" dokter aldo harus jadi pacar aleya , kalau dokter aldo gak mau jadi pacar aleya , leya gak mau minum obat , leya juga gak mau di kemoterapi "
Pernyataan itu seakan menjadi teror untuk
aldo galvano dokter termuda dirumah sakit green hospital dia menyugar rambutnya gusar dia tidak mungkin berpacaran dengan gadis yang lebih muda dua tahun darinya lagian gadis dihadapannya bukan tipenya" saya tidak bisa jadi pacar kamu " ujar aldo berusaha tersenyum mengusap dengan lembut rambut aleya
" kenapa .... " ucap leya tertunduk menyembunyikan wajahnya
" karena .... saya sudah punya calon istri " ujar aldo walau alibi nya terdengar tidak masuk akal siapa yang percaya kalau dia punya calon istri selama ini dia tidak pernah terlalu dekat dengan manusia yang berjenis perempuan
" bohong , dokter aldo pasti bohong , selama ini dokter aldo gak pernah dekat sama perempuan manapun "
Tukas leya dengan mata memerah dia terlalu terbawa perasaan bersama aldo dia bisa merasakan kasih sayang padahal aldo hanya memberikan perhatian biasa agar gadis itu cepat sembuh dari penyakitnya" karna saya menjaga perasaan calon istri saya " Ujar aldo berusaha meyakinkan aleya seaka akan dia memang mempunyai calon istri
" dokter aldo bohong , kalau dokter aldo punya calon istri dokter harus buktiin sama leya dokter harus temuin leya dengan calon istri dokter " ujar aleya , dia sangat menyukai aldo sejak pandangan pertama selagi aldo tidak mempunyai pacar dia akan terus mengejarnya
Selama ini aldo selalu rutin menanyakan kabarnya
Menanyakan apakah dia sudah makan atau belum
Tapi sekarang dia seperti dikasih harapan palsu oleh aldo
" tapi calon istri saya terlalu sibuk " ucap aldo memijit pangkal hidunganya merasa frustasi dengan ide gilanya sendiri ,dia terlalu tidak biasa untuk berbohong lagipula dia adalah dokter keluarga aleya jadi mana mungkin gadis itu percaya kalau dia punya calon istri
" aleya gak mau tau , besok dokter harus bawa calon istri dokter kesini " ujar leya beranjak menuju kamar rawatnya meninggalkan aldo yang terduduk dikantin rumah sakit
****
" aleya gak mau tau , besok dokter harus bawa calon istri dokter kesini"
Aldo menyugar rambutnya perkataan aleya seakan jadi mantra ditelinga aldo , dimana dia harus mencari calon istri gadungan .
Aldo menggulung lengan kemejanya sebatas siku berjalan menghampiri willy sahabatnya disebuah cafe yang tidak terlalu jauh dari rumah sakit
" kenapa ? " tanya willy , dia sangat tau kalau sahabat nya punya masalah yang tidak bisa dia atasi
Aldo itu pintar dalam segala hal
Tapi dia bodoh dalam hal hal yang berbau perempuan intinya dia sangat anti dengan perempuan selain dengan bundanya dan omanya dia tidak akan peduli dengan manusia berjenis perempuan
Kecuali, saat dia berada dirumah sakit dia akan selalu memperhatikan pasien nya
" gue pusing , lo tau si aleya itu selalu minta gue jadi pacarnya " ucap aldo mengaduk es campur yang dia pesan" dan lagi lagi lo nolak dia , al sampai kapan lo nolak manusia yang berjenis perempuan " ujar wiily , dia tau sebelum aleya tidak terhitung jumlah perempuan yang mengantri ingin menjadi pacar dan istri aldo tapi lagi dan lagi selalu aldo tolak dengan bermacam macam alasan
Ratih_nyokap aldo mengira putranya punya kelainan seksual Karena setiap dia mengenalkan aldo dengan anak sahabatnya selalu dia tolak dengan alasan
KAMU SEDANG MEMBACA
I VERY LOVE YOU
Random" gak ada yang paham sama kekurangan gue kecuali lo " ujar aldo menatap manik hitam melihat felix mengusap lembut surai hitam felix dan melabuhkan sebuah ciuman didahinya " i very love you felixbrian mentari and everything for you " bisik aldo deng...