[17] Bonchap

2.4K 184 20
                                    

Chitta mengenakkan pakaian pernikahan hari ini, hari yang mana ia tunggu-tunggu sejak lama.

Banyak yang datang di acara pernikahannya bersama Johnny yang begitu meriah. Padahal Chitta sendiri sudah mengatakan pada calon suaminya untuk membuat acara kecil-kecilan asalkan makanannya banyak.

Namun siapa sangka? Pernikahan yang di gelarkan oleh Johnny terlihat seperti acara di sebuah kerajaan. Mana semua tamu juga berpakaian senada. Ini memang di luar dugaan Chitta.

Ia tersenyun kecil kala masuk di sebuah altar pernikahan, di sampingnya sudah ada sang ayah yang menggandengnya.

Ayah nya yang dulu selalu memarahinya, kini berubah menjadi sosok yang ia idam-idamkan sejak dulu. Dikala rasa pukulan sang ayah bukan apa-apa baginya, tapi dia akan merasa sakit jika orang tuanya menangis.

"Kau siap nak?" Tanya Donghae seraya mengulas senyum tulus yang sudah bertahun-tahun tak ia lihat.

Chitta mengangguk yakin, menggaet tangan Donghae dan mulai berjalan menghampiri Johnny.

Kini di hadapan pria yang akan menjadi suaminya ini, Chitta tersenyum lugas penuh kebahagiaan. Tak menyangka jika Johnny akan menikahinya, bukan karena dia hamil anak Johnny tapi pria itu benar-benar mencintainya sejak awal bertemu.

Bahkan untuk apa ia pergi dari rumah jika dirinya akan di jual oleh Johnny? Dasar menggelikan sekali Chitta ini.

Johnny menyematkan cincin pernikahan pada jemari manis Chitta, begitu juga sebalik nya.

"Kau akan menjadi ibu dari anak-anak ku nanti." Ucap Johnny setelah Chitta menyematkan cincin pernikahan pada jemari johnny juga.

"Disini?" Chitta menunjukkan perutnya yang berada di balik dress panjang berkain putih tersebut.

Johnny mengangguk kecil seraya menahan gelagak tawa saat melihat wajah polos Chitta. "Heeum."

Pria bermarga seo mencium kening Chitta kemudian menjalar pada bibir manis si wanita tersebut. "Kita sudah sah." Ujar Johnny.

Di saat pendeta mulai memberkati mereka berdua, Chitta tersenyum hangat pada pria yang nampak tua tapi masih terlihat bugar dan bersemangat untuk mempelancarkan acara dari Johnny dan Chitta.

"Di berkati kalian berdua oleh Tuhan, dan juga anak-anak kalian nanti." Doa si pendeta dengan tulus.

"Terimakasih." Ucap Chitta.

"Semoga kehidupan kalian di penuhi warna dan kebahagiaan, tak ada hal buruk yang mendekati keluarga ini. Dan kalian selalu hidup rukun."

"Terimakasih pendeta." Ujar Johnny membungkuk.

Sang pendeta memberikan sebuah nampan berisikan makanan kecil sebagai pemberkatan atas pernikahan kedua mempelai.

"Silakan untuk saling menyuapi." Ucap si pendeta.

Johnny menyuapi makanan pada Chitta, begitu juga sebaliknya. Mereka saling bertatapan sebelum melemparkan sebuah bucket bunga ke depan tamu.

.
.
.

Acara makan-makan pun tiba, Johnny beserta Chitta turun dari altar mengunjungi teman mereka yang datang.

"Akhirnya kau official dengan dia si wanita yang kau temukan di tengah jalan." Ucap Yuta pada Johnny.

"Bukan kah kisah hidup mereka seperti kisah drama cinta di pertelevisian?" Jaehyun ikut menimbrung di sela-sela mengunyah steak nya.

Johnny tertawa geli, "bukankah hidup kita ini sepenuhnya drama asli?" Johnny memutar kembali ucapan Jaehyun sembari menautkan kedua alisnya naik.

Illecebrous ||JohnTen [✔]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang