[4] Saven Cat

323 135 48
                                    

Jinbadboy_


...
Pagi ini aku bangun lebih awal lagi tepatnya pukul 05.00 kst memastikan kalo ilusi kemarin bukan mimpi.

"apa ini benar-benar nyata?"batinku memperhatikan mereka tertidur di lantai yg beralaskan karpet saja, oh tunggu mereka berempat?

"Empat?!"batinku, kali ini mirip juniorku? Aku menggosok-gosok mataku membuktikan kalau ini mimpi lagi, lagipula kenapa mereka bertambah. Tolonglah buat ini menjadi mimpi. Ah rupanya aku tidak sedang bermimpi, aku sudah bangun dari tidurku dan ini nyata? Aku turun dari atas temoat tidurku dan mendekati mereka berempat, aku menekan pipi mereka satu per satu dengan jari telunjukku. Saat ku beralih menekan pipi manusia yg mirip dengan Min Yoongi seniorku dia terbangun dari tidurnya dan matanya menatap ku yg mengganggu tidurnya.

"o-oh? Kau terbangun?"

"apa yg kau lakukan?"tanyanya dengan suara beratnya, aku menelan ludahku susah kenapa aku terlihat seperti sedang takut dengan tatapannya.

"memastikan ini nyata"jawabku lalu bangun dan duduk berhadapan denganku. Kami terdiam sesaat saling menatap, sungguh aku gugup ditatap begitu.

"a-apa? "kataku gugup, siapa yg tidak gugup ditatap olehnya? Semua orang pasti akan gugup ditatap olehnya, dia masih betah menatap mataku lalu ada apa dengan jantungku?

"Han Yena-ssi"panggilnya.

"i-iya??"Yoongi kembali terdiam menatapku tanpa mengatakan apapun lagi, itu membuatku kesal dia memanghilku tapi tidak menjawabku.

"jangan menatapku terus!"tegasku, aku tersadar membuat yg lainnya terbangun juga tapi Yoonhi semakin menatapku tajam, pipi dan telingaku sudah memerah karena tatapannya, jujur saja aku tidak kuat aku memang mengakui mereka tampan, aku perempuan normal yg gugup jika berhadapan dengan lelaki tampan seperti perempuan lainnya.

"Kau harus membantuku"kata Yoongi pelan.

"hm? Apa yg harus kulakukan?"tanyaku, karena yg lainnya terbangun mereka ikut duduk disamping Yoongi membentuk garis melengkung yg ada aku di depannya

"kak"panggil seseorang yg ku lihat mirip dengan Jungkook juniorku yg pernah ku temui dihari yg lalu.

"ini aku Jeon Jungkook kau masih mengingatku kan?"tanyanya.

"iya?"

"ke-napa kalian ada di rumahku? A-ah tidak maksudku di kamarku? Apa kalian tidak akan menjelaskannya padaku apa yg terjadi?" aku memberi mereka banyak pertanyaan sembari menunduk malu melihat mereka berempat serempak menatapku, aku benar-benar tidak mengerti apa yg terjadi.

"tenanglah. . . Kami tidak akan menyakitimu"kata seniorku Kim Namjoon sedang menenangkan ku.

"aku tidak berpikir kalian akan mengakitiku, aku hanya tidak nyaman jika ada kalian disini" kataku

"iya tetap saja hanya kau yg bisa kami harapkan dan hanya kau yg bisa membantu kami bagaimana pun juga lalu kami akan menjaga dan melindungimu"kata Seokjin.

"aku tidak butuh perlindungan kalian, pulanglah ke rumah kalian"kataku pelan. Aku hanya tidak mau mereka menyalahartikan ucapanku, mereka pasti menganggapku sedang mengusir mereka dengan lembut.

"kak, kami tidak bisa pulang dalam keadaan kami yg seperti ini"kini Jungkook benar-benar manatapku sayu dan memohon. Kenapa mereka tampak sangat lemah sekarang tidak seperti disekolah mereka sangat tegas.

"apa maksudmu? Kalian tinggal pakai baju kalian dan pulang kerumah itu saja, tidak susah kan?"ah benar mereka telanjang dada, ini membuatku semakin malu karena aku tak pernah melihat tubuh lelaki didepan mataku sepeeti ini.

Seven Cat[✔]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang