Prolog

17 0 0
                                    

Menjadi janda di usiaku yang baru  menginjak 26 tahun, rasanya itu benar-benar sangat menyedihkan sekali. Apalagi dengan satu anak yang sampai detik ini papanya tidak pernah ingat denganya.

Aliya Khanza. Dialah putri kecilku yang cantik dan mengemaskan. Aku berjanji tidak akan pernah menyia-nyiakan kehadirannya dalam hidupku. Mungkin menikah dengan ayahnya adalah kesalahan, tetapi bagiku Khanza adalah anugerah tuhan yang paling indah.

Aku bukan tipikal orang yang susah untuk move one. Hanya saja bukan aku tidak ingin menikah lagi tapi bayangan masalalu tentang laki-laki jahanam sekelas Fadli, membuatku trauma untukku menikah lagi. Bagiku semua laki-laki itu sama saja. Jadi lebih baik aku hidup sendiri tanpa harus ribet memikirkan sosok laki-laki di dalam hidupku.

Sekarang daripada memikirkan  tentang cinta-cintaan lebih baik aku fokus dengan pekerjaanku sebagai analis keuangan atau lebih populer dengan sebutan Financial analyst.

Bagiku tidak ada hari tanpa bekerja walau Khanza selalu protes dengan mengatai ibunya tidak peduli dengannya. Tetapi beginilah keputusanku, karena saat ini aku merangkap menjadi sosok ibu dan Ayah buat Kahnza.

Aku anak bungsu dari 2 bersaudara. Abangku seorang tentara dan sekarang tengah ada di aceh, dia belum menikah tetapi mungkin sebentar lagi Abangku akan melepas masa lajangnya.

Ayahku pensiunan tentara dia lebih suka berada di rumah sedangkan ibuku guru Tk tempat dimana Khanza bersekolah.

Aku selalu kagum dengam beliau berdua. Setidaknya karena beliulah aku bisa kuat seperti ini. Percayalah ketika kalian terjatuh dukungan orang tua sangatlah penting.

Sekarang aku tidak tinggal dengan Ayah dan ibu karena aku lebih memilih tinggal di perumahan kecil yang aku cicil dengan hasil keringatku sendiri.

Memiliki mobil pribadi meski cicilan juga walau tidak begitu mahal. Jadi bagaimana aku bisa bersantai dan ongkang-ongkang kaki sementara tanggunganku begitu banyak.

Terkadang aku menitipkan Khanza di rumah ibu walau di rumahku ada Bok Yum pengasuhku sejak kecil yang aku minta pada ibukku agar beliau ikut denganku dan Walau awalnya berat ibu membolehkannya tapi apalah daya aku selalu merengek dan akhirnya ibu luluh dan Bok Yum ikut dengan kami.

Sekilas tentangku..

Oh iya------ aku belum memperkenalkan diriku pada kalian. Namaku Rania andini dan kata teman kantorku aku cantik meski sudah memiliki anak satu.  Memang badanku bagus banyak orang mengira aku masih gadis, katrena badanku yang pangset dan terlihat langsing.

Hahaha iya lah ini kan janda rasa gadis lagian proses persalinanku dulu cesar jadi masih pantas lah aku di sejarkan dengan gadis-gadis di luar sana dan dengan sahabatku sendiri si Ayu. Walau dia akan selalu mencebik ketika aku bilang aku lebih cantik darinya dan hati-hati mas tentaramu naksir aku. Walau itu hanya sebuah candaan karena tak mungkin aku merebut Mas Wahyu darinya. Si mas tentara ganteng teman dari Abangku sendiri. Sempat dulu aku di jodoh-jodohin dengan dia dan sialnya aku malah milih si Fadli dan membiarkan Ayu yang mengganti posisiku. Ngenes mau jadi ibu persid malah jadi begin--Nasib ku memang tidak bagus dalam masalah percintan.  Semoga saja dewa cinta masih berpihak padaku...

Hey I love YouTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang