5

3.2K 185 35
                                    

Note: maafkan typo bertebaran 🐾

Theo berlari seusai menggigit dan memberi cakaran pada adiknya, lalu berlari ke sembarang arah hilang.

Airin bahkan tidak mampu mengejarnya, meskipun dalam kondisi sakit setelah diberi tendangan Theo masih sanggup untuk berlari menahan sakitnya.

Hingga saat dirasa jauh dirinya mendudukan dirinya sekedar melepas rasa lelah.

Bahkan keadaan anjing itu hampir sama luntang-lantung disaat pertama kali ditemukan Airin.
"Sial!!! Kapan balik lagi jadi manusia!!!" Teriaknya frustasi, tak menyadari ditempatnya saat ini.

Theo merasa diperhatikan oleh sekumpulan orang disana. "Husst.. jangan dekat-dekat dia. Sepertinya dia orang gila yang kabur dari rumah sakit"

Lelaki paruh baya yang diseberang jalan sedang membawa cucunya pun ikut mendekat dan memberikan Theo jaketnya.

"Kasihan sekali kamu nak, bahkan semuda ini kamu sudah punya gangguan jiwa" kakek itu berkata mengusap kepala Theo yang kebingungan.

Theo terkejut saat menghadap kesalah satu toko dengan kaca transparan. Dan tak menyangka dirinya sudah kembali menjadi seorang Pratama dalam kondisi bak gembel dan disangka gila.

Melihat hal tersebut tentu saja Tama gembira bukan main. Raut wajah yang semula menahan sakit kini berganti dengan rasa senang yang menggebu.

Akhirnya Tama kembali menjadi manusia setelah sebulan lebih menebus dosa. Tunggu dosa? Apa itu?

Bahkan Tama yang sebagai Theo sama laknatnya. Tak ingin menunggu lama Tama kembali melarikan dirinya menuju kediamannya.

____________________________________
Begitu Tama memasukki pintu Apartementnya.

"Tama!!! Nak ini kamu nak? Kemana saja selama ini?" pekik seorang wanita paruhbaya diusia 60 tahun itu,

"Mama, kok ada disini?"

"Dasar anak kurang ajar!! Sebulan ini kamu kemana, kamu gak lihat kantung mata mama sampai ngalahin kantung mata panda gini? Kok kamu tega gak hubungi mama. Kamu mau balik lagi ke rumah biar mama bisa lihat kamu terus"

"Ma, sudah ma. Tama sudah dewasa" peluk Papa Tama serta merangkul anaknya. Orang tua mana yang bisa tenang saat anaknya tidak memberi kabar bukan hanya berapa hari tapi sebulan.

Oh Tuhan. Sebenarnya apa yang ada di otak anaknya hingga diam-diam kabur dan menghilang. Bahkan, Dipta pun tak berhasil mencari.

Alih-alih dicari tidak ketemu terujung pulang sendiri.

"Ma, Tama mau nikah!"

"APA!!! KAMU HABIS HAMILIN ANAK ORANG SAMPAI HILANG SEBULAN LEBIH SEMINGGU INI?"

"Yampun ma. Tenang, kita duduk dulu?" Selaku kepala keluarga Papa Tama membantu sang istri menuju sofa terdekat.

Dipta yang baru sampai tak sengaja mendengar pun bergegas menarik abangnya.

"Lo apa-apaan sih Bang, datang-datang minta kawin!"

"Setidaknya gue bertanggung jawab dan gak asal jadiin anak orang budak sex kayak lo"

Dipta dibuat melongo dengan pernyataan dari Tama. Rahasia yang selama ini ia jaga dari keluarganya kini mulai terbongkar.

"Lo ngomong apa?"

"Jangan pura-pura bego Dip, seharusnya gue udah curiga dari awal lo nentang Hellena diadopsi dikeluarga Pradipta"

Kepalang basah akhirnya Dipta memberanikan diri, "terus apa bedanya gue sama lo?"

"Setidaknya gue sudah mendapatkan ganjaran yang setimpal. Hati-hati sama sakit hatinya wanita salah-salah tamat hidup lo!" Bahkan Tama berani memberi teguran.

"Salah gue apa? Gue cuma sama dia Bang, sementara lo? Tabur bibit sana-sini"

Berani sekali adiknya menyulut kemarahan Tama, karena ingat pasal kejadian tadi pagi.

Tama memberikan pukulan kecil dilengan adiknya. Cukup keras dan dapat dipastikan memberikan warna biru keunguan dalam waktu dekat.

"Anjing!! Sakit!" pekik Dipta. Kesal seharian terkena sial setelah digigit dan dicakar anjing dibagian kaki kini lengannya juga akan membiru setelah ini.

"Setidaknya setelah ini lo harus sayang sama anjing bukan nendang anjing!" ucap Tama lalu pergi keruang tamu.

"Itu orang sekalinya nongol kenapa jadi ngeselin kuadrat" ringis Dipta melihat cara berjalan Tama agak terseret kelelahan seperti orang dikeroyok.

Well, positif thinking mungkin setelah sebulan menghilang akhirnya Tama tercyduk kumpul kebo dan dikeroyok massa.

_____________________________________

Sementara itu ditempat lain, Airin masih sibuk mencari keberadaan Theo.

"Yampun sudah mau hujan, bahkan Theo tidak juga ketemu. Anjing nakal itu, semoga ingat jalan rumahnya." khawatir Airin saat keliling mencari anjing peliharaannya tidak juga membuahkan hasil.

Tanpa gadis itu duga, akan mendapatkan kejutan yang tidak terduga setelah ini.

_____________________________________

Aku ngakak

Pasti ingat Rin, siap-siap ya! Waktu datang membuahkan hasil yang tak terduga.

Maaf pendek hehe yang penting punya Tama gak pendek bahaya ntar ngamuk dia 😂

I Need Doggy (M) 18+Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang