∆-∆-∆-∆-∆
"Kau yakin ini aman Jen?"
Wanita yang dipanggil Jen menoleh memperlihatkan mata tajamnya yang sangat mirip dengan rubah.
"Sudah kubilang ini penting untuk mereka . . .
. . . kakak taukan jika di pertempuran pasti membutuhkan kerjasama dan pengorbanan?" ucapnya.
Wanita didepannya mengangguk sembari duduk disampingnya, "Aku tau itu semua, hanya saja aku khawatir dengan mereka,"
"Jangan khawatir, aku yakin mereka bisa melewatinya nanti. Percayalah padaku,"
Kakaknya mengangguk, "Heum, aku percaya padamu."
Tok tok
"Permisi Yang Mulia," ucap seseorang dari arah pintu perpustakaan.
"Iya, ada apa?"
"Kita punya kabar buruk mengenai kitab-kitab itu Yang Mulia," ucapnya sembari menunduk.
"Maksudmu?" tanya kakak dari Jen.
"Karena pertempuran kecil dua hari yang lalu semua kitabnya pergi ke tempat asal mereka,"
"Allt aftur til upphafs, hvað eigum við að gera?" tanya Jen ke kakanya.
"Kita tunggu mereka Jen, baiklah kau bisa pergi dan berikan kabar jika ada sesuatu yang mencurigakan."
"Baik Yang Mulia."
∆∆∆∆∆
"Hwall mana?" tanya Doyoung.
Trejo mulai panik dikarenakan kunci utama mereka yaitu, Hwall tidak bersama mereka saat ini.
Terlebih lagi keadaan sekitar yang mencekam, banyak sekali bayangan hitam berterbangan. Sesekali ingin mendekat tetapi selalu hangus sebelum menyentuh mereka.
"Gimana dong?" tanya Yoonbin.
"Gimana apanya? Ya jalan kedepan lah," jawab Junkyu.
Yoonbin bergidik ngeri, "Gue takut sumpah,"
"Bin, lu biasanya paling berani kenapa jadi ciut gini?" saut Jihoon yang mulai julid.
"Bener tuh, kenapa sekarang jadi ciut begini bang?" saut Junghwan dari arah belakang.
"Hush, gausah ikutan Jihoon dek. Biar dia aja jadi tukang julid nya trejo, kamu gausah," omel Yoshi sembari terus melihat kearah belakang, takut jika ada yang berbahaya. Apalagi mereka paling belakang.
KAMU SEDANG MEMBACA
(✔) 𓇚 ̨𖥻 witches | treasure 13 (i) ֙⋆𓇚
Fantasy❝ Cepat atau lambat semuanya akan dimulai. ❞ • • • • • © REYJONQUIL ─ 10 Juli 2021