HAPPY READING!!!
Saat mereka berlima sedang mengisi perut mereka, tiba-tiba Arnes merasa ingin buang air kecil.
"Guys, gue ke toilet dulu bentar." Ucap Arnes sambil terburu-buru.
Namun saat Arnes ingin cepat-cepat sampai ke toilet tiba-tiba dibelakangnya ada sepasang kaki yang sengaja menyandung kaki Arnes dan menumpahkan jus yang sedang ia pegang.
"Ups, sorry gue gak sengaja." Ucap orang itu sambil tersenyum meremehkan.
Shafia yang mendengar itupun langsung menggebrak meja.
"Gak sengaja lo bilang? Lo pikir kita semua disini buta? Gak bisa bedain mana sengaja atau nggak?" Sarkas Shafia.
"Maybe." Ucap Agnes acuh.
Kini giliran Audisa yang terpancing emosi dan menarik kerah baju Agnes sampai kancing atasnya copot.
"Heh lo apa-apaan sih? Rusak dong baju seragam gue!" Ucap Agnes kesal.
Para murid yang penasaran apa yang sebenarnya terjadi pun langsung mengerumuni tempat duduk yang Arnes dan kawan-kawan duduki.
"Udah-udah cukup! Gak usah pada ribut bisa gak hah?!" Ucap Arnes sedikit menyentak.
Setelah berucap seperti itu Arnes langsung pergi meninggalkan tempat kejadian, ia segera bergegas pergi ke kamar mandi untuk membersihkan pakainya yang terkena tumpahan jus tadi.
"Ah sial! Nodanya gak bisa ilang." Ucap Arnes.
"Oh iya gue kan punya seragam cadangan, gue ambil aja ah." Ucap Arnes sambil mengambil ucap seragam cadangannya.
Sambil berganti seragam Arnes pun sambil sesekali bergumam.
"Agnesia Michelle, mulai detik ini muka lo gue tandai." Ucap Arnes diselingi dengan seringaiannya.
Setelah berganti seragam Arnes segera keluar dari dalam kamar mandi, namun pada saat ia menarik knop pintu, pintu itu tidak bisa dibuka.
"Sialan, pasti ada yang sengaja ngunciin gue dari luar." Tebak Arnes.
Arnes tidak dapat tinggal diam, ia langsung berteriak untuk meminta pertolongan.
"Tolong gue ke kunci di dalem." Teriak Arnes.
"Siapapun yang ada di luar tolongin gue, gue ke kunci dari luar." Teriak Arnes namun tetap saja tidak ada yang menyahut.
Teman-teman Arnes merasa janggal karena sudah setengah jam lama nya Arnes tidak kunjung kembali.
"Arnes ko lama banget ya?" Tanya Henny.
"Perasaan gue ko jadi gak enak ya." Ucap Sheilla.
"Mending kita samperin aja yuk." Ajak Shafia.
Mereka berempat pergi ke kamar mandi untuk menemui Arnes, dan sesampainya di kamar mandi ia melihat Arnes sedang bersama Alvino dan Oji.
Mereka pun terkejut, fikiran mereka melayang kemana-mana, mereka berfikir Alvino lah dalang dari semua ini.
"Eh lo ngapain Arnes?" Tanya Audisa secara tiba-tiba.
"Jangan macam-macam lo, gue sikat baru tau rasa!" Ucap Audisa.
"Udah-udah, Alvin gak salah ko, malah dia sama Oji ngebantuin gue keluar dari dalem kamar mandi." Ucap Arnes jujur.
"Hah? mm--maksudnya?" Tanya Shafia kurang paham dengan apa yang Arnes ucapkan tadi.
"Jadi gini."
Flashback On....
Setelah Arnes berganti seragam Arnes segera keluar dari dalam kamar mandi, namun pada saat ia menarik knop pintu, pintu itu tidak bisa di buka.
KAMU SEDANG MEMBACA
Takdir Cinta Arnesta [Hiatus]
Ficção Adolescente[ON GOING] [SLOW UPDATE] [HARAP FOLLOW SEBELUM MEMBACA] [JANGAN JADI SILENT READERS YA] [INI KISAH PERJALANAN CINTA ARNESTA, DAN INI MURNI HASIL PEMIKIRAN SAYA SENDIRI] Takdir itu lucu. Ada saja caranya mempertemukan dua orang yang tak punya urusan...