2

8.1K 511 37
                                    

"Jatuh cintalah kepada Tuhan terlebih dahulu, maka pada saatnya nanti Tuhan pasti akan memberimu seseorang yang tepat dan pantas untukmu."

♡♡

Zanetha melepaskan helmnya kemudian memberikannya pada Sergio. "Maaf tadi gue bikin lo malu. Lagian gue kan gak pernah ke restoran fancy kayak gitu sebelumnya," ucap Zanetha merasa bersalah. Sergio tersenyum lebar.

"Mungkin kamu emang kurang cocok sama restoran kayak gitu, kamu kan sukanya makanan pinggiran," sahut Sergio. Sebenarnya kata - kata itu terdengar biasa saja, tetapi sedikit menyinggung perasaan Zanetha. 

"Kamu mau masuk dulu?" tanya Zanetha mengalihkan topik.

"Kan orang tua kamu gak suka sama aku. Kapan - kapan kita jalan bareng lagi oke?" ujar Sergio sambil menyelipkan rambut Zanetha di telinganya. Memang Sergio sangat perhatian dan romantis, walaupun beberapa kali berbicara dan bersikap kasar.

Lalu, Zanetha menggenggam tangan Sergio. "Kira - kira kita bertahan sampe kapan ya? Aku gak mau kehilangan kamu, tapi aku juga capek debat mulu sama bunda & papa karena hubungan ini,"

Sergio menjawab, "Aku gak bakal ngelepas kamu, Za. Rasa cinta aku ke kamu terlalu besar."

Menyadari Bunda Ester yang sudah menunggunya di teras rumah, Zanetha buru - buru melepaskan tangannya dan berlari masuk ke dalam rumah. Pasti habis ini telinga Zanetha akan panas dipenuhi ocehan dan ceramah lagi.

"Habis pergi sama Sergio?" tanya Rendra, papa dari Zanetha yang sudah menunggunya sambil membaca majalah.

"I-iya papa.. Maaf Zanetha gak ijin ke papa,"

"Sergio yang ngajarin kamu untuk jadi anak durhaka?" tanya Rendra lagi dengan tegas. Zanetha hanya menggeleng dengan wajah ketakutan.

Bunda Ester duduk di sebelah Rendra. "Za, kamu kapan sih mau dengerin kita? Sergio itu-"

"Beda agama? Terus kenapa? Zanetha cuma mau Sergio selamanya!" potong Zanetha dengan matanya yang berkaca - kaca.

"Hubungan yang beda agama itu sulit. Papa gak yakin kamu dan Sergio bisa lewatin semua ini," lanjut Rendra.

Zanetha menyeka air matanya. "Pa, tapi Sergio romantis dan baik banget kan? Aku akan pindah agama kalo perlu,"

"Papa dan bunda gak setuju," respon Bunda Ester cepat. Bagaimana ia rela membiarkan anak tunggalnya berpindah agama hanya demi pria seperti Sergio?

Rendra melanjutkan, "Kamu kan juga pernah bilang capek sama Sergio karena posesifnya dia. Dia menjaga kamu terlalu berlebihan, Za. Kamu harusnya lebih dengerin orang tua kamu daripada pria itu"

"Papa sama bunda gak akan ngerti perasaan aku! Pokoknya aku gak bakal mau putus dari Sergio," 

"Bunda akan kenalin kamu ke pria lain," ucap Bunda Ester. Zanetha sebenarnya anak yang baik dan penurut, ia tidak berani membantah kedua orang tuanya kecuali tentang Sergio. Ia tahu kalaupun ia menolak pertemuan itu, Bunda Ester tidak akan menyerah.

"Maksudnya? Bunda sekarang mau jodohin aku?" tanya Zanetha sangat terkejut.

Lalu Rendra mengusap bahu Zanetha dengan lembut. "Nurut aja sama bunda. Cukup ketemu satu kali, kalo emang gak suka ya gakpapa. Kita cuma mau yang terbaik untuk kamu dan masa depan kamu, Za,"

Zanetha menatap kedua orang tuanya dengan kesal, lalu berlari masuk ke kamarnya. Ia melempar bantal dan gulingnya ke lantai lalu menginjak - injaknya dengan penuh amarah. "Masa gue dijodohin? Apa - apaan? Emangnya gue gak laku?!" 

21 DAYS TO GET HURT [AKAN TERBIT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang