My Perfect Family(Chansoo)

krislu (Kris & Luhan)

Chansoo, krislu dan yang lainnya menikmati sarapan yang disiapkan keluarga park

"sejak kapan kalian menjalin hubungan, lu?" bisik kyungsoo di sebelah luhan

"kyung, sekarang kita sedang sarapan jangan banyak bicara" ucap omma

"kamu utang cerita lu" terdengar sebuah ancaman kyungsoo menusuk makanan dengan tatapannya menatap luhan tajam

Dan yang lain hanya menggelengkan kepala melihat tingkah kyungsoo dan kembali menikmati sarapan.

"biar aku saja omma yang membawanya" kyungsoo mengangkat piring bekasnya makan "kalian semua bersantai saja" lanjut mengumpulkan piring-piring yang lain

"aku akan membantu kyung"

"ne gomawo, omma pergi"

"tolong bantu kyungsoo ya lu" omma mengusap rambut luhan lembut

"baik nyonya" ucap luhan menunduk

"ey,, panggil omma saja kamu akan segera menjadi anggota keluarga kami"

"ne omma"

*suara germecik air

"lu" bisik kyungsoo mendekati luhan

"hm" luhan tidak menoleh dan tetap fokus mencuci piring

"yak, liat aku"

"apa kyung?"menatap kyungsoo sesaat tanpa menghentikan aktivitasnya

"kamu punya utang padaku" dengan tatapan satansoo

"arreso"

Flashback on

"tapi sayang, belum ada pasangan" lanjutnya

"ya ya, jangan di bahas" luhan melepas pelukan kyungsoo

Chanyeol masih belum percaya kenapa dia masih tetap di posisinya saat ini

"kris hyung" panggil kyungsoo pada kris yang terlihat sedang bercengkrama dengan rekan kerjanya

"wae?" jawab kris malas

"hyung, datang sendiri kan? Luhan juga sendirian hyung" menarik tangan luhan dan mendapat cubitan manja darinya

"aw,,, hyung ajak luhan untuk ngobrol bersama, kasian dia hyung" kyungsoo masih berusaha menjadi makjomlang dan menahan rasa sakit dari cubitan luhan tadi

"ayo luhan" ajak kris

"baik pak" jawab canggung luhan, kris mengajak luhan kedekat meja

"jangan bahas kerjaan hyung" teriak kyungsoo, dan di tatap tidak percaya oleh chanyeol atas kelakuan istrinya itu.

Luhan tetap menuduk ketika kris di depannya

"kamu ingin memesan sesuatu?"

"tidak usah pak, cukup ini saja" luhan mengambil segelas minuman yang sudah tersedia

Suasana menjadi canggung luhan maupun kris tetap diam sesekali meminum yang mereka pegang

"mm, lu"

"iya pak?" luhan refleks menoleh menatap kris yang membuat laju jantungnya tidak normal

"sekarang kita sedang di luar kantor, jadi kamu bisa memanggil saya dengan nama saja"

"akan saya usahakan, pak"

"hm"

"eum, maksudnya oppa?" ucap luhan kembali menunduk

"m"

"karena oppa lebih tua 2 tahun dari saya" jelas luhan

"khem, ok luhan cukup" kris membenarkan jas nya