di sepanjang lengan.
Aku bertengkar dengan teman ku.
Aku tidak menyukainya
Toilet telah menjadi kursi yang diperlukan sekarang. Aku mengangkat telepon ku dan menekan nomor paman. Mengapa aku harus memanggil paman? Tapi aku ingin mendengar suara paman sekarang.
[ Ne, kenapa kamu menelepon di waktu sekolah?]
Suara unik yang seperti palu yang membuat aku meledak. Aku menangis dengan keras. Aku tidak peduli jika toilet sebelah kesal.
"Huh ooh ooh ooh"
[ Apa masalahnya? ]
"Paman, paman"
KAMU SEDANG MEMBACA
[END] Boyfriend #สามหกสิบแปด [Terjemahan Indonesia]
Teen FictionAku seorang pria berusia tiga puluh enam tahun yang pergi untuk membantu seorang anak laki-laki Thailand yang mabuk di Jepang. datang dan pergi dan cium dia. Siapa sangka kalau kita bertemu lagi ... Dia mengenakan seragam Sekolah Menengah Author : @...