[02] Terpesona

1.9K 264 33
                                    

Happy reading
.
.
.

Sudah hampir 2 hari wanita yang tak ia tahui namanya itu, belum siuman sampai sekarang. Johnny mengelus pucuk kepala, dan punggung tangan yang halus milik wanita yang tertidur diatas bangkar.

Apa yang terjadi padanya? ini pertama kalinya Johnny perduli pada orang lain. Padahal, dirinya tidak segenting ini dulu. Ah! biarkan saja, tidak ada yang melarang juga untuk perduli pada orang lain.

"Hei, kau seperti putri tidur. Cepat bangun, nanti pinggang mu akan kaku jika kau tidur terlalu lama." ucap Johnny seraya menatap wajah wanita cantik itu.

"Ingin ku cium? agar kau cepat bangun." lanjut Johnny.

Hei! tunggu, kenapa Johnny sebinal ini pada orang yang tidak ia kenal? bahkan, sopir pribadinya nampak memasang wajah geli kearah Johnny.

"Tuan, kau tahu ini sungguh berlebihan. Kau tidak perlu sampai seperduli ini pada dia." cicit si sopir.

"Diam kau! lebih baik mulai besok aku membawa mobil sendiri." tandas Johnny, seraya mendecih.

"Jadi Tuan memecat ku sebagai sopir pribadi mu?" tanya si sopir agak berseru.

"Diam! dia bisa terganggu karena suara mu, Pak Shin." tegas Johnny.

"Eum.. maaf Tuan."

Johnny kembali mengusap lembut telapak tangan wanita berkulit pucat itu. Kapan dia bangun? hanya itu saja yang Johnny pikirkan sejak 2 hari yang lalu.

Pria jangkung ini merasa, bahwa ia sedang jatuh cinta untuk pertama kalinya.

Pintu ruang inap terbuka lebar, menampilkan sang dokter yang membawa beberapa map hasil tes kemarin.

"Ini hasil yang bapak inginkan," ujar sang dokter seraya menyerahkan map tersebut.

"Terimakasih dok,"

"Sama-sama, namun wanita ini masih pingsan karena efek bius. Semoga ia cepat sadar." ucap sang dokter seraya tersenyum kecil.

"Benar." Johnny membuka map tersebut setelah dokter pergi dari ruangan wanita ini. Membaca perlahan isi dari kertas itu, Johnny mengernyitkan dahinya. Wanita di hadapannya ini ternyata masih perawan.

Tersirat rasa senang sedikit, setidaknya wanita ini bukan korban pemerkosaan. Tak ada tanda pengenal juga pada wanita cantik tersebut, orang - orang pasti mengira jika wanita ini korban perampokan juga.

"Tuan, saya akan pergi sebentar untuk menjemput Nyonnya Suh." Pak Shin berujar pada Johnny, dan dibalas dengan anggukan kecil dari majikan.

Johnny terus memandang wajah berparas ayu yang tengah tertidur pulas di atas bangkar. Menutup kembali map hasil tes hymen. Pria ini berjalan kearah jendela, menatap salju yang jatuh dari atas.

"Aneh, tapi aku suka." Ucap nya dalam hati, menampilkan senyum tipis.

Johnny Seo memutar tubuhnya kearah bangkar. Namun, ia sendiri nampak terkejut karena wanita yang berada di atas bangkar sudah siuman.

"K-kau s-siapa?" Tanya Chitta, nada yang penuh ketakutan. Bahkan Chitta sendiri enggan menatap Johnny. Mungkin karena trauma pada laki-laki.

Illecebrous ||JohnTen [✔]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang