❤❤❤❤

3.4K 387 105
                                    

Extra Chapter

⚠️Jangan ada plagiat di antara kita!

Terima kasih untuk kalian yang sudah mampir dan meninggalkan jejak di judul cerita ini, kalian semua luar biasa ❤🙏

No Visual/Imajinasikan saja sendiri!

<<
<<
<<

Happy Reading

<<
<<
<<


Musim dingin, tertera di kalender jika hari ini adalah tanggal 26 desember. Niki merayakan natal bersama ibunya di rumah sederhana mereka di Paju. Ya, sejak Niki memasuki bangku kuliah, ibunya memutuskan untuk kembali ke kampung halamannya, kota Paju. Sebuah kota yang terletak tak jauh dari Seoul.

Rumah peninggalan mendiang neneknya terletak di pinggiran kota Paju. Rumah berarsitektur klasik khas Korea ini berlantai dua. Lantai dasar adalah kedai mie yang sekarang dikelola oleh ibunya. Niki merasa tenang dan nyaman saat berada di rumah ini. Meski kenangan itu sebagian adalah hal yang cukup menyakitkan tapi itu juga adalah kenangan termanisnya. Ayahnya masih ada bersama mereka kala itu. Masa kecil Niki dihabiskan di tempat ini sampai usianya dua belas tahun. Kemudian ayahnya mengajak mereka pindah ke ibu kota karena ayahnya diterima bekerja di sebuah perusahaan di sana. Di sana pulalah untuk pertama kalinya Niki bertemu dengan kelima sahabatnya itu.

Ayahnya kemudian menggugat cerai ibunya di tahun ketiga mereka berada di Seoul lalu menikah dengan wanita lain yang lebih muda.

Niki menghela napasnya mengingat semua hal yang rasanya baru kemarin terjadi itu. Bagaimanapun waktu berusaha berlari meninggalkan semuanya, itu akan terus membekas di ingatannya. Sejak hari itu sampai saat ini, Niki tak pernah lagi bertemu ayahnya, menurut teman-teman sang ayah, pria itu sekarang pindah ke Busan bersama istri barunya. Niki juga tak pernah berpikir untuk mencarinya, ia lebih memilih merawat ibunya, wanita yang berjuang mati-matian untuk hidup dan pendidikannya. Ibunya rela membanting tulang agar ia hidup layak seperti orang lain, agar ia bisa melanjutkan pendidikan di tempat yang baik.

Niki melemparkan tatapannya ke arah kejauhan, semua nampak putih-putih tertutupi oleh salju. Ini adalah hari keempat ia berada di kota kecil ini. Semua anak di apartemen pulang ke rumah orang tua masing-masing. Jay pun pulang ke rumah orang tuanya karena saat natal ini ayah dan ibunya pasti berada di Seoul.

Niki akan berada di tempat ini sampai tahun baru setelahnya ia akan kembali ke Seoul untuk mengerjakan beberapa hal.

"Nak?"

Suara lembut Eomma menyadarkan namja kurus itu dari lamunan panjangnya, Niki memalingkan wajahnya ke arah wanita cantik itu.

"Jay ada di bawah, dia mengemudi menembus hujan salju."

"Huh?" Niki menatap tak percaya pada ibunya ini, bukankah mereka sudah berjanji jika akan kembali ke apartemen masing-masing setelah pergantian tahun?

"Ayo temui dia!" Eomma berkata lagi, Niki mengangguk lalu berjalan cepat menuruni tangga.

Jay duduk tenang di salah satu kursi kedai, parasnya tampannya memerah, hidungnya yang paling nampak memerah efek dari cuaca yang teramat dingin ini.

"Apa yang kau lakukan, kenapa kau mengemudi di cuaca sedingin ini, Jay ah?" Niki bertanya panik demi melihat keadaan sang kekasih.

"Aku ingin melihatmu!" Jay menjawab cepat.

"Tapi hanya beberapa hari lagi saja, Jay ah, kita akan bertemu di Seoul!" Niki menatap Jay, ia berjalan mendekat.

Under The Dark Sky✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang