Felix menyisir rambutnya secara asal mengenakan pakaian kebanggaannya baju kaos oblong yang dilapisi kemeja serta celana jeans hitam robek dibagian lutut setelah itu dia meraih kunci motornya berjalan meninggalkan kamarnya
" mau kemana lo " tanya arta heran baru saja tadi pagi felix pulang dan sekarang dia mau pergi lagi
" gue mau kerumah sakit " jawab felix cuek memainkan kunci motornya meminum segelas susu coklat milik adiknya
" lo sakit " tanya arta mengecek suhu badan kakaknya tapi segera ditepis felix
" apaan sih lo , gue itu orangnya strong jadi mana mungkin gue bisa sakit " ujar felix memainkan handphonenya hari ini dia akan bertemu dengan aldo dirumah sakit sesuai janjinya yang akan menjadi calon istri gadungan aldo
" secara fisik lo emang sehat , tapi secara batin lo sakit , sakit jiwa " ujar arta terbahak dengan perkataannya sendiri kemudian kabur saat felix menatap nya dengan horor
"Ck , lo kalau bosan hidup bilang " teriak felix kemudian melangkah menuju garasi mengeluarkan motor sport kesayangannya beruntung orangtuanya sedang tidak ada dirumah jadi dia tidak perlu mencari alibi kenapa dia tidak pulang semalaman
****
Felix memarkirkan motor sport nya di pelataran parkiran dengan rapi setelah itu berjalan masuk kedalam rumah sakit bertanya dengan seorang perawat yang berjaga dimeja resepsionis" pagi , ada yang bisa saya bantu ? " tanya perawat itu
" ruangan dokter aldo galvano dimana ya " tanya felix menatap sekelilingnya
" apa sebelumnya mbak sudah ada janji dengan dokter aldo " tanya perawat itu
Felix berdecak malas menatap perawat itu
" saya belum ada janji dengan dokter aldo , tapi saya calon istrinya jadi bisa tunjukin saya ruangannya dimana " ujar felix emosi dia tidak punya banyak waktu untuk melayani perawat didepannya ini , perawat didepannya sedikit terkejut dengan pengakuan felix apa lagi pakaian felix seperti tukang palak yang sering ada dipasar
" maaf tapi dokter aldo sedang sibuk " ujar perawat itu akhirnya setelah sekian detik terdiam
" sibuk ? " ujar felix menatap perawat didepannya dengan pandangan horor ,mengeluarkan handphonenya dan menelepon seseorang
"Gue di lobby , temuin gue sekarang sebelum rumah sakit lo gue bakar " ujar felix setelah panggilan itu tersambung
Tut
Setelah beberapa menit aldo muncul dari dalam lift dengan mengenakan jas kedokterannya
" maaf membuat kamu menunggu lama , saya habis mengecek keadaan pasien saya " ujar aldo formal , memang begitu kalau dirumah sakit dia akan berbicara formal
Felix hanya mendengus malas berjalan menuju lift mendahului aldo" saat diruangan aleya tolong jaga omongan lo , jangan sampai jiwa bar bar lo keluar " ucap aldo kesal melihat penampilan felix yang urakan dia sudah berpesan pada felix untuk memakai pakaian yang lebih feminim tapi felix dengan tenang menjawab , gue gak punya baju cewek ,dan gue gak suka pakaian kayak gitu jadi jangan maksa gue .
" okey , lo bisa serahin semuanya sama gue " ucap felix melangkah keluar dari lift saat sudah sampai dilantai tiga dimana ruangan VVIP dimana aleya dirawat aldo menuntun felix memasuki ruangan aleya
" dokter aldo .... " ujar aleya tersenyum kearah aldo dan menatap heran kearah felix
" pagi aleya " sapa aldo memberikan vitamin kearah aleya
" pagi dokter aldo , dokter aldo dia siapa " tanya aleya menatap felix yang masih stay berdiri dibelakang aldo sambil memegangi keranjang buah
" em , dia felix calon istri saya , sesuai permintaan kamu kemarin jadi saya membawa felix kesini " ujar aldo disertai dengan senyumnya
felix maju selangkah meletakkan keranjang buah itu dimeja
KAMU SEDANG MEMBACA
I VERY LOVE YOU
Diversos" gak ada yang paham sama kekurangan gue kecuali lo " ujar aldo menatap manik hitam melihat felix mengusap lembut surai hitam felix dan melabuhkan sebuah ciuman didahinya " i very love you felixbrian mentari and everything for you " bisik aldo deng...