Haiii!!!! Welcome back!!! masih ada yang minat baca ini cerita ga sih?
Sorry lama ga muncul hehe sibuk. Yudah selamat membaca!!!Buat nemenin malem sabtu daripada gabut hahaha aku tau kalian jomblo...
---------------------------------------------
Sinar dewa matahari mulai menyerang kelopak mata, sang empunya mengerjapkan pelan metanya mencari kenyamanan. Menoleh kekiri dan mendapati sosok Tay yang masih tidur dengan tenang.
Menatap lekat wajah Tay. Tangannya reflek mendekat, keinginan untuk menyentuh kulit mulusnya terlampau besar. Mengelus pelan pipi Tay perlahan, berpindah menyusui jembatan hidung yang proposional. Hembusan nafas yang teratur.
"Sampai kapan kau akan menatapku terus?"
Deg!
Wajah New memerah dalam sekejap. Jatungnya benar-benar berpacu dengan kencang. Malu, "K-kau sudah bangun?"
Perlahan kelopak mata Tay terbuka, menampilkan mata hitam pekat membuat siapapun yang menatapnya merasa terancam. Tay menyingkapkan selimut dan beranjak dari tempat tidur. Tatapan tenang menusuk mata New.
Perlahan Tay berjalan menghampiri New, dengan langkah tenang berhenti tepat didepan wajah New.
"A-apa yang kau lakukan?" Gugup New. Jantungnya benar-benar akan meledak sekarang.
Tay mencondongkan kepalanya, berisik tepat di samping telinga New. "Semalam wajahmu sangat menggoda"
New meneguk kasar ludahnya, pompaan paru-parunya seakan tak bekerja membuat dadanya terasa sesak.
"Kurasa kau semalam menik-" New mendorong bahu Tay lalu berlari meninggalkan Tay yang masih terdiam menatap nya. Sedangkan Tay hanya tersenyum kecil.
New berlari keluar dari pekarangan mansion Tay.
5 menit berlalu.
"INI MANA PINTU KELUARNYA!!" New masih terus berlari kesana kemari menyusuri lorong lorong mansion ini. Mencari pintu keluar.
"Bukannya ini jalan yang tadi?" Bertanya pada dirinya sendiri untuk kesekian kalinya. New bukannya tidak berniat untuk bertanya kepada para maid, namun para maid itu belum ada yang muncul.
"Gini nih, kalo alien punya rumah, ntah arsitek gila mana yang mendesain mansion seperti ini." New terus bergumam tak jelas namun tetap mencari pintu keluar.
Langkah kaki yang terus mencari arah dengan langkah lebarnya. Matanya yang menatap tajam kesemua arah dan otak nya yang mengingat jalan mana yang harus dihindari. Kerja sama yang baik.
"Huh... huh... huh..." New berhenti sejenak setelah menemukan perempatan lorong.
"Gilak ni alien, tadi pertigaan sekarang perempatan. Ga sekalian dikasih lampu merah? Belok kiri jalan terus." Cibir New.
"Kanan? Kiri?"
New berfikir keras.
"Kanan jalan yang baik, kiri jalan yang buruk. Tapi karna ini rumah alien maka kiri jalan yang benar" Benar saja, tak berapa lama New menemukan pintu besar.
Dibukanya pintu itu, "Yash! Akhirnya".
New berlari keluar menyusuri jalan mencari halte terdekat karna tak mungkin New berjalan kembali ke rumahnya kalau diingat jalanan ini begitu asing untuk New.
"Ah ketemu!" Matana menangkap sebuah halte di pinggir jalan.
Cukup lama New duduk menunggu, akhirnya sebuah Bus berhenti. New naik dan merogoh sakunya hendak membayar karcis, namun-
KAMU SEDANG MEMBACA
CEO
Teen FictionSeorang Tay Tawan CEO tampan yang diam diam menyukai seorang New Thitipoom staff biasa. Tay melakukan segala cara untuk mendapatkan cinta pertamanya. Sedangkan New? New hanyalah staff biasa namun ia sangat disiplin dalam pekerjaannya. New adalah ora...