HAPPY READING!!!
Brakkkk
Hening, semua orang fokus menatap sang pelaku penggebrakan meja, namun ada salah satu orang yang memecah keheningan.
"Anjrott baso gue jatoh." Ucap Oji dengan raut wajah yang tidak bisa di artikan.
"Woi gu-gua ke-ke-keselek." Ucap Arnes terbata-bata dan setelah itu ia terbatuk-batuk.
Semua teman-teman Arnes panik, tetapi tidak berlaku untuk Oji Syahputra ia masih saja mementingkan baksonya yang jatuh.
"Si Oji goblok banget, udah tau si Arnes lagi keselek gitu, tapi dia masih aja mentingin baksonya yang jatoh." Ucap Risky.
"Gue keselek goblok! bukannya dikasih minum malah pada debat! ." Gerutu Arnes.
Arnes kesal disaat dirinya membutuhkan pertolongan tetapi para teman-temannya malah asik berdebat. Akhirnya Arnes memutuskan untuk mengambil minum sendiri. Setelah itu ia merasa lebih lega.
"Hufftt, lega." Ucap Arnes sambil mengelus tenggorokan nya.
Tiba-tiba ada suara seorang gadis yang membuatnya terpelonjak kaget.
"Ckckck, Arnesta Mikhailla Saraswati bener yah ternyata apa yang orang omongin tentang lo." Ucap si gadis tersebut.
Arnes yang bingung siapakah sebenarnya sosok gadis yang berada di hadapannya itu akhirnya ia bertanya kepada para teman-temanya.
"Ni orang siapa si? ." Tanya nya.
"Duh Nes lo gak tau siapa dia? Wah parah lo! ." Jawab Audisa.
Agnes yang mendengar jawaban dari teman-temannya Arnes pun merasa kegirangan karena ia merasa bahwa teman-temannya Arnes akan memuji dirinya.
"Agnes itu wanita yang sangat-sangat licik, kecentilan dan wanita yang sangat percaya diri sekali jika nantinya ia akan bersanding dengan seorang Alvino Farhan Kusumawijaya, padahal si Alvin sudah menolak mentah-mentah jika dirinya berdekatan dengan nyonya Agnesia Michelle." Ucap Audisa panjang lebar sambil menahan tawanya.
"Iya, kadang gue juga heran nyonya Agnesia Michelle itu sebenernya punya harga diri gak sih? ." Ucap Shafia.
Lantas semua siswa dan siswi yang berada di kantin sekolah itu terbahak-bahak mendengar penuturan dari seorang gadis yang julid, siapa lagi kalau bukan Shafia.
Namun Arnes menanggapinya hanya dengan seringai nya saja.
Agnes yang mendengar penuturan dari teman-temannya Arnes merasa kesal dan tidak terima jika ia di katakan tidak memiliki harga diri.
"Ngomong apa barusan hah?! Ngomong Apa!!?? ."
Agnes sangat murka dan ia hampir saja ingin menampar wajah mulus Shafia namun keinginannya terhalang karena tiba-tiba Arnes memasang badan dan menahan tangan Agnes agar tidak mengenai dirinya.
"Kenapa lo marah? kalo semua orang yang ada di kantin ini ketawa berarti sikap lo udah jelas-jelas sesuai sama yang teman-teman gue omongin dong? So, kenapa lo marah? Lo udah terlanjur malu dan mau membela diri gitu? ." Ucap Arnes sedikit menyelekit.
Damn! Agnes kalah telak! Ucapan Arnes hampir seratus persen benar! Namun ia akan tetap membela diri, ia tak mau jika harga dirinya di injak-injak dan ia tidak mau jika Alvin berpaling dari dirinya.
"Jaga mulut lo! ." Murka Agnes.
Ia ingin menampar wajah Agnes namun lagi dan lagi keinginannya itu pupus karena ada sebuah tangan kekar yang menahan tangannya dan ada pula yang bertepuk tangan karena telah mengetahui sikapnya yang sebenarnya.
Prok prok prok.....
Karena jiwa penasarannya meronta-ronta akhirnya ia berbalik badan dan betapa terkejutnya dia saat melihat siapa yang sedang berada di hadapannya tersebut.
"Al-alvin." Cicit nya.
Ya, siapa lagi kalau bukan Alvin, namun Alvin tidak sendirian ia datang bersama adik kandungnya yaitu Galang.
Alvin yang merasa namanya terpanggil hanya menaikan satu alisnya yang menandakan 'apa?'.
"Kenapa lo? Takut? ." Tanya nya dengan nada yang terdengar sinis dan raut wajah yang datar namun memiliki aura ketidaksukaan.
"Vi-vin gu-gue bisa je-jelasin ko! ." Gagap Agnes karena ia terlalu takut jika nantinya Alvin benar-benar akan berpaling darinya.
"Jelasin apa?! ." Bentak Alvin
"Jelasin semua kebusukan lo? ." Sambungnya.
"Vi-vin buk-bukan gitu." Ucap Agnes untuk membela dirinya.
Alvin dan Galang yang mendengar penuturan Agnes hanya sedikit tersenyum dan meremehkan apa yang telah dikatakannya.
"Ah yang bener? Semalem gue sama Alvin liat loh kalo lo lagi jalan sama om-om." Ucap Galang.
Jantung Agnes berdegup kencang, bagaimana Alvin dan Galang bisa melihatnya jalan dengan lelaki lain? Bukan kah ia sudah memastika bahwa di tempat itu sepi dan jarang ada orang yang berlalu lalang?
Namun di jiwa lain, lebih tepatnya di jiwa seorang Arnes ia hanya membelakan matanya, tidak percaya jika seorang gadis SMA yang di hadapannya ini sudah melakukan kencan dengan seorang pria apalagi pria itu lebih dewasa darinya.
"Haha, lo salah liat kali, lagian kan disitu suasananya gelap kan? mungkin aja mata lo berdua salah liat! ." Ucapnya sambil tertawa garing.
Agnes tetap saja membela dirinya bahwa yang semalam berjalan dengan laki-laki dewasa itu bukan dirinya.
"Masa sih gue gak percaya tuh, oke deh mending gue ceritain aja kali ya kejadian semalem biar kalian semua nih yang ada di kantin ini tau gimana busuknya seorang Agnes Michelle! ." Ucap Galang menggebu-gebu.
Flashback on....
Hai guys gimana nih update nya?
Mau lanjut chapter berikutnya gak??
Oke spam next untuk lanjut!!!
Jangan lupa Voment nya ya, karena vote dari kalian sangat berarti bagi Author seperti saya.
Jangan lupa juga follow akun Wp dan IG nya Author
Wp: Aqilaa1410_ IG: aqilaslsbla_
Btw chapter ini sengaja aku bikin pendek biar kalian makin penasaran gimana cerita selanjutnya😂
Oh iya untuk Cast atau Pemerannya aku masih nyari-nyari yang cocok, kalo kalian ada saran boleh kasih tunjuk ya🤗
-Seeyou all-
KAMU SEDANG MEMBACA
Takdir Cinta Arnesta [Hiatus]
Roman pour Adolescents[ON GOING] [SLOW UPDATE] [HARAP FOLLOW SEBELUM MEMBACA] [JANGAN JADI SILENT READERS YA] [INI KISAH PERJALANAN CINTA ARNESTA, DAN INI MURNI HASIL PEMIKIRAN SAYA SENDIRI] Takdir itu lucu. Ada saja caranya mempertemukan dua orang yang tak punya urusan...