Bagian 9

44 8 2
                                    

"Adanya ujian untuk memperkuat sebuah rasa sabar "


-

Citra Kirana Grabriella


****

POV Citra

Aku melihat Bryan muncul dari balik pintu dengan wajah sendu dan mata sebam. 'Apa dia nangisin gue?tapi mana mungkin. Stop cit jangan ke ge'eran' ucap Citra dalam . Aku pun tersenyum ke arah Bryan, dengan senyum tulus tanpa beban agar Bryan tau bahwa dirinya baik baik saja.

" Dev, Lo dari kapan balik ke indo? " Tanya Citra

" Baru kemarin, gue rencananya mau ke rumah Lo besok eh tau nya ditakdirkan bertemu hari ini. Walau dengan cara yang mengejutkan " ucap Devan panjang lebar.

" Hehehhe maaf ya, sekian lamanya gak ketemu pas ketemu malah kayak gini " setelah mengucapkan kalimat tadi Citra tersenyum.

" No problem " ucap Devan sambil tersenyum.

" Cit, gue boleh nanya sesuatu? " Akhirnya Jason angkat bicara. Dijawab anggukan oleh Citra.

" Sebenarnya Lo sakit apa? " Citra sudah menduga bahwa Jason akan bertanya seperti ini.

" Mungkin gue kecapean ajh " jawab Citra santai, sementara Bryan langsung menatapku dengan tatapan yang mengintimidasi seakan dia tau bahwa diriku sedang berbohong.

Setelah obrolan panjang, Jason dan Devan izin pulang. Jason pulang karna harus membawa pakaian Bryan besok ke Rumah Sakit. Dan ya, Bryan memaksaku untuk di jaga olehnya dengan alasan takut dirinya kenapa kenapa. Sedangkan Devan tadi di telfon oleh ayahnya untuk pulang, mau tidak mau Devan akhirnya pulang.

***

POV Author

Dan sekarang hanya tersisa Citra dan Bryan di ruangan tersebut. Bryan hanya terdiam sambil memainkan ponselnya. Citra bingung, bagaimana harus memulai percakapan, karna Bryan saat ini terlihat sangat dingin dan sedikit ada rasa kesal di raut wajahnya.

" Bry " panggil Citra

" Hm " Bryan menjawab tanpa melihat kearah Citra.

" Lo balik ajh gue gapapa kok " ucap Citra.

" Apa nya yang gapapa? Stop Cit. Stop jadi sok kuat kayak gini " Bryan berbicara dengan nada yang cukup tinggi namun didalamnya seperti ada sebuah permohonan yang sangat dalam.

" Ma-maksud Lo apa Bry? " Citra mulai curiga bahwa Bryan mengetahui penyakitnya.

" Lo kenapa gak bilang ke gue Cit?! Kanker itu penyakit berbahaya Cit. Kenapa Lo sok kuat kayak gini hah?! " Akhirnya ketakutan Citra pun terjadi.

" Please bry, bukan gitu maksudnya. Gue cuma...cuma....."

" Cuma gak mau kita khawatir?, Kita sahabat Cit seharusnya Lo tau itu. " Bryan memotong ucapan Citra. Detik berikutnya Citra mulai mengeluarkan air mata, tak sanggup menghadapi Bryan yang seperti merasa kecewa.

Bryan menghampiri Citra yang menangis sambil menutup wajah dengan tangannya. Bryan pun menarik Citra kedalam pelukannya dan mengelus rambut panjang Citra.

" Gue gak mau Lo nyimpen ini semua sendiri, berjuang ngelewatin ini semua gak gampang Cit. Lo punya gue, Jason dan bang Evan yang jagain Lo. Gak usah merasa terbebani, kita bukan cuma sahabat tapi kita seperti keluarga Cit. Please jangan kayak gini, gue sakit liat Lo tetap merasa baik baik ajh padahal Lo nyimpen beban yang berat " ucap Bryan panjang lebar.

" sorry, gue dah bikin Lo kecewa Bry " ucap Citra yang masih di pelukan Bryan. Bryan pun melepaskan pelukannya dan menarik tangan Citra agar tidak menghalangi wajah nya lagi. Jujur dalam keadaan seperti ini Citra tetap cantik, wajah nya pucat pasi dan matanya yang sebam tak mengurangi kadar Cantiknya seorang Citra Kirana Grabriella.

" Sekarang Lo istirahat ajh ya, gue bakal nemenin Lo " ucap Bryan lembut. Bryan membantu Citra untuk merebahkan dirinya.

" Bry " panggil Citra.

" Apa?" Tanya Bryan.

" Cukup Lo ajh yang tau ini " jawab Citra

" Kenapa hmm? "

" Gu-gue cuma butuh Lo buat jagain gue "

" Jangan boong, gue tau Lo gak mau yang lain khawatir kan?, So tenang ajh ya kalo Lo mau nya gitu "

" Thanks " ucap Citra sambil tersenyum.

***

Janlup votenya...

I love you all:*

#100120

PILU Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang