10

4.9K 323 7
                                    

"Saat aku bersamamu, aku akan melepaskan segala ketakutan dan kecemasan."

♡♡

Ketika jam istirahat, geng VOLK yang diidamkan para perempuan itu langsung menjadi perhatian ketika melewati koridor sekolah. Walaupun banyak perempuan yang patah hati setelah melihat Ravael bersama Zanetha.

Edgar dengan senyum lebarnya berbisik pada Hakim, "Emang kita ganteng banget ya? Gue jadi berasa kayak oppa Korea gitu deh."

"Diem. Kita harus jaga wibawa dong biar keliatan cool," sahut Hakim sambil sibuk berlagak keren.

Sedangkan Ravael yang berjalan di paling depan hanya diam dengan wajah tegasnya, ia malah tidak nyaman dengan situasi seperti ini. Ia merasa tidak memiliki privasi.

Zanetha yang baru saja hendak keluar kelas langsung mengurungkan niatnya. Ia berusaha menghindari Ravael ketika di sekolah agar tidak ada yang curiga dengan kedekatan mereka.

"Tenang, tenang.. Gue gak boleh keliatan gugup," ujar Zanetha pada dirinya sendiri. Ia berusaha mengatur nafasnya.

"Lo lagi ngapain, Za?" tanya Tiara tiba - tiba yang mengejutkan Zanetha.

"Ehmm.. Gu-gue gakpapa. Lo mau ke kantin?"

"Boleh, gue lagi laper juga nihh," jawab Tiara bersemangat.

Saat mereka keluar kelas, tiba - tiba Jihan berlari dari arah kantin menghampiri mereka. "Kantin! Di kantin- itu di kantin.."

"Lo kenapa sih? Tenang dulu Jihan," ucap Zanetha.

Jihan kemudian melanjutkan ucapannya, "Itu di kantin geng VOLK lagi berantem!"

"VOLK?! Maksud lo geng Ravael?!" sahut Tiara heboh. Zanetha langsung menoleh dan sedikit khawatir. "Ravael berantem di sekolah?" pikir Zanetha.

"Ayo kita ke kantin!" ajak Tiara sambil menarik tangan Zanetha. 

Ternyata benar saja, suasana di kantin cukup heboh. Banyak siswa dan siswi yang menyaksikan kejadian itu, Ravael bersama keempat sahabatnya sedang saling meninju dengan lima adik kelasnya. 

Zanetha menutup mulutnya takut. "Itu siapa?" tanya Zanetha.

"Itu adik kelas kita, emang mereka sok jagoan gitu dan hobi cari perhatian," jawab Jihan.

"Kenapa mereka berantem? Ini kan lingkungan sekolah," 

"Keren kan? Ravael keliatan makin macho deh kalo lagi berantem kayak gitu," lanjut Tiara sambil tersenyum lebar memandang Ravael.

Tidak lama kemudian, ada sekitar empat guru yang datang dan memarahi mereka. Seluruh orang yang terlibat dalam pertengkaran itu ditarik ke ruang BK untuk menyelesaikan masalah mereka, tepatnya mendapat hukuman.

Zanetha menggeleng - geleng melihat kelakuan Ravael. "Kenapa cewek - cewek malah makin suka sih kalo liat cowok berantem kayak gitu? Gue aja ngerii," komentar Zanetha setelah suasana di kantin mulai terkendali.

"Roger itu kayak pangeran tanpa kuda yang-"

"Cukup. Tolong jangan bikin gue muak, nanti nafsu makan gue ilang!" potong Zanetha sambil berlalu.

Tiara hanya mendengus kesal. "Awas aja kalo lo rebut dia dari gue! Pokoknya Ravael cuma milik gue satu - satunyaa," ucap Tiara dengan suara agak keras.

-x-x-x-

Jujur saja Zanetha tidak bisa berhenti memikirkan Ravael dan sahabat - sahabatnya. Apa yang sebenarnya terjadi? Bagaimana keadaan mereka sekarang? Apakah ada luka serius? Atau-

21 DAYS TO GET HURT [AKAN TERBIT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang