Part 1 | Pulang Bersama

2K 153 15
                                    

'Bukankah orang itu yang semalam diantar pulang oleh Bos?'
'Untuk pertama kalinya Bos mengantar pulang seorang pegawai biasa'

New yang sedang bekerja sebisa mungkin menutup kupingnya dan fokus dengan layar computer di depannya.

Setelah kejadian semalam semua staff di perusahaan ini membicarakan dirinya dengan seorang CEO.

Kejadian ini bermula ketika New lembur kerja. Saat itu sudah pukul 10 malam karna sudah sangat larut maka new memutuskan untuk mengemasi barangnya dan meja kerjanya. Saat new menyusuri lorong semua lampu kantor sudah mati.

New memutuskan untuk pergi ke halte dan menunggu taxi. Sudah sekitar setengah jam New menunggu namun belum ada tanda-tanda taxi datang dan sebuah mobil Mercedes hitam berhenti di depannya.

"Mengapa kau belum pulang?"
"Sa-saya tadi lembur karna pekerjaan saya menumpuk," Jelas New
"Lalu kenapa masih disini?"
"Menunggu taxi"
"Masuklah" perintah orang itu
"..." New masih diam ditempat
"Cepatlah atau aku harus menggendong mu?"
"Ba-baiklah"

Kemudian New masuk ke mobil.
Suasana di dalam mobil itu sangatlah canggung. Orang itu fokus dalam mengendarai mobilnya sedangkan New memilih melihat ke arah luar jendela. Tak jarang New melirik kearah orang disampingnya itu.

"Apa yang kau lihat?" Ucapnya namun wajahnya tetap fokus kearah depan.

Seketika wajah New menjadi merah padam karna ucapan Orang disampingnya itu. Kemudian tak ada lagi perbincangan setelahnya hingga sampai di kos New.

Ya new hanyalah tinggal seorang diri karna orang tuanya sudah meninggal waktu ia masih kecil.

"Mengapa kau tinggal di tempat sempit seperti ini?"

Deg! Seketika hati new seperti ditusuk oleh pisau.

"Ti-tidak apa tuan, terimakasih atas tumpangannya" Setelah berbicara seperti itu New langsung masuk kedalam Kos nya.
.
.

Hari ini merupakan hari yang sangat melelahkan bagi New Thitipoom karna selain pekerjaannya yang menumpuk juga karna seluruh staff perusahaan membicarakan dirinya karna sebuah foto yang beredar bahwa semalam New dihantar pulang oleh CEO perusahaan ini. Bukannya New tak bisa membalas hanya saja New lebih memilih diam daripada membuat kekacauan di perusahaan ini.

Sebenarnya sore ini New sudah tidak memiliki jadwal apapun. New berencana pergi ke taman kota untuk sekedar merefleksikan otaknya. Tapi takdir berkata lain.

"New apakah kau punya jadwal sore ini?" Tanya sekretaris CEO itu

"Tidak"

"Bagus. Karna salah satu staff tidak bisa menghadiri metting pada sore ini dan berhubung klien kali ini sangat penting maka maukah kau menggantikannya?"

"Baiklah nanti sore saya akan datang ke ruangan metting" New mengela nafas berat.

Sebenarnya New bisa saja menolaknya karna staff yang bekerja disini bukan hanya New tapi karna ini pekerjaan New tidak bisa menolaknya.

"Baik, Terimakasih" Ucap sekretaris itu sambil menyerahkan berkas penting yang akan dibahas pada metting nanti
Semua rencana merefleksikan otak seketika lebur.
.
.

"ahhhhh" New menggerakan tubuhnya. Hari ini adalah hari yang melelahkan dan semua tulang-tulangnya seolah meronta untuk cepat istirahat namun sore ini New ada jadwal metting dengan klien.

'tok-tok-tok'

"Masuk" ucap salah satu orang yang ada di dalam.

Setelah dipersilahkan masuk New membuka pintu dan betapa terkejutnya ternyata orang yang mengantarkan New maksudnya CEO itu ada didalam metting ini juga.

New langsung duduk dan mempersiapkan keperluannya untuk metting kali ini.

Ketika New menjelaskan materi metting ini wajah itu terus memandangi New. New berusaha tetap fokus dengan materinya agar tidak terjadi kesalahan sedikitpun.

Mata tajam itu menatapnya seakan ia akan menjadi mangsa. New tetap melanjutkan presentasi nya, semua gerak-gerik tubuh New semuanya diperhatikan dengan lekat oleh mata tajam itu.Ketika New selesai mempresentsikan ia menghela nafas lega dan kembali ke tempat duduknya.

Semua orang didalam ruangan itu bertepuk tangan kagum karna penjelasan New yang sangat detail.

"Baiklah metting kita akhiri sampai disini. Sampai jumpa dilain waktu dan terimakasih" Ucap sekretaris itu

"Berhenti disitu" Saat New ingin keluar ruangan tiba-tiba New dipanggil oleh seseorang.

New hanya membalikkan badannya lesu dengan wajah datarnya.

Si mata tajam itu hanya menatap New dan tidak mengucapkan apapun. New yang bingung mengapa orang itu menyuruhnya diam mulai kesal karna tubuhnya sudah sangat lelah.

"Presentasimu cukup menarik"

Akhirnya! Si mata tajam itu mengeluarkan suara setelah beberapa saat ruangan itu hening.

"Te-terimakasih. Kalau begitu saya pergi dulu" Ucap New

"Tunggu!" seru si mata tajam

"Kau pulang bersamaku" lanjutnya

"Ti-tidak perlu repot-repot. Saya harus pergi ke suatu tempat terlebih dahulu. Terimakasih"

"Kalau begitu ku hantar seklian kebetulan setelah ini saya tidak ada jadwal apapun"

"Tidak perlu saya sudah berjanji dengan teman saya"

"Menurutlah atau kau tidak akan bisa bergerak besok." Final si mata tajam
Untuk kali ini New benar-benar kesal dengan kelakuan orang yang ada di hadapannya, New hanya menghela nafas berat dan mengangguk sebagai tanda persetujan. Setelah itu New langsung keluar dari ruangan itu diikuti si mata tajam.
.
.

Bagus ga si? Engga kan yudah gapapa.
Vote makasiii.
Happy Reading 

CEOTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang