Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
∆-∆-∆-∆-∆
04.38 PM
Langit menunjukkan tanda-tanda bahwa hujan akan turun dan dengan tidak elitnya Hyunsuk sebagai sepuh trejolah yang ngangkat jemuran.
"Sumpah ya, ini para penghuni gaada inisiatif buat bantu gitu? kesel gue lama-lama." Ucap Hyunsuk sembari mengangkat jemuran masuk.
Fyi, untuk asrama sekolah mereka bener-bener mirip komplek perumahan elit, karena bertingkat-tingkat kayak hubungan kamu sama doi─ eh kok ngebahas doi.
Jadi, bangunan besar pertama yang bertuliskan A ada 12 kamar asrama dengan 4 lantai.
Untuk asrama trejo berada di lantai 2 sebenernya dulu di lantai 1 tapi karena ada perombakan alhasil kamar asrama pindah.
Lantai 1 gaada penghuninya alias isinya cuma ada aula, perpustakaan, dapur darurat, kamar mandi cadangan dan ruang penjaga asrama.
Untuk lantai 2 isinya ada Trejo, Deboije, Eskajet, Enciti Derim.
Lantai 3 ada AB6IX, CIX, Tiexti, Krapiti.
Dan lantai terakhir yaitu lantai 4 berisikan para senior kelas A, Sepentin, Pentagon, Gatsepen, Wanawan.
Untuk wanawan itu sebenernya kamar asrama khusus anak olimpiade, sekarang para anak olimpiade udah balik ke kamar masing-masing karena masanya udah abis tapi terkadang masih ada juga yang nginep disana buat nostalgia.
"Sungguh sangat mewah dan elit asrama waiji school ini." begitulah monolog semua siswa yang baru masuk kesini.
"Eh Hyunsuk," panggil seseorang dari balik gelapnya lorong asrama senior.
Hyunsuk bingung siapa yang manggil, "Siapa tuh?"
Dan munculah laki-laki tampan, tinggi, kulitnya eksotis menggunakan almamater senior bewarna biru muda.
"Lah bang Mingyu gue kira siapa," ujar Hyunsuk.
Mingyu tertawa, "Bisa-bisanya kagak tau,"
"Kenapa bang?" tanya Hyunsuk.
Mingyu sedikit mendekat ke arah Hyunsuk, "Mau ngasih ini,"
"Surat dari siapa?" tanya Hyunsuk yang masih terlihat kebingungan.
"Gatau dari siapa, kemaren pas ngantin ada yang ngasih ini surat tapi mukanya ketutup sama masker," jawabnya sembari memberikan surat untuk Hyunsuk.
Hyunsuk bingung dia cuma mandangin suratnya buat Mingyu geram karena gak diambil sedaritadi.
"Nih dek, gue mau pergi ada kelas bentar lagi." ujar Mingyu lalu pergi kearah lift.
Lift yang dimaksud itu lift para siswa asrama disaat udah deket jam pelajaran, tapi kalau misalkan masih banyak waktu mereka lebih milih lewat tangga biar sehat katanya.
