Petang Kedua-puluh-satu

10.5K 1K 4
                                    

Mari kita berdoa sejenak untuk para korban kecelakaan Pesawat Sriwijaya Jakarta-Pontianak. Semoga semua korban ditempatkan di tempat terbaik dan keluarga yang ditinggalkan diberi ketabahan🤍🤍 #SJ182

---

Setelah adu argumen yang tentu saja dimenangkan oleh Keira, mereka bertiga akhirnya duduk di baris keempat kelas ekonomi salah satu penerbangan komersial. Keira duduk diantara keduanya. Dengan Jun yang duduk disamping jendela, sedangkan Bara dibagian paling luar.

"Banyak hal yang bisa kita denger dari sini. Pembicaraan orang lain, tangisan bayi, suara tertawa,"

Bara tersenyum. Mengusap tangan kanan gadis itu.

Keira tidak tahu sejak kapan, tangan kanan dan kirinya akan selalu digenggam oleh kedua laki-laki disampingnya ketika mereka melakukan perjalanan bertiga seperti ini.

"Berisik padahal,"

Keira menggeleng mendengar celutukan Jun. "Aku suka suara itu menuhin kepalaku. Kalo enggak aku ngerasa kosong banget,"

Jun mengecup pipi kiri Keira. Menggodanya. "Padahal kamu tahu kalo Jun yang ganteng ini bakal tetap ada dan siap siaga dua puluh empat jam,"

Keira hanya tertawa. "Btw, Aiden sama Aisha apa kabar?"

Jun mengangkat bahu. "Sehat. Gue udah lama gak ketemu mereka. Lagi pada sibuk kenaikan kelas kayaknya,"

Keira hanya mengangguk. Tahu bahwa hubungan Jun dan adik-adiknya tidak begitu akur.

"Harjun Darmawangsa, lo jangan ngurusin Keira mulu. Mereka juga butuh lo,"

Jun hanya berdehem.

Keira lalu menggenggam tangan laki-laki itu. "Sekarang gue udah tinggal sama dirumah sama Ayah Ibu. Lo gak perlu terlalu khawatir, Jun. Gue juga udah dua puluh lima tahun sekarang. Mereka jauh lebih butuh lo dari pada gue, lo tahu kan gimana kacaunya anak SMA?"

Jun menghela napas.

"Gimanapun mereka tetap adik-adik yang perlu lo jaga,"

"Gue gak tahu harus mulai dari mana lagi,"

Bara menepuk pundaknya pelan. "Lo bisa mulai dari Aisha,"

Jun hanya mengangguk. Keira lantas mengulurkan tangannya. Meletakkan didada laki-laki itu.

"Gue sekarang sudah merasa ada di 'rumah'. Lo juga gitu. Lo mungkin bisa mulai dari sini. Lo gak kangen sama mereka?"

Begitulah Keira. Menghangatkan hati keduanya. Bara. Dan juga Harjun.

---

Bara baru saja bersama Jun dan Keira menuju tempat pertemuan Klien baru mereka bersama Robi dan Mila yang sudah berada ditempat.

Sebuah studio foto bertuliskan 'Olaya' dibagian depannya terlihat sangat asri dengan banyaknya tanaman dibagian depan.

Keduanya langsung masuk dan diarahkan ke ruang meeting kecil yang ada disana. Yang mungkin hanya berkapasitas 10 sampai 15 orang.

"Hai, sorry telat. Bara,"

Bara menyapa terlebih dahulu. Diikuti oleh Keira dan Jun.

"It's okay. Sudah ada Robi dan Mila yang menemani kita. Saya Akaash dan ini istri saya Neysha,"

Mereka lalu mulai membicarakan hal-hal yang menyangkut project kerja sama mereka. Sampai detail terkecilpun.

"Saya baru tahu kalo Ibu Neysha ini teman kuliah Ibu saya,"

Neysha tersenyum. "Ana sahabat yang baik. Dia yang bantu saya melewati masa-masa sulit. Beberapa bulan yang lalu saya gak sengaja ketemu waktu mengunjungi anak saya yang tinggal di Jakarta. Tipikal ibu-ibu yang suka membicarakan anak-anak mereka, saya jadi tahu kalo Mas Bara ini punya kantor desain interior. Saya langsung diskusi sama suami saya, untuk memulai lagi yang ingin kami kerjakan dahulu,"

"Bara saja, bu,"

Neysha tertawa. "Tante saja kalau begitu,"

Mereka lalu tertawa bersamaan. Akaash lalu merangkul bahu Neysha dengan mesra. Menatapa Bara dengan tenang.

"Neysha pingin sekali punya tempat usaha untuk mengembangkan dan membantu orang-orang yang memang perlu bantuan. Dia punya Yayasan di Jakarta, tapi mengingat saya yang pingin menetap disini, Neysha membawa mimpinya bersama saya. Jadi kami berencana membuat tempat ini tidak hanya nyaman bagi orang-orang yang ingin menikmati makanan dan beristirahat. Tapi juga orang-orang yang mungkin nanti bekerja dibaliknya,"

Mereka semua takjub menatap pasangan itu. Bukan hanya terlihat sangat saling mencintai. Mereka juga memiliki cinta yang besar pada sesama. Pada sisi kemanusiaan.

Keira diam-diam tersenyum menatapnya. Berhadap apa yang dikerjakan oleh B&B nantinya, juga membantu yang sedang diusahakan oleh klien baru mereka, Akaash dan Neysha.

---

Hai, ada yang kangen pasangan ini?

Hai, ada yang kangen pasangan ini?

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

(Akaash-Neysha Menikah)

(Akaash-Neysha Menikah)

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

(Akaash-Neysha Kuliah)

(Akaash-Neysha Sekolah)

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

(Akaash-Neysha Sekolah)

Huhu aku kangen banget sama couple iniii. Btw Busted 3 bakalan tayang 22 Januari, kita bisa liat Sehun-Sejeong lagiii wkwkwk jiwa shipperku muncuul nii

Btw, yang mau baca cerita mereka boleh mampir di work sebelah ya judulnya Hope dan Pelukis Langit. Bisa dibaca terpisah, tapi saranku baca Hope dulu biar nanti ngerti konfliknya hehe

Jangan lupa tersenyum dan bahagia yaa!

Regards,

--katatiwi

Menghitung Petang (FIN)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang