Empat puluh empat

1.4K 81 10
                                    

Bismillahirrahmanirrahim..
____________________

Perpisahan mengajarku tentang bagaimana caranya mengikhlaskan
Dan mengajarkanku untuk tidak mencintai sesuatu secara berlebihan

💎Zalfa Najla💎

______
Jika di hitung,satu minggu sudah kepergian Arsal.Itu berarti satu minggu juga pernikahan Zalfa.

Sampai saat ini,ia masih belum mempercayai apa terjadi dengannya saat ini.Semua mengalir tanpa ia rancang.

"Jangan melamun terus!"

Tanpa menoleh pun,Zalfa sudah tau suara siapa itu."Gak ngelamun kok gus!"

Faiq menatap Zalfa dingin,hal itu membuat Zalfa menghela nafasnya panjang."Bukan melamun gus.Tapi lagi mikir aja"

"Apa yang kamu pikirkan?"tanya Faiq duduk di kursi yang tak jauh dari Zalfa.

"Gimana ya gus kita ke depannya?Kita kan nikahnya mendadak,terus caranya bilang sama orang orang gimana?Aku juga belum khatam,pengen khatam dulu.Jadi pasti harus balik ke pondok beberapa bulan"cerocos Zalfa meraup wajahnya.

"Besok balik ke pondok lagi ya!"

Zalfa menoleh dengan mata membulat.Ada apa dengan suaminya,orang lagi bingung malah nyuruh balik ke pondok.Di tanya apa jawabnya apa.

"Jangan besok dong gus!Nunggu 40 harinya bang Alan aja ya"rayu Zalfa.Karena ia tau,sekarang yang menanggung jawabnya adalah Faiq.Bukan orang tuanya lagi.

"Oke"jawab Faiq enteng.Membuat mata Zalfa berbinar.

"Tapi selama kamu masih mau di rumah,setorannya gantian sama aku yang nyimak!"lanjut Faiq membuat binar Zalfa berubah jadi kecewa.

"Kok gitu sih gus"ucap Zalfa lemas.

"Katanya mau cepat khatam.Jadi hapalannya harus sering,karena umma sama abi pengen ngadain acara resepsi pernikahan kita itu sekalian nanti acara pelulusan di pondok"

Zalfa diam di tempatnya.Entah apa yang ia pikirkan.Seperti banyak beban yang mengganggu pikirannya.

"Jangan di biasakan melamun!Kalau ada yang ingin kamu sampaikan tinggal bicarakan!Jangan pernah memendam semuanya sendiri,Za!Sekarang aku bukan orang lain lagi di hidup kamu.Jadi,kunci hubungan yang baik dan awet itu diskusi.Kalau gak ada kecocokan bisa di bicarakan baik baik"

Zalfa menatap Faiq kagum.Meski banyak yang mengganjal di hatinya,tapi Faiq selalu bisa memahaminya tanpa ia bicara.

Meski Faiq bukan lelaki yang ia harapkan kedatangannya.Tapi sikap dan pribadi Faiq sudah sangat cukup memenuhi kriteria lelaki yang selama ini Zalfa harapkan.

"Terus nanti di pondok gimana gus?Aku belum siap memberitahukan setatus kita.Bukan karena aku tidak mau mengakui gus sebagai suami.Tapi semua akan terasa beda kalau semua orang tau setatus kita"jelas Zalfa berusaha membuat Faiq paham,dan tidak tersinggung.

"Iya,gak papa.Tidak perlu semua orang di beri tahu,tapi gus dan ning harus tau tentang ini agar tidak terjadi fitnah"

"Iya gus,tapi jangan beritahu ini kepada ning Rara!"ujar Zalfa cepat.

Alis Faiq terangkat."Kenapa?"

Hanya gelengan yang menjadi jawabannya.Tidak mungkin kan Zalfa harus menceritakan yang sebenarnya.Yang ada Faiq tidak akan menerimanya.

"Terserah kamulah.Nanti mulai berkemas ya,besok kita baik pondok"Faiq beranjak dari tempat duduknya menuju keluar kamar.

"Iya gus"Zalfa memilih nurut saja,dari pada nanti urusannya jadi panjang.

FaZa (Tamat)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang