Kecurigaan Hanna

14K 254 8
                                    

Daddyku🍌

💬 Sayang, apa kau ada acara nanti malam?

Kening (Namakamu) mengeryit tatkala melihat pesan yang berasal dari daddy-nya itu. Tanpa waktu lama lagi, ia segera membalas pesan itu.

Tidak dad. Memangnya kenapa?
Kau merindukanku ya? 🗨

Sembari menunggu balasan, (Namakamu) kembali meletakkan ponselnya itu tempat semula. Lalu ia segera menjatuhkan pandangannya kearah dua lelaki dan satu wanita. Ia tengah berada disebuah cafe, sebenarnya ini adalah cafe yang dimana tempat awal pertemuannya dengan Iqbaal. Bisa dibilang, ini adalah tempat favorite.

"Hei, jangan terlalu banyak meminum ini." Ia merebut paksa segelas minuman berkadar alkohol yang berada digenggaman Erick Balvanciano. Lelaki berparas tampan nan rupawan itu memiliki bulu mata dan alis yang sangat tebal, Maklum saja ia keturunan darah Palestina.

"Kau ini selalu saja menggangguku? Kembalikan!" Pinta Erick dengan gelagat yang sudah tidak normal.

(Namakamu) menghela nafasnya seraya memberikan gelas itu kembali pada pemiliknya lalu ia beralih menatap Hans Fredderick dan Julie Admirer. "Hans, Julie. kalian lihat? Walaupun aku dan Erick sudah tidak memiliki hubungan, tapi rasa kekhawatiranku masih terus saja selalu ada. Dan anehnya," Ia terkekeh hambar sembari melirik sinis pada Erick, "Yang di peduliin Malah seperti itu!"

Hans terkekeh kecil, Ia menghisap benda panjang berukuran kecil berwarna putih, Rokok. "Apa itu artinya kau masih menyayanginya?"

"Tentu tidak.." Bukan (Namakamu) yang menjawab, Melainkan Julie. Wanita yang sempat mengomporinya untuk segera mendekati iqbaal tempo hari. Ingatkah kalian? "Dia sudah tidak menyayangi Erick. Karena apa? Dia sudah memiliki lelaki lain," Julie menoleh pada (Namakamu), "Bukan begitu?" (Namakamu) tersenyum seraya mengangguk.

"Ohya? Siapa? Huh, aku sedikit kasihan pada lelaki itu." Ujar Hans membuat (Namakamu) mengeryit

"Maksud mu?"

"Ya kasian saja. Dia harus mengeluarkan uang banyak hanya untuk membelikan semua barang yang kau inginkan---," (Namakamu) menganga.

"Astaga kau ini! Kau pikir aku matre? Jelas tidak! Hans kau sungguh keterlaluan!" (Namakamu) mencebik tak suka. Sementara Hans dan Julie hanya tertawa kecil.

"Ck, kau ini jangan memotong omongkanku dong! Maksud ku itu, Dia harus membelikan mu barang karena kau sudah memberikan servis yang begitu nikmat," Hans menaik-turunkan kedua alisnya, Lalu ia mengangkat kedua tangannya untuk memberikan isyarat akan maksud omongannya itu.

Bugh!

"Bacot mu itu ya Hans!" Geram (Namakamu) sembari terus memukuli Hans. Sementara Lelaki itu hanya tertawa sembari menyilangkan kedua tangannya didepan (Namakamu).

"Hei berhentilah! Kalian ini ya!" Peringat Julie. Ia bahkan menyudahi aksi (Namakamu). "Aku ingin bertanya padamu (Nam..)"

"Apa?" Tanya (Namakamu) sembari mencuri-curi untuk mencubit lengan Hans.

"Bagaimana dengan pria tua tempo hari? Kau berhasil menarik perhatiannya?" Tanya Julie sedikit pelan agar Hans tidak mendengarnya.

𝐒𝐰𝐞𝐞𝐭 𝐃𝐚𝐝𝐝𝐢𝐞𝐬𝐭 (𝐓𝐀𝐌𝐀𝐓)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang