Bagian 2

39 7 0
                                    

" mampukah aku tetap bertahan? "

-

Citra kirana Grabiella


****



Ketika bel pulang, berbunyi sejak sepuluh menit yang lalu dan membuat senyum merekah untuk setiap murid disana. Tapi, tidak untuk kelas X Ipa 1 yang masih berkutat dengan rumus kimia yang membuat semua murid di kelas X Ipa 1 mulai mengeluh.

" bu Karin, ini bisa di jadiin tugas ajh gak bu? "ucap sang ketua kelas bernama Dereen. Bu Karin melihat jam tangan nya.

"boleh, sekian hari ini. Lusa ibu periksa tugas kalian" bu Karin pun keluar kelas dan semua murid kelas X Ipa 1 menghela nafas lega.

Sesuai dengan janji Citra dengan ketiga sahabatnya. Sekarang dia harus cek up kesehatannya lalu akan pergi ke Cafe bersama mereka. Citra pun langsung merapihkan semua peralatan tulis nya dan dimasukkan kedalaman tas, sebelum dia pergi dri kelas. Citra mengambil liptint dan cermin kecil yang ada di saku nya. Citra tersenyum miris melihat dirinya yang harus menutupi semua ini dari sahabatnya itu. Citra hanya tak ingin mereka khawatir dan mengasihani dirinya.

" everything gonna be okey Cit "ucap Citra pada dirinya sendiri setelah selesai memakai liptint lalu memasukkannya lagi kedalam saku seragam nya. Citra pun berjalan keluar kelas, dia bingung harus mencari kemana bocah tiga itu. Citra pun ingat pasti mereka ada di lapang basket, tetapi sebelum pergi ke lapangan basket Citra pergi ke kantin terlebih dulu untuk membeli minum untuk mereka setelah membeli minum Citra pun pergi ke lapangan basket . Nampak dari kejauhan ketiga sahabatnya itu sedang tanding basket, jujur saja mereka sangat tampan, baik hati, dan arghhh Citra tak bisa menjelaskannya lebih jauh karna mereka terlalu sempurna untuk di deskripsikan.

" hallo guys " teriak Citra pada mereka bertiga. Bryan langsung berlari kearah Citra lalu merangkulnya.

" ihhh bry lu itu bau keringat tau "omel Citra. Lalu Bryan mencium bau badan nya sendiri.

" hah? Perasaan gua wangi wangi ajah "ucap Bryan pada Citra.

" itu kan menurut lu " lalu melepaskan rangkulan Bryan yang sekarang sedang cengengesan." nih buat lu " Citra memberi satu minum untuk Bryan.

" thanks " lalu di minumnya dengan sekali tegukkan.

" lu aus atau doyan? "

" ah elu cit panas ini cit cape lagi " keluhnya

" yang suruh lu main basket siapa? Mana tengah hari gini " ledek Citra.

" tuh si Jason "tunjuk Bryan pada Jason yang sedang berjalan kearah mereka, sesampainya dihadapan mereka Citra langsung memberi Jason dan kak Evan minum yang tadi ia beli lalu diminum oleh mereka.

" apaan lu tadi nunjuk nunjuk gua? " tanya Jason.

" kepo lu "jawab Bryan seenaknya.

" alah paling hal gak jelas " ucap Kak Evan

" jadikan kita ke Cafe biasa? " tanya Citra tiba-tiba

" jadi " jawab kak Evan di ikuti anggukan dari bryan dan Jason.

" tapi kita ke dokter dulu " ucap Bryan.

" gak bisa lain kali aja ya? " tanya Citra dengan wajah cemberutnya

" nggak bisa cit, ortu lu bilang jangan lewatin ke dokter tiap bulan walau gua nggak tau alasan lu tiap bulan ke rumah sakit apa "

" iya iya " Citra masih dengan wajah cemberut nya. Tiba-tiba Jason jongkok dihadapan Citra yang sedang duduk.

PILU Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang