8

2.7K 164 75
                                    

Kini Airin yang dibuat terkejut oleh sapuan bibir Tama yang sedang ada didalam mulutnya.

Sialan pemuda ini benar-benar licik, bahkan mau tak mau obat tersebut ikut tertelan dalam cumbuan dalam lidahnya yang Tama berikan.

"Argh~" saat berhasil menelan obat ke tenggorokannya. Rasa pahit masih terasa bahkan seakan menyekak tenggorokan.

Tama yang mengerti melihat raut wajah gelisah Airin pun menyodorkan air. Airin dengan cepat meminum air sebanyak yang ia bisa.

Sial tidak ada pisang, malah langsung asal telan. Pahit kayak hidup!

Melihat ekspresi cubang yang gadis itu perlihatkan membuat Tama gemas mengacak rambut gadis itu.

Saking gemasnya Tama ingin kembali memakan bibir lembut nan empuk milik Airin yang sempat ia rasakan tadi.

Mata mereka kembali bertemu, dan lagi-lagi Tama tidak bisa menahan dirinya untuk mencumbu gadis baik hati yang menolongnya tersebut.

Pertemuan bibir mereka tak terelakan, cumbuan Tama dalam lidahnya begitu memabukan. Airin yang tidak berpengalaman pun jadi mengetahui fungsi indra pengecapnya sesungguhnya. Ini berbahaya, pemuda itu berhasil membangunkan sisi liarnya.

Bagaimanapun Airin juga manusia biasa, dan kodrat sebagai wanita itu berat jangan sampai terbuai.

Nanti kalau hamil terus kamu ditinggal, mau makan apa anak yang kamu kandung? Belum lagi cibiran orang! Aaa pikiran Airin sudah melalang buana.

Dengan sisa kewarasannya gadis itu memukul dada bidang Tama, tidak terlalu keras memang ditambah dirinya yang lemas karena sedang tidak enak badan.

Enak saja, pemuda ini mencari kesempatan saat ia lengah. Memang mesum penjahat kelamin gak modal!

Usaha Airin mendorong dada pemuda itu bahkan tidak berhasil, justru membuat Tama semakin bersemangat memperdalam ciumannya. Sial, ini mendekati titik kelemahan Airin. Tidak bisa dibiarkan.

Seakan tidak tinggal diam, Airin memutar isi kepalanya lalu menggigit bibir Tama hingga pemuda itu menghentikan ciuman mereka yang terlalu panas itu.

Darah yang menetes dibibir pemuda itu tetap saja membuat Airin tidak bisa fokus pada kemarahannya. Dirinya terlalu lemah karena kadar kasihan pada sesama hidup terlalu tinggi.

"Aish~" ringis Tama saat Airin menjulurkan jarinya pada bagian bibirnya yang terluka oleh gigitan ganas gadis munggil itu.

Mata Tama tetap menelusuri apa yang akan gadis itu lakukan setelah menghentikan sikap kurang ajarnya seolah mencari tahu seberapa kejam gadis itu bila sedang kesal.

Rupanya Tama salah, bukannya memukul dan menendangnya untuk angkat kaki dari rumah miliknya. Gadis itu justru mengobati dirinya dengan salep luka yang ia punya.

Benar-benar menggemaskan bagaimana ada seseorang yang tidak melihat berlian yang berharga seperti ini. Rasanya Tama ingin mengurung Airin untuk dirinya seorang.

 Rasanya Tama ingin mengurung Airin untuk dirinya seorang

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
I Need Doggy (M) 18+Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang