Cinta memang aneh, dia membuat manusia lemah menjadi kuat dan membuat manusia kuat menjadi lemah
_Takdir Cinta Arnesta_HAPPY READING!!!
Matahari telah bersinar. Suara alarm pun terus berbunyi nyaring tepat di samping telinga nya. Namun hal itu tidak membuatnya merasa terganggu dengan keadaannya yang sekarang. Dia terus saja menjelajah di alam mimpinya. Dan pada saat Indri sang ibunda melewati kamar anak gadisnya dia merasa terganggu dengan suara bising alarm tersebut. Indri pun bergegas membangunkan anak gadisnya tersebut dengan mengetuk-ngetuk pintu kamarnya.
Tokk Tokk Tokk
"Sayang bangun udah siang, emangnya kamu gak masuk sekolah?" Teriak Indri namun tidak ada sahutan dari sang pemilik kamar tersebut.
"Arnesta Mikhailla Saraswati, bangun udah siang!!! " Teriak Indri lebih kencang dari sebelumnya. Namun tetap saja tidak ada sahutan dari dalam kamar itu.
"Kalo lo belum bangun juga gue potong uang jajan lo." Ancam Indri kepada Arnes.
Arnes pun terbangun dari tidurnya sambil bergumam
"Set deh ah, suara apaan si itu, cempreng banget kek toa masjid." Gumam Arnes dengan suara khas orang yang habis bangun tidur.
Setelah kesadarannya terisi penuh, Arnes menyadari bahwa bundanya ingin memotong uang jajannya jika ia tidak membuka kan pintu. Arnes pun langsung bergegas membuka kan pintu untuk ibundanya.
"Ett dah bun, ulah kitu atuh ah. Jangan potong uang jajan Arnes yah bun. Kan sekarang Arnes udah bangun, masa bunda tega sih motong uang jajan Arnes yang udah dipotong sebelumnya?" Ucap Arnes dengan nada merayu, sambil mengeluarkan puppy eyes nya.
(Ulah kitu atuh ah: Jangan gitu dong ah)
"Iya-iya, bunda gak bakalan potong uang jajan kamu kok." Ucap Indri dengan nada lembut.
"Tapi kamu liat dong ini udah jam berapa? Kamu kan harus masuk ke sekolah baru kamu itu." Sambung Indri dengan berteriak.
"Ah elah bun baru juga jam 7, jadi santai aja." Ucap Arnes dengan santainya.
"Eh apa?! Jam 7? Ih bunda ko nggak ngasih tau aku sih?!" Sambung Arnes dengan nada cemas.
"Dih stress, dari tadi juga bunda nyuruh kamu bangun sampe pita suara bunda kebelit kaya gini, tapi kamu tetep aja gak bangun-bangun." Ucap Indri dengan nada kesalnya.
"Terus aku kudu kumaha bundaaaa?" Tanya Indri dengan wajah polosnya.
(Kudu kumaha?: Harus gimana?)
"Ya mandi lah bloon, masa gitu aja nanya sih?" Ucap Indri.
"Sekarang kamu mandi, dan beresin peralatan yang mau kamu bawa ke sekolah! Bunda turun dulu buat nyiapin sarapan." Sambung Indri dengan tegas.
"Oke bunda, eh btw peralatan apa aja bun yang harus dibawa ke sekolah?" Tanya Arnes dengan wajah sok polosnya.
"Ya Allah Arnessss, lo kalo goblok jangan kebangetan deh. Heran gue dulu waktu hamil lo ngidam apaan?" Ucap Indri dengan nada mendramatisir.
"Kalo gak salah nih ya bun, dulu tuh waktu Arnes di dalam kandungan Arnes pengen banget minum susu rasa kari ayam, tapi bunda gak nurutin, jadi wajar kalo Arnes rada goblok gini, kan kurang asupan susu." Ucap Arnes mengada-ada.
"Nyaho ah lieur, omongan sia teu bermutu pisan. Udah ah sana kamu cepetan mandi, gak pake lama, kalo lama bunda bakalan beneran potong lagi uang jajan kamu." Ucap Bunda.
(Nyaho ah lieur, omongan sia teu bermutu pisan: Tau ah pusing, omongan kamu gak bermutu banget)
"Ck, dikit-dikit potong, dikit-dikit potong, mentang- mentang udah jadi ibu negara jadi seenaknya gitu." Gumam Arnes sambil mendengus kesal.
"Eh gue denger ya!!" Teriak Indri.
"Dasar bunda ajaib, udah jauh masih aja denger, heran gue." Gumam Arnes.
"Dah lah mending gue mandi daripada ketelatan masuk sekolah terus nanti kalo gue telat pasti di hukum, kan gak lucu baru pindah sekolah masa udah di hukum aja, apa kata dunia coba?" Gumam Arnes.
Setelah bergumam sendiri akhirnya Arnes memutuskan untuk pergi ke kamar mandi. Dan tidak lama kemudian Arnes sudah rapih dengan seragam sekolah baru nya. Lalu Arnes mengambil tas nya dan bergegas menuruni anak tangga untuk menemui ibundanya.
"Bun Arnes berangkat dulu ya, assalamualaikum." Pamit Arnes dengan tergesa-gesa.
"Woii gak salim dulu lo, gak sopan banget sih sama orang tua." Teriak Indri.
"Eh iya bun poho, efek terburu-buru sih jadi gini deh." Ucap Arnes sambil cengengesan.
"Yaudah kamu hati-hati ya sayang." Ucap bunda dengan nada lembut.
Arnes hanya mengacungi jempolnya saja kepada ibundanya. Berhubung supir pribadi keluarga Dirgama sedang pulang kampung, bang Dito sedang kuliah, dan ayah David sibuk bekerja, akhirnya Arnes terpaksa berangkat sekolah dengan mengendarai motor sportnya sendiri.
Arnes dahulunya adalah seorang pembalap wanita. Sebelum dia pindah ke kota Bandung, dia sudah mengikuti Geng motor dan selalu berikut andil dalam perlombaan balap liar di Jakarta.
Setelah Arnes mengeluarkan motornya dari dalam garasi Arnes pun langsung menancapkan gas untuk membelah kota Bandung yang belum dipadati kendaraan ini. Dengan kecepatan motornya yang melebihi batas. Arnes yang menyadari hal itu hingga pada akhirnya Arnes mengurangi laju kecepatan motornya dan tidak disangka dari arah belakang ada mobil sport yang melaju dengan kecepatan maksimum dan alhasil....
Jangan lupa votment nya, Karena Vote dari kalian sangat berarti untuk saya.
Jangan lupa follow akun Wp dan Ig nya author
Wp: Aqilaa1410_ IG: aqilaslsbla_
JADILAH READERS YANG BAIK!!!
KAMU SEDANG MEMBACA
Takdir Cinta Arnesta [Hiatus]
Teen Fiction[ON GOING] [SLOW UPDATE] [HARAP FOLLOW SEBELUM MEMBACA] [JANGAN JADI SILENT READERS YA] [INI KISAH PERJALANAN CINTA ARNESTA, DAN INI MURNI HASIL PEMIKIRAN SAYA SENDIRI] Takdir itu lucu. Ada saja caranya mempertemukan dua orang yang tak punya urusan...