[05] Teman Baru Chitta

1.7K 227 32
                                    

Happy reading
.
.
.

Johnny menatap kepergian ketiga teman koleganya dari luar apartement, ia masuk kembali kedalam dan menemui Chitta untuk melanjutkan hal yang belum terlaksanakan.

Tangan kanannya membuka pintu kamar nya, kemudian mencari keberadaan Chitta.

Sepasang bola mata yang terlihat seperti kucing, tatapan yang lugu nan polos ini mendongak kaget, karena pintu kamar tiba-tiba terbuka menampilkan Johnny. Tuannya.

Chitta tersenyum tipis ketika Johnny berjongkok di hadapannya, seraya menelan saliva nya susah karena gugup.

"Teman mu sudah pulang?" Tanya Chitta penasaran.

Johnny mengulum bibir nya dan mengangguk sebagai respon. "Besok kau akan bertemu dengan teman, mau kan?"

"Teman?" Johnny mengangguk intens sambil tersenyum sumringah, "memang siapa yang mau berteman dengan ku?" Lanjut wanita itu lagi.

"Tentu saja ada, seperti Winnie dan Taeyong? Mereka akan menjadi teman mu," Pungkas Johnny, pria ini mengelus lembut telapak tangan chitta yang sehalus benang wol tersebut.

"Mereka siapa?"

"Istri Yuta dan Jaehyun, mereka sangat baik. Jadi, kau tidak perlu takut sendirian di apartement karena kau akan memiliki teman." Jelas Johnny begitu sabar, tak lupa senyumnya tak pudar dari pandangan Chitta.

"Lalu, kau akan kemana sampai di ganti oleh kedua wanita itu?" Chitta mengerut dahi nya sendu, apakah ia akan di tinggal pergi oleh Johnny?

Johnny menghela napasnya, "aku kan harus pergi bekerja, jadi selama aku bekerja kau akan di temani oleh Taeyong dan Winnie."

Chitta tersenyum menampilkan deretan gigi nya yang rapi, sambil mengangguk intens. "Aku mengerti."

"Wanita yang pintar," Puji Johnny, ia mengusak rambut kepala Chitta begitu gemas, seraya mengecup kening Chitta.

Pria jangkung ini berdiri perlahan, niat nya ingin membuat sebuah es kopi untuk di minum. Namun, tangannya tertahan oleh Chitta sendiri.

"Ingin kemana?"

"Ke dapur, kau haus? Agar aku buatkan jus?"

Chitta menggeleng kukuh, "kau melupakan ucapan mu tadi, katanya ingin melanjutkan yang tadi?" Ujar Chitta yang gugup nampak menautkan kedua telunjuknya menyatu, sembari mengigit bibir bawahnya.

Johnny menaikkan satu alisnya, mengerti maksud dari Chitta. "Ah! Sedari tadi kau menunggu ku hanya untuk yang tadi?" Chitta sontak mendongak kembali sambil meringis.

Ternyata ia hanya di jahil kan oleh Johnny, "ternyata kau tidak kuat menahan nafsu mu sendiri?" Tanya Johnny kembali.

Wajah Chitta berubah menjadi gugup, "Johnny-ssi, anda salah paham."

"Aku paham, jangan malu." Gelak pria tersebut.

Pipi Chitta menjadi merah seperti tomat, oh Tuhan! Johnny benar-benar membuat wanita yang masih perawan ini di ujung tanduk menahan malu.

Illecebrous ||JohnTen [✔]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang