𝘮𝘦𝘵𝘢𝘯𝘰𝘪𝘢. | nomin.

1 2 .

happy reading!

jeno membuka pintu rooftop dengan tergesa-gesa dan saat pintu terbuka ia langsung diserbu dengan pelukan jaemin. tubunya bergetar, jaeminnya terisak.

"hey na, kenapa?"

jeno membalas pelukan jaemin tak kalah erat. ia juga mengelus rambut jaemin menenangkan.

"kau tak apa?"

jeno melepaskan pelukannya dan menatap jaemin. dia yang sedang ada masalah kenapa jeno yang ditanyai keadaan?

"harusnya aku yang tanya na."

"jen, kapan kita bisa pergi dari sini?"

"sekarang pun bisa."

"jen, aku ingin pergi sekarang. aku sangat muak dengan semua ini, terlebih lagi muak dengan semua orang yang menjelekkan dirimu padahal disini aku yang kotor."

"shh hey. tidak ada yang kotor disini na. janga merasa rendah karena pendapat orang lain. jika mereka memang tidak mau menerima masa lalumu ya sudah biarkan, ada aku na. lakukan hal yang sama sepertiku. tutuplah telingamu, tegakkan badanmu, agar semua yang membicarakanmu tidak akan berani mencari masalah denganmu, okay?"

jaemin tak langsung menjawab. ia kembali memeluk jeno dan  menenggelamkan kepalanya di dada sang kekasih. ia merenungkan banyak hal sekarang.

ia sudah punya jeno. selain itu juga ada keluarga jeno yang mau menerima dirinya. haruskah jaemin menghilang dari dunia yang orang tuanya buat sekarang?

jaemin selama ini hanya mencari kebahagiaan. dulu ia pikir setelah diadopsi oleh keluarga odriana, hidupnya akan bebas dari rasa sedih. ia kira kemewahan dan kesempurnaan yang dipancarkan oleh keluarga ini adalah kesempurnaan yang ingin jaemin dapatkan, namun lama-lama jaemin juga muak dengan kepalsuan yang dibuat.

jaemin pikir ia sudah tidak akan menemukan kebahagiaan sampai bertemu dengan jeno dan keluarganya. kehangatan yang dipancarkan oleh jeno yang dicap pembunuh itu nyatanya lebih tulus daripada mereka yang dipikir orang 'sempurna'.

"kau tau na, papaku menyuruhku pindah ke luar negeri."

jaemin terkejut. nafasnya tiba-tiba memburu. ia tidak mau kehilangan jeno, sungguh ia bisa gila jika lelaki itu pergi meninggalkannya. tanpa sadar jaemin seperti kehilangan arah, ia mendadak pening dan kehilangan kekuatannya. jika saja jeno tidak memegangi pinggang jaemin maka bisa dipastikan ia terduduk di lantai rooftop.

"hey na, tenang dulu. itu rencana ayahku sejak aku belum masuk kuliah. aku selalu menolak karena masih ada kamu disini na, aku tau kamu sendirian, maka dari itu aku tidak mau meninggalkanmu."

"jen..."

"kalau kamu mau, ayo kita pergi bersama. di sana kamu bebas melakukan apapun yang kamu inginkan. aku tahu kamu suka menari kan? kamu selalu membeli buku tentang seni tari. ikutlah denganku dan jadilah penari."

"dan kamu? kita berdua sama-sama putus kuliah jen kalau pergi sekarang."

"kita cari tempat kuliah yang bisa mentransfer nilai na. itu kalau kamu tidak mau mulai kuliah dari awal. kalau aku sendiri, aku akan mulai dari awal."

"menjadi mahasiswa baru lagi?!"

"yap. belajar itu menyenangkan na. disana juga aku akan bekerja. cabang perusahaan ayahku ada disana, katanya aku harus mulai belajar bekerja disana untuk meneruskan perusahaannya."

"bukankah kamu sudah terlalu banyak berjuang?"

"demi kau tak masalah na. sudah kubilang kan, aku ini ingin menyelamatkanmu. mari masuk ke duniaku, kita buat dunia yang indah bersama-sama."

jaemin sudah kehilangan kata-katanya. jeno terlalu baik sampai ia merasa kecil.

"mari buat kehidupan yang baru bersama-sama na. tidak usah pikirkan yang lain. hanya aku dan kamu, bukankah itu semua sudah cukup?"

jaemin mengangguk sebagai jawaban. ia menatap mata teduh jeno yang seperti selalu memancarkan cahaya saat menatap dirinya. entah siapa yang mulai bibir mereka mulai bertaut meluapkan segala rasa. ada sedikit kelegaan saat jaemin mencium jeno kala itu. ia tahu, bebannya akan berkurang saat ia berada bersama jeno.

hanya jeno.

.
.
.
.
.

haii lama ya gak update cerita ini😭. maaf yaa😭
btw semoga suka dengan chapter kali ini💚. terima kasih sudah mau membaca cerita ini dari awal sampai sekarang💚
jangan luoa vote dan komen jika kalian suka ya💚

p.s. chapter depan adalah chapter terakhir, aku tau alurnya dah ketebak tapi aku harap kalian tetep mau baca karena ya itu bisa jadi chapter terpanjang selama book ini😊

dah itu aja
with love,
yuu.