"Asahi masih marah sama aku?" Tanya Jennie begitu dia liat Asahi yang jalan didepan dia, bareng sama Lia. Entah apa hubungan keduanya, tapi beberapa hari ini Jennie sering liat Asahi bareng Lia.
Asahi gak noleh, dia cuma berhenti. "Udah dapet jawabannya?"
Jennie nunduk, ngegeleng meskipun gak Asahi liat.
"Belum." Kata Jennie.
"Ya gimana mau dapet jawabannya? Kerjaannya jalan terus sama Jihoon," sahut Asahi.
"Ya kamu sendiri, asik jalan sama Lia!" Balas Jennie.
Asahi gak jawab. Jennie jalan ngedahuluin Asahi sama Lia, kakinya agak pincang mengingat insiden nabrak tikus sama Jihoon kemarin.
Lututnya luka, lumayan lebar.
Asahi liat jelas Jennie jalan pincang, Asahi langsung lari jegat badan Jennie. "Kaki kamu kenapa?"
"Bukan urusan kamu. Urusin aja Lia," sahut Jennie.
Baru Jennie mau jalan, tangannya ditahan Asahi. "Jawab yang betul, kaki kamu kenapa?"
"Aku bilang bukan urusan kamu."
"Jennie.."
"KENAPA HARUS PEDU-"
"JAWAB AJA! KAKINYA KENAPA?!"
Jennie diem. Baru kali ini Asahi ngebentak dia.
"Jatuh dari motor kemarin.." jawab Jennie sambil nunduk.
Asahi ngehela nafas, "Kan udah aku bilang naik bis atau taksi aja, ngapain naik motor? Kan begini jadinya."
"Kalo naik bis, gak ada yang nemenin aku. Taksi pun sama, aku takut berdua aja sama supir." Sahut Jennie.
Asahi jongkok, "Ayo naik."
"Eh? Gak usah, aku bisa kok jalan sampai kelas."
"Naik aja. Susah banget sih nurut?"
Jennie ngalah, dia naik ke punggung Asahi.
Asahi jalan ninggalin Lia yang ngeremes tangannya sendiri.
Diperjalanan menuju kelas matkul Jennie, gak ada percakapan diantara keduanya. Mereka diem-dieman, beneran canggung.
"Asahi ada hubungan apa sama Lia?" Tanya Jennie.
"Gak ada. Cuma temen sekelompok aja," sahut Asahi.
"Kamu sendiri? Ada hubungan apa sama Jihoon?" Tanya Asahi.
"Aku sama Jihoon udah temenan dari SMA, jauh sebelum aku kenal kamu. Jadi di kampus bisa deket, cuma karena aku setiap ada matkul pulang sama kamu, berangkat sama kamu, jadi gak keliatan deket sama Jihoon."
"Asahi jangan cemburu." Kata Jennie.
Asahi senyum tipis, "Udah terlanjur." Kata Asahi.
Sampai dikelas matkul Jennie, Asahi nurunin Jennie. Tangan Asahi ditahan Jennie, "Aku gak kuat canggung-canggungan sama kamu."
"Ya kamu harus nemu jawabannya."
"Iya."
Asahi diem, "Apa yang iya?"
"Iya, ayo pacaran." Kata Jennie.
Bukannya ngomong apa lagi, Asahi justru langsung kabur dari sana. Jennie bingung dong, kok?
Yaudahlah, daripada dibawa pusing, mending Jennie masuk kelas matkulnya. Duduk di bangku kebanggaannya.
"Jen, sorry ya kaki lo.." kata Jihoon.
"Gak gue maafin. Kaki gue sampe pincang gini, Hoon."
"Ya kan maap. Lagian tikusnya bukannya nyebrang di jalur sebrang. Asal nyebrang aja, gak nunggu lampu hijau buat pejalan kaki lagi." Sahut Jihoon.
Udahlah malas berurusan sama orang yang IQ nya minus.
Arthur🤖
Sorry tadi aku langsung pergi
Aku salting
Takut kelihatan
Makanya langsung kabur
Intinya..
16 Januari, your birthday + our anniv
Ily
Oh ya 1 lagi
Itu foto diatas
Ekspresi aku saat ini𝐻𝒶𝓂𝒶𝒹𝒶 𝒜𝓇𝓉𝒽𝓊
- finish -
note ;
finish yash! jgn teror aku dengan kata
'kak sequel'
tidak yaw. gak ada sequel, book ini beres.
KAMU SEDANG MEMBACA
Hamada Arthur - hmda ✔
Fanfiction[FAN FICTION] [BLACKPINK X TREASURE] "ada perasaan sama kak jennie gak?" "ada." (Short story)