1 4 . E N D

4.3K 528 46
                                    

happy reading!

beso paginya sebelum jaemin pergi menemui orang tuanya, ia hendak menemui renjun terlebih dulu

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

beso paginya sebelum jaemin pergi menemui orang tuanya, ia hendak menemui renjun terlebih dulu. hanya renjun yang peka terhadap setiap kelakuan aneh jaemin dan ia mau bersabar menunggu penjelasan si manis.




"jaemin!"




renjun berseru saat jaemin sudah akan membuka pintu cafe. mereka memang bertemu di luar hari ini, sengaja sekalian membeli sebuah kopi untuk sarapan pagi.

renjun datang menghampiri jaemin dan terkejut saat melihat ada jeno disebelah jaemin. yang membuatnya lebih terkejut adalah genggaman tangan si tampan yang terlihat erat seakan tak mau jaemin pergi dari sisinya.

jaemin yang sadar akan tatapan renjun lantas menarik sahabatnya itu masuk ke dalam.




"lo ngapain sama dia?"

"aku gak boleh pergi bareng pacarku?"



renjun menatap jaemin tak suka dan menuntut penjelasan. jaemin hanya bisa menghelan napas ditatap seperti itu.




"jen, kamu yang pesen gapapa kan?"

jeno hanya menganggukkan kepala dan mengecup pipi jaemin singkat lalu pergi memesan.




"kamu dari dulu penasaran kan jun sama semua hal yang aku tutupin, dan hari ini aku mau ngebuka semuanya.




pertama yang harus kamu tau aku anak adopsi, namaku jaemin adikia. aku bukan berasal dari keluarga kaya, kedua orang tuaku adalah pemabuk dan penjudi. keluarga odriana yang mengangkatku dan membuatku menjadi anak paling sempurna di dunia, tapi sekarang aku muak jun."

"terus lo sekarang mau kemana? pergi sama pembunuh itu? bahkan lo masih kuliah, kalian berdua masih kuliah! hidup lo bakal lebih berantakan lagi jaem!"

"jun please.. stop bilang dia pembunuh because he's not!"

"kenapa lo bisa seyakin itu sih?! lo udah kemakan cintanya jeno! lo dipelet apa gimana?!"

"renjun!"




jaemin berteriak. beruntung cafe sedang sepi sekarang karena hari masih terlalu pagi, namun teriakan jaemin cukup membuat jeno dan beberapa karyawan di sana terkejut.




"jun.. aku kenal jeno bahkan sebelum aku ketemu kamu. aku saksi hidup jeno, aku yang liat dia hampir mati kebunuh, aku yang liat cewek setan itu sengaja nusuk dirinya sendiri jun. jeno orang baik—hiks, dia udah semenderita ini tapi dia gak mau ninggalin kota yang jelas-jelas dia udah gak dianggep karna aku jun. dia mau bawa aku bareng sama dia—hiks."




𝘮𝘦𝘵𝘢𝘯𝘰𝘪𝘢. | nomin. Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang