"Huaaaa!!!!!" Teriak author.
Makasih banget buat kalian! 1,2K orang baca cerita gaje kek gini. Gila sih!
Oke back to story!
**
Tersadar akan posisinya yang terlalu dekat, New memalingkan wajahnya dan mundur beberapa langkah.
Raut wajah Tay sedikit kecewa tapi harus ia tutupi segera mungkin.
“Itu tadi ada mie dibibirmu.” Jelas Tay yang juga memalingkan wajahnya.
“T-terimakasih” Balas New.
Suasana menjadi sangat canggung.
“K-kalau gitu aku pergi dulu. Selesaikan pekerjaanmu cepat dan jangan lupa istirahat.” Kikuk Tay langsung meninggalkan New sendirian.New hanya mengangguk cengo menanggapi ocehan Tay.
“Hufthhh” New membanting dirinya ke kursi. Menghela nafasnya kasar.
New melihat kearah pintu memastikan orang itu benar-benar telah pergi.
Setelah beberapa saat, New melanjutkan mengerjakan pekerjaannya.**
“Akhirnya selesaii”
New menyenderkan punggungnya ke badan kursi. Meregangkan otot-otot tangannya.New melirik jam tangannya, “23.15, Cukup malam. Apa ada kendaraan umum yang masih beroprasi?” Tanyanya pada diri sendiri.
“Pasti ada” Lanjut New membereskan seluruh berkas-berkas yang ada di mejanya, megembalikan seluruh peralatan yang berserakan ke tempat awal.
New mematikan lampu ruangan dan pergi kebawah.
Sampai dibawah, New melihat ada mobil terparkir didepan lobby kantor.
“Kapan aku memesan taxi?” Pikir New bingung.
“Eh? Tapi kenapa ada mobil sedan hitam? Apa mobil taxi udah berevolusi? Atau aku yang ketinggalan jaman?” Cibir nya dari kejauhan.
Kaca mobil itu terbuka, Menampilkan sosok orang yang New benci.
“Orang itu lagi? Apa yang ia lakukan malam-malam begini di sini?” Pikir New.
New tetap diam di depan pintu lobby.Tay berteriak dari dalam mobilnya, “Apa kau akan terus diam disitu hingga pagi!”
New berhenti sejenak. Melihat orang itu sama saja akan mengacaukan kehidupannya, pikir New.New memutuskan untuk tetap berjalan menjauhi Tay.
Ekspresi Tay terkejut. Baru kali ini ada orang yang berani mengabaikan dirinya. Tay menginjak gas menghampiri New.
Tin!
New kembali berhenti. Menengok malas ke arah mobil hitam itu.
Tay sedikit membungkukkan badannya melihat kearah New. “Naiklah! Ini sudah hampir tengah malam, transportasi umum tak lagi beroprasi-
New berfikir sejenak, ‘Benar juga.’
New masih diam ditempat.-Lagipula arah rumah kita searah dan juga malam ini akan turun hujan.” Lanjut Tay.
Memang rintik-rintik hujan sudah mulai turun dan angin berhembus kencang.New menghembuskan nafasnya pasrah. Membuka pintu mobil perlahan dan mendudukkan dirinya di kursi belakang.
“Apa aku terlihat seperti supir mu?” Tay melirik New dari kaca mobil.
New hanya pasrah, dengan malas New pindah ke kursi depan.Mobil sedan hitam itu melesat membelah jalanan kota.
Bress
Hujan turun dengan lebat. Suasana begitu dingin dirasakan oleh New. Ac mobil sedikit ia arahkan kearah Tay.
KAMU SEDANG MEMBACA
CEO
Teen FictionSeorang Tay Tawan CEO tampan yang diam diam menyukai seorang New Thitipoom staff biasa. Tay melakukan segala cara untuk mendapatkan cinta pertamanya. Sedangkan New? New hanyalah staff biasa namun ia sangat disiplin dalam pekerjaannya. New adalah ora...