Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
∆-∆-∆-∆-∆
"HEH! GUE GAK DISAMBUT?!"
Mereka lantas menoleh ke arah belakang dan bisa dilihat seorang laki-laki tinggi semampai sedang berjalan ke arah mereka sekarang.
"Siapa?" tanya Junghwan.
"Gimana mau nyambut, kita aja gakenal," ucap Asahi.
"Tumben Asahi mau ngomong terus," kata Jihoon sembari memperhatikan Asahi.
"Dia kan punya mulut," celetuk Mashiho.
"Tumbenan aja gitu si Asahi mau ngomong," kata Junkyu.
"Udah-udah, Kenapa pake diributin. Asahi bebas mau ngomong apa kagak, lagian juga yang punya mulut dia bukan kalian," omel Hyunsuk.
"Nah dengerin tuh, yang punya mulut Asahi kok yang ribet kalian?" timpal Yoonbin.
Ekhem.
"Kenalin gue Lucas," ucapnya memperkenalkan diri.
Jeongwoo melirik Haruto, yang dilirik seolah mengerti harus mengatakan apa, "Bang Lucas bukannya yang jualan didepan waiji?"
"He'em, yang jualan martabak sama kopi di depan itu kan?" saut Jeongwoo.
"Selalu pake apron warna pink unyu-unyu," imbuh Junghwan.
' Oasu, kampret, ngapain tu anak pake nyamar jadi gue?! ' - Batin Lucas.
"Siapa yang nyamar bang?" tanya Yedam ke Lucas.
Sontak Lucas terkejut, karena Yedam bisa membaca pikirannya tadi. Bahkan yang lain (-) Hwall dan Jay juga terkejut.
Lucas menoleh ke arah Hwall dan Jay, "Kalian kenapa gak bilang ke gue?"
"Ya.. kita pikir bang Lucas dah tau," jawab Hwall.
Jay duduk di kursi dekat semak-semak tadi, dan mulai bersantai seolah sedang berada dirumahnya sendiri. Memang dasar manusia jelmaan pasti selalu begitu.
"Lo, gak ikut Jay?" tanya Hwall sembari membagikan jubah dengan warna berbeda kepada Hyunsuk dkk.
"Ntar gue nyusul," jawabnya santai.
"Hm,"
"Ayo anak-anak pinter dan baik silakan baris dengan tertib,"
"Kita bukan anak TK bang Sunwoo," protes Mashiho sambil memasang ekspresi marah yang terlihat lucu dimata mereka.
Sunwoo tersenyum manis, "Gemoy, jadi adek gue yuk. Si Junkyu gue loakin aja,"
