Senja

3 1 0
                                    

_Wanita terlalu berharga dan juga mulia tidak bisa didapatkan dengan cara maksiat_

"Udah donk ngambeknya kan Abang lupa ini jemput kamu"bujuknya

Aku tetap memasang wajah sebelku padanya

Bayangkan selama 2 jam aku menunggunya di halte ditambah lagi kejadian yang menguras tenaga dan hatiku gimana ga kesel?

"Aku gamau lagi ya di antar jemput sama Abang! Aku mogok bicara sama Abang jadi DIAM! "tegasku

Aku berlari kedapur tepatnya membantu Mama menyiapkan makanan

Dirumah ini memang ga pake pembantu kata Mama kebanyakan disinetron itu pembantu lahirin anak majikan kan ga seru.

Lagian aku mencintai masakan Mama,,,sederhana namun luar biasa

"Masih ngambek sama Abangmu? "tanya Mama

"Nggak sih Ma cuma aku nguji Abang saja kok"balasku

"Ma aku pengen cerita semuanya ke Mama tapi aku mohon ya Ma tunggu sampe aku mampu cerita semuanya pada Mama"ujarku sambil meracik sayuran

Gini gini aku bisa masak meski seadanya tapikan seperlunya

"Sampe kapanpun sayang,Mama pasti nunggu kamu"ucap Mama mengecup keningku

Dibilang aku manja? Tidak hanya Mama saja yang memanjakanku
Abang Rafi? Jarang banget dirumah karna bantu Papa kerja dikantor

Kak Rafna? Dia sudah punya suami, otomatis ia akan jarang kerumah ini apalagi umur pernikahan mereka yang masih 2 bulan kan pengen berduaan mulu kan ya?

"Makasih Ma sudah mau ngertiin Rania,  Rania sayang buanget sama Mama"ujarku kembali mengecup kening Mama

"Dek sini deh"panggil seseorang dibelakangku

Aku mendongak,oh Kak Rafna toh

"Ngapain sih kak tiap hari kesini jadi bosen kan aku"
Tiba tiba jitakan halus tapi mengejutkan terasa dijidatku
"Ma kakak nih malah mo pecahin palak Rania,, boleh ga Rania Banting? "sorakku yang tentu saja didengar Mama

"Ishhh temenin kakak donk liat senja dilangit yang cerah kek gini pasti pemandangan senja terlihat lebih indah"

What? Aku kesana sore ini? Mana bisa tempat dimana pertemuan pertamaku dengannya dan juga tempat perpisahanku dengannya.

"Enggak!"

"Ga ada penolakan, pliss deh dek kakak butuh kamu ini keinginan ponakanmu masa kamu tega gitu sama ponakan sendiri jahat deh"ujarnya

Aku menatapnya heran, Ponakan? Kakakku hamilkah? Itu artinya anggota keluarga nambah donk,,,terus kalo anaknya kelakuan kek Mamanya yang usil luar biasa

"Ya sudah,, tapi kalo anaknya udah gede plisss ajarin yang baik baik kek tantenya biar sopan,asyik ramah dan kalem kek aku jangan kek Mamanya"ucapku tanpa dosa

"Loh Rafna hamil? "tanya Mama melihat kearah kakak

"udah berapa bulan? "

"Baru dua minggu Ma"jawab kakak

"Suami kamu ga nganter? "tanya Mamaa lagi

"Nganter kok Ma cuma aku suruh balik aku pengen ngajak Rania jalan aku ga mau sama Suamiku"ucap kakak

"Ishh masih lama ga sih? "kesalku
####

Aku melihat senja,sama seperti biasanya tampak indah dan berani memampirkan keindahannya

Tapi kali ini ga bisa ku bendung, rasa sakitku kembali teringat. Inilah tempat dimana aku dilepaskan olehnya

Tempat dimana aku bersusah payah menahan air mata

Melukis senjaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang