'Jangan takut. Hihihihihi' suara itu sangat menakutkan bagi New.
Diruangan yang gelap dan berdebu, New sangat kesusahan hanya untuk mengambil nafas ditambah rasa takutnya yang semakin menggebu-gebu.
Wanita itu terus berjalan ke arah New.Rambut yang dibiarkan terurai dan juga manik mata gelap nya yang menyeramkan. Kuku-kukunya yang sukses terbentuk tajam sempurna membuat jantung New semakin berdetup cepat.
Berpaikaian serba hitam dan juga tentu dengan riasan wajah yang terkesan cantik namun tetap saja menyeramkan bagi New. Perempuan itu berjalan menuju tempat New.
"hiks... hiks.. hiks..." Suara isakan New terdengar jelas di ruangan ini, terlihat sangat sempit karna tumbukan barang-barang.
'Wajahmu semakin lucu ketika sedang ketakutan anak kecil. Hihihi' Tangan kasar itu membelai pipi New.
'ssshhhh, jangan menangis.'
Hah
Hah
Hah
New mengatur nafas gusarnya membuat Tay ikut terbangun dari tidurnya.
"Apa yang terjadi?" Tanya Tay.
Alih-alih menjawab, New bangun dari tempat tidur dan pergi ke kamar mandi.
New mencuci mukanya dan menatap kosong cermin itu. Setelah berusaha mengatur nafasnya dan juga menetralkan detup jantungnya, ia keluar dari kamar mandi dan mengambil hp nya yang terletak di meja kecil.
"kau mau kemana?" Tatapan Tay tajam memandang kearah New.
"m-mau p-pulang tuan" Dengan perasaan takut bercampur gelisah membuat detup jantung nya berpacu cepat.
"Ini sudah malam. Kembalilah tidur" Jawab dingin Tay.
Tatapan itu, bola mata yang hitam penuh aura amarah. Tay tidak melakukan pergerakan apapun namun New sadar dengan tatapan yang Tay berikan. New akhirnya berjalan kembali dan meletakkan hp nya di meja kecil dan naik ke atas kasur.
.
.
New masi betah tidur di dalam balutan selimut, pancaran sinar mentari tak membuat Ne terusik sedikit pun.Nafas nya teratur sempurna. Sedangkan Tay sedang asik bercengkrama dengan air yang mengalir deras di sekujur tubuhnya.
Tak lama Tay keluar dari kamar mandi, Tay hanya menggunakan handuk untuk menutupi kemaluannya.
Berjalan tanpa dosa, tak menyadari bahwa ada sepasang mata yang terus melihatnya. New meneguk air liurnya kasar, ia akui ia terpesona melihat tubuh Tay yang sangat sempurna.
"Apa yang kau lihat? Cepatlah mandi atau kau akan terlambat bekerja"
Suara Tay sukses membuat lamunan New terbuyarkan. New terlonjak kaget, wajahnya merah padam menahan malu.
Tak ada jawaban, New langsung bangun dari tempat tidurnya dan masuk ke kamar mandi.
'bodoh' batin New.
New merutuki kecerobohannya yang berakhir membuat dirinya malu setengah mati.
New mengacak rambutnya acak, membuang jauh-jauh pikiran tentang apa yang ia lihat barusan. Ia hanya berharap tidak bertemu dengan Tay lagi.
Tak perlu waktu lama untuk New menyelesaikan kegiatan mandinya dan memakai pakaian yang sudah disiapkan oleh Tay.Setelan jas berwarna abu dan juga kemeja putih berbalut di dalamnya menambah kesan manis New.
Berjalan menuruni anak tangga. Tay menatap New dengan seksama, senyum tipis muncul di sudut mulutnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
CEO
Teen FictionSeorang Tay Tawan CEO tampan yang diam diam menyukai seorang New Thitipoom staff biasa. Tay melakukan segala cara untuk mendapatkan cinta pertamanya. Sedangkan New? New hanyalah staff biasa namun ia sangat disiplin dalam pekerjaannya. New adalah ora...