Sebelas

1.4K 84 2
                                    



Bismillahirohmanirohim.....
______________________________

Sering kali apa yang kita bicarakan tidak sesuai dengan kata hati
Saat mulut mengatakan tidak justru hati berteriak iya
Karena perasaan tak harus selalu di ucapkan dan di ekspresikan
Tapi di jaga lewat do'a

🍃Zalfa Najla🍃

_______________________
Makan malam hari ini sangat sepi.Tak ada satu orang pun yang berniat memulai percakapan.Bahkan sampai hampir pada selesai makan pun tetap pada dia.

Ning Faiha dan gus Faiq yang masih perang dingin.Gus Afnan yang tidak tau apa apa.Sedangkan Zalfa,diam karena canggung.Mana berani dia kalau harus memulai.Apalagi setelah percekcokan tadi.Dia yang menjadi saksi sekaligus penengah.

"Mbak Zalfa!!Tadi bahas apa sama anak anak?Kayanya seru banget.Sampai ribut gitu.Kaya mau di bagi sembako"ucap gus Afnan terkekeh.

Zalfa menghela nafasnya lega.Setidaknya,walau pun selalu gugup ketika berbicara dengan gusnya.Tapi dia selamat dari keadaan yang mencekam.

"Tadi,aku bahas beberapa macam keutamaan sholat!"Zalfa melirik gus Afnan yang tengah mendengarkannya."Kalau yang bikin ribut.Itu tadi anak anak di tanya,siapa yang tidak sholat dzuhur"

"Terus,jawab mereka gimana tuh?Sampai rame gitu"gus Afnan kembali bertanya. Mengacuhkan kakak beradik yang saling diam.

"Ya,namanya juga manusia gus.Apalagi mereka masih anak anak.Banyak gak yang ngerjain,dengan alasan lupa,gak keburu gara gara di suruh cepat cepat berangkat.Banyak juga yang bilang sudah. Tapi gak tau benar atau tidaknya"

"Jangankan anak anak mbak.Orang dewasa aja banyak yang gak ngerjain sholat.Padahal mereka tau,kalau ninggalin sholat itu dosa"

Belum sempat Zalfa kembali mengeluarkan suaranya.Karena gus Faiq meliriknya.Seakan ada makna di balik tatapannya,yang tak Zalfa pahami.

"Iha!Aku mau ngomong sama kamu.Bisa kita kedepan!"

Zalfa baru memahami tatapan gusnya.Mungkin tadi itu sejenis kode gitu.Minta restu dari Zalfa,mau ngomong sama ning Faiha.

Tanpa mengiyakan,ning Faiha langsung berdiri setelah meneguk air putih sampai tandas."Fa,aku ke depan dulu.Titip piringnya ya.Sekalian kamu cuci!"

Zalfa sedikit terperangah mendengar ucapan ning Faiha yang terkesan dingin dan memerintah.Ya ampun Zalfa,kok malah terlihat bingung sih.

"Ah_iya ning.Gak papa kok"ucap Zalfa menatap kepergian keduanya.

"Mereka kenapa sih mbak??"tanya gus Afnan dengan suara pelan.Bahkan terdengar seperti bisikan.

Zalfa menatap gus Afnan dengan tatapan bingung.Dia tidak mungkin menjelaskan masalah yang terjadi dari awal sampai akhir kan.Bukan kah dia sendiri yang pernah bilang supaya tidak menceritakan sebuah masalah sama orang lain.

"Eemm,,biasa gus.Masalah antara kakak beradik"jawab Zalfa sekenanya.

Zalfa membereskan bekas makan malamnya.Berniat pergi sih sebenarnya.Mana mau dia terus berduaan ngobrol sama gus nya.Bisa bisa,mati serangan jantung kalau gitu ceritanya.

Terkecuali kalau udah nikah.Pasti momen ini yang dia tunggu.Ngobrol berdua setelah makan.Duuuuhh,romantisnya.

'Eh,astagfirullah.Sadar Zalfa!Kamu ini santrinya.Masa ngehayalnya jauh banget.Kebanyakan baca novel santriwati yang nikah sama gusnya sih.Jadi gini kan'Batin Zalfa merutuki kebodohannya.

FaZa (Tamat)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang