part 6

23 4 0
                                    

felix dan aldo serta aleya tiba di bruson setelah menempuh waktu berjam jam lamanya

bruson adalah desa kecil di  lereng pegunungan  alpen,  bruson sebuah desa kecil yqng damai , berada di ketinggian 1.080 meter dari permukaan laut , rumah  penduduk hanya berjumlah sekitar 60 buah dwn sebagian adalah penduduk dari wilayah lain yang sengaja memiliki rumah di bruson untuk liburan akhir pekan

kebanyakan wilayahnya  dipenuhi padang luas dan ladang pertanian , sehingga pemandangannya sangat terlihat cantik apalagi dikelilingi gunung gunung yang merupakan bagian dari gugusan pegunungan alpen yang puncaknya selalu berlumur salju dan lerengnya dikerumuni beberapa perkampungan dan kota kota kecil .

bruson juga kerap menjadi daerah tujuan wisata ski pada musim salju , karena pemerintah setempat menyediakan area dan fasilitas khusus untuk turis lengkap dengan kereta gantung nya untuk menikmati panoramq seluruh desa dan sekitarnya

felix menghempaskan tubuhnya disofa dia sangat lelah setelah menpuh waktu berjam jam lamanya akhirnya mereka tiba dirumahnya , rumah yang dia bangun beberapa tahun lalu ,rumahnya cukup besar terdiri dari empat kamar jadi mereka bisa beristirahat dikamar masing masing rumahnya juga cukup terawat  karena dia sering kesini untuk menenangkan pikirannya atau hanya sekedar untuk liburan

" kak felix " ujar aleya dia sudah berganti pakaian dengan pakaian biasa , diperjalanan tadi dia selalu menempeli aldo dan tentunya bocah itu banyak maunya yang harus dituruti kalau tidak dia akan mengancam tidak akan minum obat

merepotkan memang .....

" kenapa ? " ucap felix berusaha menehan kantuknya dan juga rasa lelahnya dan lagi pula ini sudah jam dua belas malam

" aleya lapar , tapi aleya gak bisa masak kak felix mau kan buatin aleya makanan " ujar aleya dengan nada memelas dia sangat lapar tapi tidak tau harus makan apa semua bahan di kulkas milik felix semuanya sayur sayuran tidak ada makanan yang istan

" biar saya saja yang masak  " ujar aldo yang tiba tiba muncul dari dalam kamarnya yang memang berhadapan dengan kamar felix

" em jangan ,  dokter aldo temenin aleya aja diruang tamu biar kak felix yang masak itung itung belajar jadi  calon istri yang berguna " ucap aleya dan menarik tangan aldo menuju ruang twmu tanpa persetujuan aldo

apa katanya, belajar jadi calon istri yang berguna ....

yang tidak berguna itu dia yang selalu menempeli aldo , menyuruh ini  -itu 
benar benar merepotkan

felix mendengus malas berjalan kearah dapur yang otomatis melewati dapur , tampak disana aleya sedang memberikan pocky kearah  aldo yang selalu ditolak dengan aldo

gue berasa jadi pembantu yang melayani pasangan suami istri ....

****

felix terbangun mendengar handphone nya yang sedari tadi berbunyi disamping telinganya yang menampilkan ID pemanggilnya " excel "

" hallo , kenapa excel " ujar felix dengan nada mengantuknya dia baru tidur sebentar tapi kini terbangun lagi

" felix lo harus buruan pulang , aleya ingincar lo bukan aldo "

" maksud lo  " ujar felix refleks terduduk dan mengecilkan nada suaranya bisa saja bocah itu menguping pembicarannya , aleya itu orang yang tidak terduga selalu penuh kejutan disetiap harinya. 

" berapa kali si gue bilang sama lo dia itu ular , dia cewek berbahaya felix , dan asal lo tau dia juga yang nyelakain ethan karna ethan gak pernah suka sama dia "

felix sedikit tertegun dengan perkataan excel , kalau aleya bisa melukai ethan kemungkinan besar dia juga bisa melukai aldo atau dirinya, yang felix tau aldo tidak pernah tau siapa sebenarnya bundanya karena ratih selalu menutup rapat masa lalu nya dia tidak ingin aldo kecewa mengetahui fakta kalau bunda nya adalah agen narkoba sedangkan dia adalah seorang dokter , aldo tidak pernah tau pekerjaan apa yang sebenar nya digeluti oleh orang tuannya dia hanya tau kedua orang tuanya serta keluarganya bekerja dibidang perusahaan bukan dibidang lainnya jadi felix rasa aldo tidak bisa menggunakan senjata api .

I VERY LOVE YOU Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang