Sambil nunggu pesenan ayam geprek, Jennie sama Asahi nepi dipinggir jalan. Dia udah mesen, minta ke orangnya buat dianter ke mobil hitam ber-plat B 312 JNI.
Mereka itu definisi dari teman tapi mesra. Siapapun yang gak tau kalo hubungan mereka sebatas sahabat pasti beranggapan kalo mereka itu pacaran bahkan pasutri.
Jennie tau perasaan Asahi, tapi Asahi gak tau perasaan Jennie. Jennie terlalu santai buat dibilang baper sama Asahi. Mau Asahi ngelakuin hal paling baper menurut cewek lain, Jennie gak pernah nge-blush sedetik pun.
Sementara Asahi? Jennie natap dia sambil bilang sayang aku gak aja udah merah sampai ke telinga.
Emang.
Asahi lemah.
"Tahun ini mau trip ke mana?" Tanya Asahi.
"Ke Korea yuk," ajak Jennie.
"Tumben. Biasanya ogah sama hal berbau Korea,"
"Kemarin Chungha liburan ke sana, kata dia asik banget. Street food nya enak, pas Chungha kesana lagi gugur sih, tapi katanya desember sampai februari winter. Kan kamu tau, aku suka banget winter." Oceh Jennie, Asahi ngangguk ngangguk.
"Osaka juga desember sampe februari winter."
Jennie mendesah kecewa, "Masa setiap tahun ke Osaka terus? Ke Korea aja ayo. Ke Seoul.."
"Biayanya gimana?"
"Hehe, itu dia masalahnya. Penginapan disana mahal hehe.."
"Terus?"
"Kita pesen 1 kamar aja," kata Jennie, Asahi melotot.
"Aku harap kamu gak lupa kalo aku ini cowok, Jennie. Aku masih suka lupa diri kalo sama perempuan satu kamar." Kata Asahi lembut.
"Makanya aku pesen satu kamar, aku percaya kamu gak bakalan macem macem sama aku. Iya kan?"
"Mungkin,"
"Ya? Ke Korea ya?"
Asahi ngangguk.
Setiap tahunnya mereka emang liburan ke luar, cuma biasa ke Osaka. Asahi maunya kesana, Jennie ikut aja. Lumayan juga biaya semua ditanggung Asahi. Mulai dari tiket pesawat, penginapan dirumah orang tua Asahi, makan, jajan, oleh oleh.
Jennie sorak sorak, "Asiiik. Desember ya?"
Asahi ngangguk.
Gak lama, kaca mobil Asahi diketuk. Jennie yang buka, "Makasih ya mba."
Si mba senyum sambil ngangguk.
"Makan disini aja lah ya? Masih jam setengah tujuh, masih lama. Hari ini kelas aku diundur jam sebelas."
"Minumnya satu paket ya? Ih asik banget.."
Tapi senyum Jennie luntur pas liat minumnya itu milo coklat, Jennie alergi coklat.
Asahi senyum tipis, dia keluar dari mobil ke tempat beli ayam gepreknya. Beli lemon tea, begitu dapet dia langsung masuk ke mobil.
Ngambil gelas coklat Jennie, digantiin lemon tea. Jennie senyum, "Makasih.."
Jennie sama Asahi ngabisin paket ayam gepreknya, "Mau jam setengah delapan nih, ayo ke kampus."
"Kamu ngapain disana? Katanya diundur jam sebelas."
"Ya paling nyantai nyantai dikantin sambil nunggu kelas kamu selesai,"
"Aku selesai kelas jam setengah sepuluh loh, Jen. Lama,"
Jennie ngangguk-ngangguk, "Yaudah gak apa apa. Lagian kan bisa sambil ngobrol sama temen,"
"Soal anon, jangan dipikirin.."
Jennie ketawa dengernya, "Siapa juga yang pikirin? Aku mau bodo amat deh, orang kamunya yang gak mau jauh-jauh sama aku, iyakan?"
Asahi ngangguk.
"If someone bugs you with that word, answer it, Asahi just wants Jennie and no one else. Want you to look like Jennie, if you're not Jennie, Asahi isn't interested. Okay?"
Jennie ngangguk sambil senyum, terus ngambil tangan besar Asahi, "Okay pak Arthur.."
𝐻𝒶𝓂𝒶𝒹𝒶 𝒜𝓇𝓉𝒽𝓊𝓇
to be continued
KAMU SEDANG MEMBACA
Hamada Arthur - hmda ✔
Fanfiction[FAN FICTION] [BLACKPINK X TREASURE] "ada perasaan sama kak jennie gak?" "ada." (Short story)