part 2

11 5 1
                                    

Felix menyisir rambutnya secara asal mengenakan pakaian kebanggaannya baju kaos oblong yang dilapisi kemeja serta celana jeans hitam robek dibagian lutut setelah itu dia meraih kunci motornya berjalan meninggalkan kamarnya

" mau kemana lo " tanya arta heran baru saja tadi pagi felix pulang dan sekarang dia mau pergi lagi

" gue mau kerumah sakit " jawab felix cuek memainkan kunci motornya meminum segelas susu coklat milik adiknya

" lo sakit " tanya arta mengecek suhu badan kakaknya tapi segera ditepis felix

" apaan sih lo , gue itu orangnya strong jadi mana mungkin gue bisa sakit " ujar felix memainkan handphonenya hari ini dia akan bertemu dengan aldo dirumah sakit sesuai janjinya yang akan menjadi calon istri gadungan aldo

" secara fisik lo emang sehat , tapi secara batin lo sakit , sakit jiwa " ujar arta terbahak dengan perkataannya sendiri kemudian kabur saat felix menatap nya dengan horor

"Ck , lo kalau bosan hidup bilang " teriak felix kemudian melangkah menuju garasi mengeluarkan motor sport kesayangannya beruntung orangtuanya sedang tidak ada dirumah jadi dia tidak perlu mencari alibi kenapa dia tidak pulang semalaman

****
Felix memarkirkan motor sport nya di pelataran parkiran dengan rapi setelah itu berjalan masuk kedalam rumah sakit bertanya dengan seorang perawat yang berjaga dimeja resepsionis

" pagi , ada yang bisa saya bantu ? " tanya perawat itu

" ruangan dokter aldo galvano dimana ya " tanya felix menatap sekelilingnya

" apa sebelumnya mbak sudah ada janji dengan dokter aldo " tanya perawat itu

Felix berdecak malas menatap perawat itu

" saya belum ada janji dengan dokter aldo , tapi saya calon istrinya jadi bisa tunjukin saya ruangannya dimana " ujar felix emosi dia tidak punya banyak waktu untuk melayani perawat didepannya ini , perawat didepannya sedikit terkejut dengan pengakuan felix apa lagi pakaian felix seperti tukang palak yang sering ada dipasar

" maaf tapi dokter aldo sedang sibuk " ujar perawat itu akhirnya setelah sekian detik terdiam

" sibuk ? " ujar felix menatap perawat didepannya dengan pandangan horor ,mengeluarkan handphonenya dan menelepon seseorang

"Gue di lobby , temuin gue sekarang sebelum rumah sakit lo gue bakar " ujar felix setelah panggilan itu tersambung

Tut

Setelah beberapa menit aldo muncul dari dalam lift dengan mengenakan jas kedokterannya

" maaf membuat kamu menunggu lama , saya habis mengecek keadaan pasien saya " ujar aldo formal , memang begitu kalau dirumah sakit dia akan berbicara formal
Felix hanya mendengus malas berjalan menuju lift mendahului aldo

" saat diruangan aleya tolong jaga omongan lo , jangan sampai jiwa bar bar lo keluar " ucap aldo kesal melihat penampilan felix yang urakan dia sudah berpesan pada felix untuk memakai pakaian yang lebih feminim tapi felix dengan tenang menjawab , gue gak punya baju cewek ,dan gue gak suka pakaian kayak gitu jadi jangan maksa gue .

" okey , lo bisa serahin semuanya sama gue " ucap felix melangkah keluar dari lift saat sudah sampai dilantai tiga dimana ruangan VVIP dimana aleya dirawat aldo menuntun felix memasuki ruangan aleya

" dokter aldo .... " ujar aleya tersenyum kearah aldo dan menatap heran kearah felix

" pagi aleya " sapa aldo memberikan vitamin kearah aleya

" pagi dokter aldo , dokter aldo dia siapa " tanya aleya menatap felix yang masih stay berdiri dibelakang aldo sambil memegangi keranjang buah

" em , dia felix calon istri saya , sesuai permintaan kamu kemarin jadi saya membawa felix kesini " ujar aldo disertai dengan senyumnya
felix maju selangkah meletakkan keranjang buah itu dimeja

I VERY LOVE YOU Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang