Jennie lagi seneng-senengnya karena akhirnya diajak keluar beli jajan sama Asahi, setelah sejam nunggu Asahi ngumpulin nyawa katanya, akhirnya si manusia dingin itu mau mandi dan keluar.
"Asahi.." panggil Jennie sambil noel-noel pinggang Asahi yang tangan kanannya lagi dia gelayutin.
Asahi yang telapak tangannya dimasukin ke saku jasnya cuma noleh tanpa nyaut,
"Dingin.." kata Jennie diakhiri senyum kecil.
Asahi ngehela nafas panjang, "Kan tadi makanya udah aku bilang pake jaket yang tebel, Jennie. Terus kamu maunya cuma pake baju panjang yang gak ada tebel-tebelnya, sekarang? Kedinginan? Terus kalo udah kedinginan gini mau balik ke penginapan udah dikit lagi sampai distreet foodnya." Asahi ngomel.
Jennie cemberut, "Iya itu kan tadi. Mampir ke toko baju dulu aja yuk." Ajak Jennie. Asahi geleng, dia ngelepas jas hitamnya, terus nyuruh Jennie pake.
"Gak usah beli-beli, boros." Kata Asahi.
Jennie lari kedepan Asahi, "Fotoin dong!"
Asahi geleng, "Gak."
"Ih, fotoin.. gak boleh gitu loh Sa sama aku!"
"Fo—
Ckrek..
"IH KOK GAK BILANG-BILANG?!"
liked by sesauri, kkyu77 and 12.211 others
hmdarthur sebelum dipake sama dia, jas itu punya gua.komentar dimatikan
Udah sekitar 30 menit mereka muter-muter diarea street food, Asahi maupun Jennie akhirnya mutusin buat balik ke penginapan.
Dikarenakan suhu makin malam makin dingin, jadi takutnya nanti salju turun makin banyak dan mereka gak bisa pulang kan?
Sementara dijalanan Asahi gak berhenti senyum-senyum liat Jennie yang seneng banget main salju. Dia lompat-lompat ditumpukan salju, kadang juga diambilnya dibuat bola salju dan dilempar ke Asahi.
Jennie segembira itu.
"Ahahaha, lucu banget kamu Sa! Liat rambutnya kayak ubanan! Ahahaha," kata Jennie sambil ketawa ngakak.
Asahi cuma geleng-geleng, dia ngacak-ngacak rambutnya buat jatuhin salju yang nempel dirambutnya.
Asahi ngehampirin Jennie, dan nepis butiran salju yang jatuh diatas rambut Jennie. "Bukan aku doang yang kayak ubanan. Kamu juga, kayak nenek-nenek." Kata Asahi.
Jennie langsung ngedorong Asahi, "Kok nenek-nenek? Emang ada nenek-nenek secantik aku?"
Asahi senyum terus ngerapiin anak rambut Jennie, diselipin dibelakang telinga Jennie.
"Right, gak ada nenek-nenek secantik kamu."
"Kamu tuh pinter gombal, tapi kok belum dapet pacar juga?" Tanya Jennie.
"Pacar itu bukan cuma sekedar hubungan antara cewek sama cowok Jennie. Tapi seputar rasa, komitmen dan lain halnya. Kamu gak bisa pacaran kalo alasan kamu cuma pengen kayak orang-orang. Kamu harus siapin mental sama sikap dia, dan yang terpenting biasa harus ninggalin temen lawan jenis demi si pasangan itu." Jelas Asahi sambil ngusap-ngusap rambut Jennie.
"Kamu emang gak mau punya pacar?"
"Mau. Tapi aku belum siap kalo nanti pacarku nyuruh buat ninggalin kamu, emangnya kamu mau jauh-jauh sama aku?" Tanya Asahi.
Jennie geleng, "Gak mau."
"Kamu sendiri? Gak mau punya pacar?" Tanya Asahi.
"Kayaknya gak butuh deh. Kamu aja udah kayak pacar aku. Kamu bisa jadi sahabat aku, jadi pacar dadakan aku, jadi ayah aku sampai jadi orang gak dikenal aja kamu bisa. Multi talent." Kata Jennie.
"Udah tambah dingin nih, ayo pulang!" Ajak Jennie.
Asahi masih diem sambil natap tapak kaki yang nyeplak tumpukan salju.
Jennie noleh ke belakang, dia lari balik ke Asahi dan nyium pipi Asahi.
"Come on Arthur!"
𝐻𝒶𝓂𝒶𝒹𝒶 𝒜𝓇𝓉𝒽𝓊
to be continued ..
KAMU SEDANG MEMBACA
Hamada Arthur - hmda ✔
Fanfiction[FAN FICTION] [BLACKPINK X TREASURE] "ada perasaan sama kak jennie gak?" "ada." (Short story)