15; Apa?

11K 505 41
                                    

Hampir seminggu ini, Rendi tidak pulang ke apartementnya bersama Alea. Ketidakpulangannya itu selalu disertakan oleh alasan yang sama, perihal kerjaan.

Lama-lama Alea curiga kalau pria itu mempunyai sugar baby yang lain. Atau lebih parahnya malah punya pacar tanpa sepengetahuan dirinya?

Alea menggigit jarinya, ia tidak mau Rendi dimiliki oleh wanita lain. Yah, meskipun seharusnya Alea tahu diri bahwa ia hanyalah sekedar pemuas nafsu pria itu. Tapi, apa boleh buat kalau hati sudah tergerak.

Rendi selalu mampu membuat Alea dimabuk asmara, semua perlakuannya terhadap Alea tidak bisa ditolak begitu saja. Kalau pahitnya ternyata Rendi memiliki sugar baby yang lain, lalu bagaimana nanti nasib Alea?

"Jangan sampe, jangan sampe! Gue gamau dibuang gitu aja! Gamauuu!!"

Merlin yang sedang sibuk mewarnai kukunya dengan cat kuku merasa jengkel dengan Alea yang sedari tadi mengganggu fokusnya, "Eh setan, diem bisa? Gue lagi ngutekin kuku, kalau sampe kuku gue warnanya berantakan, abis ya lo sama gue!"

Alea semakin menekuk wajahnya, "Gue takut kalau daddy punya simpenan yang lain, nanti gue mau dikemanain coba? Gue sayang sama dia! Arghhh!"

"Wah gila, anjing. Lo sadar diri dong posisi lo ada dimana, cuma sekedar sugar baby gabisa nuntut ini-itu. Suka ngadi-ngadi aja ni anak!"

Tadi pagi Alea mendadak ingin bertemu Rendi, tapi teringat pria itu tidak pulang-pulang akhirnya ia malah pergi ke rumah Merlin tanpa memberi kabar terlebih dahulu. Alhasil mereka bertengkar karena Merlin baru saja tidur tapi diganggu oleh kedatangan Alea yang tiba-tiba.

"Gue sadar sih posisi gue ada dimana, cuma ya gimana?! Perasaan gue udah gabisa dibohongin lagi, gue suka sama daddy! Mana gue juga punya daddy issues, lengkap sudah kisah bertepuk sebelah tangan ini!"

"Si lonte satu ini emang suka aneh-aneh aja ya, udah dateng pagi-pagi rusuh banget terus sekarang jadi drama queen. Saran gue sih buang jauh-jauh perasaan lo, daripada sakit hati nantinya."

"Gabisa! Gue harus memperjuangkan cinta ini, siapa tau dia juga suka sama gue. Abisnya dia baik banget, gue jadi baper kan!"

Merlin menatap jengah ke arah sahabatnya itu, wajar saja Alea semudah itu menaruh perasaan pada pria karena selama ini tidak ada yang memperlakukannya seperti seorang putri kerajaan jadi sekalinya diperlakukan seperti itu, tersentuhlah hatinya.

Sejauh ini memang Alea dan Rendi belum atau bahkan tidak pernah membicarakan soal perasaan masing-masing, yang mereka bicarakan hanya hal-hal yang berkaitan dengan ranjang. Atau terkadang, Alea mengganti topiknya dengan hal-hal yang lebih normal.

Mungkinkah ini saatnya Alea belajar menjalin hubungan? Orang tuanya boleh saja berpisah, tapi Alea bertekad untuk berusaha menjalin hubungan yang lebih sehat.

. . .

Setelah bertukar banyak cerita dengan Merlin, Alea akan kembali pulang ke apartementnya bersama Rendi. Ia memilih untuk naik taksi karena masih belum berani kalau mengendarai kendaraan sendiri.

Rendi memfasilitasi Alea dengan kendaraan pribadi pula, sebuah mobil sedan dengan merk terkenal. Tapi, Alea belum bisa mengendarainya mungkin nanti dirinya akan meminta bantuan Rendi untuk mengajarinya.

Sesampainya di apartement, Alea merasakan rindu itu lagi. Terdengar sedikit cringe, memang. Tidak melihat Rendi selama hampir seminggu membuat dirinya harus menelan rasa rindu itu sendiri.

Alea terduduk di sofa yang menghadap televisi, memejamkan matanya sejenak untuk melepas penatnya.

"Enghh," mata Alea melebar, merasa kaget karena mendengar suara desahan perempuan. Ia segera menuju pintu kamarnya dan membuka dengan kasar.

"What the hell are you doing, daddy?!!"

Kedua manusia yang sedang asik bergumul itu langsung menghentikan kegiatannya, Alea melihat dengan mata kepalanya sendiri kalau tadi Rendi mencium bibir perempuan yang belum diketahui namanya itu. Alea juga melihat dengan jelas kalau mereka sedang melakukan kegiatan seks, bukan sekedar berciuman!

"Why? Why you did this to me, dad?"

Alea menangis di hadapan dua manusia itu, dadanya mendadak sakit dan matanya begitu panas. Kepalanya pening karena syok dengan kejadian yang tiba-tiba ini.

"Sweet, saya bisa jelaskan,"

"Oh my god, kamu panggil dia sweet? What the hell?"

Rendi menatap kedua perempuan itu secara bergantian, merasa bingung harus berbuat apa.

"Dad, explain to me! Katanya daddy sibuk kerja, kenapa malah tidur sama perempuan lain?!" teriak Alea.

Kenapa Alea bodoh sekali tidak menyadari ada sandal perempuan lain di depan tadi?

"Justru kamu yang perempuan lain!" teriak perempuan yang tadi dicumbu oleh Rendi, ia beranjak dari kasur dan memakai pakaiannya yang berserakan.

"You're a slut!"

"Bianca! Jaga bicara kamu!"

"Kenapa, Ren? Bukannya dia cuma perantara kita aja supaya bisa punya anak?! Kenapa malah bela dia?! Aku ini istri kamu!"

Alea kembali tidak percaya dengan ini semua, "Apa? Istri? Daddy punya istri?"

Daddy Issues | 17+Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang