Lima

4 0 0
                                    

Author Pov

Rania masuk ke dalam rumah Ayu yang pintunya di biarkan terbuka.

Dia berjalan terpincang-pincang sambil memegangi kakinya yang masih pegal.

"Siang Tante--" Sapa Rania ketika melihat Tante Melly tengah berdiri di dapur bersih yang langsung menghadap ke ruang tamu.

"Siang Sayang--" Sahut Tante Melly dengan senyum mereka indah di bibir yang terpoles lipstik berwarna soft pink.

"Ayu mana Tan?"

"Di kamarnya.."

Mendengar jawaban Tante Melly sontok mata Rania mendelik. Sudah jam satu siang tapi Ayu belum keluar kamar juga.

"Serius amat Tan?" Rania melangkah mendekati Tante Melly, dan masih tetap dengan langkah kaki pincangnya.

"Serius.. Eh kamu kenapa Ran?" Keningnya berkerut melihat ke arah Rania

"Ohh itu, tadi di ajakin aerobik sama ibu-ibu komplek. Padahal udah hampir sebulanan Rania fakum olahraga gara-gara si Ayu sibuk nyiapin pernikahannya" Cerita Rania sambil memasukkan salad buah yang di sodorkan Tante Melly ke dalam mulutnya.

"Makanya cepetan nikah lagi biar ada yang mijetin kalau kakikamu sakit begitu..."

"Yee..Emang Tante nyuruh Rania nikah sama tukang pijit, ada bok Yum yang bakal pijetin kaki Rania nantik.." Rania mencibir

"Bukan gitu maksud Tante..Kan lebih enak di pijet suami Ran.. Sekaliankan bisa sabil basah-basahan memang kamu nggak kepengen?" Kerling Tante Melly

"Ih apaan sih Tan, Rania nanti juga bakalan nikah.."

"Kapan?"

"Mei.."

''Bulan Mei, kan udah lewat atau bulan Mei tahun depan Ran?" Tante Melly menatap Rania lebih serius.

"Mey be yes or mey be no tante..." Sahut Rania seenaknya sambil tertawa puas karena berhasil membuat wajah mama Ayu kesal "Jangan serius-serius Tante nanti cepet tua"

"Rania!!" Plotot Tante Melly membuat Rania sedikit meringis takut.

"Hey..Hey.." Sapa Ayu yang baru keluar dari kamarnya dengan wajah berseri-seri, ala-ala pengantin baru.

"Nahh ini dia yang di bicarain nongol.." Kata Rania sambil menatap Ayu Keki

"Hey.. Jangan anda menatap saya begitu... Oh iya kita di ayunana samping aja yuk Ran sambil nikmatin salad buatan mama.." Ajak Ayu yang langsung menarik tangan Rania menuju taman kecil di sebelah rumahnya.

Rania duduk di ayunan yang terbuat dari Rotan sementara Ayu duduk di kursi malas sebelah Rania.

"Kenapa elo pincang..?"

"Ibu-ibu komplek ngajakin aerobik jadi gini...Emang bener elo nggak keluar kamar sama sekali Yu, gila..elo kesambet?"

"Bukan cumak kesambet Ran..Tau gini Rasanya, gue nikah dari dulu"

"Haha buset, ternyata libido sex elo hebat juga ya.."

"Mas Wahyu yang hebat aku mah sebagai penikmat saja...Jadi Fix gue harus ikut Mas Wahyu ke aceh, nggak ada alasan lagi buat gue nggak ikut suami gue.."

"Gila elo.." Rania begidik ngeri melihat Ayu yang tiba-tiba hiper sex karena malam pertamanya.

"Ihhh ngapain elo bilang gue gila, justru guae amat sangat waras. Btw elo nggak mau nikah juga, ngerasin asiknya di cumbui suami, di belai dan di kasik tanda ginian--"Ayu memperlihatkan tanda merah di leher yang sedari tadi di tutupi rambut panjang legam milik Ayu.

Hey I love YouTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang