Bagian 6

35 5 3
                                    


" aku sedang berusaha untuk menetapkan hati ini hanya pada satu pilihan, yaitu kamu "



....



Setelah banyak hal yang terjadi kemarin, Citra banyak bersyukur pada tuhan karna telah memberikan hidup untuknya sampai saat ini. Tertawa, bercanda ria dan banyak hal lagi yang Citra lakukan dengan ketiga pria itu membuatnya tak berhenti berterima kasih pada Tuhan.

Hari ini, seperti hari hari biasanya. Bangun pagi mandi, siap-siap sekolah, sesampainya sekolah belajar dan bel pulang pun berbunyi membuat semua kaum yang berada di sekolah semangat sekali termasuk Citra. Setelah jam istirahat tadi Jason mengajak Citra untuk menemaninya ke toko buku dan Citra mengiyakan ajakan Jason.

Hari ini sangat sibuk, sehingga mereka tak bertemu sama sekali. Membuat Citra merasa kesepian karna tak ada tiga pria yang menghiburnya. Tambah lagi pelajaran fisika yang sangat amat sulit membuat kepala Citra rasanya ingin pecah. Setelah Citra membereskan alat tulisnya, ia pun berjalan keparkiran karna supirnya sudah menunggu disana. Saat Citra akan sampai keparkiran ada yang meneriaki namanya.

" Cit...Citra! " teriak seseorang dari belakang dan Citra pun membalikan badannya. Dan ternyata itu Jason.

" ah iya, ada apa? Jadi ke toko buku? "tanya Citra saat Jason sudah berdiri di hadapannya.

" jadi ko, justru itu gue mau bilang. Nanti jam 7 malem gue jemput ya "jawab Jason dan aku hanya mengangguk dan mengacungkan jari jempol.

" ok siap, gua pulang duluan ya. Bye" ucap Citra.

"iyah hati-hati di jalan, jangan lupa juga nanti malem " ucap Jason lembut sambil mengelus kepalanya seketika wajah Citra blush karna sikap Jason barusan. Citra menunduk lalu berbalik meninggalkan Jason di belakang sana. ' Ya Tuhan, jantung gue kenapa jadi gini?' ucap Citra dalam hati.

" non kenapa? "tanya supir Citra ketika sudah dekat dengan mobil.

" eh...Eummm aku gak papa ko "jawab Citra sambil tersenyum kaku.

Setelah itu Citra masuk kedalam mobil, selama di perjalanan Citra hanya mendengar musik menggunakan earphone. Sambil memandang keluar jendela, saat melihat ke arah salah satu caffe. Citra tak sengaja melihat Bryan dan....Aura. Mereka tertawa bersama, membuat Citra merasa ada sesuatu  di dalam dirinya yang sakit. 'bagus Citra tadi jantungmu berdetak kencang saat di perlakuan manis oleh Jason tapi bisa bisanya hati ini sakit ketika melihat Bryan dengan wanita lain' ucap Citra sambil tersenyum kecut.

*****

Disisi lain Bryan sedang mengerjakan tugas di Cafe, seorang diri. Karna jika mengerjakan dirumah selalu banyak hal yang menggodanya. Ntah itu kasur atau film yang selalu ia tonton setiap hari. Jadi Bryan memilih Cafe sebagai tempat teraman untuknya mengerjakan tugas-tugasnya. Dibanding perpustakaan yang akan membuatnya tidur tanpa disadari karna tempatnya yang begitu hening.

Saat sedang mengetik penutupan untuk proposal sosiologi yang sedang Bryan kerjakan. Ada seorang wanita yang datang.

" hai " sapa wanita itu.

" Aura?" ucap Bryan heran. Sementara Aura tersenyum manis kearah Bryan.

" gua boleh duduk disini? " tanya Citra yang di jawab anggukan oleh Bryan." lo sibuk banget ya? Tugas apa emang nya?" tanya lagi Citra.

" Sosiologi " jawab Bryan yang masih fokus pada leptopnya.

" ternyata jurusan IPS juga banyak tugas ya, padahal awalnya gue kira gak akan banyak tugas kayak gini" komentar Aura.

PILU Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang