prolog

18 1 0
                                    

Sedikit memberi tahu guys, cerita ini aku ambil dari mimpi mimpiku sendiri dan dari pikiranku sendiri, jadi apabila ada kata-kata ataupun nama tokoh itu sama dengan siders lainnya aku gak tau:) cerita ini dibuat dari hasil kegabutanku aja sama isi pemikiranku.

dan untuk penulisan, maaf jika masih berantakan dan belum rapih, dimaklum saja baru belajar, cerita ini hanya hasil kegabutanku.

takdir itu memang ada, dan mengiklaskan itu lebih tenang. ini kisah keluarga Reta liyana dan Radit Galinga yang sudah sah menjadi suami istri yang sudah 4 thn menikah dikaruniai anak 2 kembar sungguh ini benar benar nikmat tuhan yang diberikan kepada Reta dan kebahagiaan, tetapi kebahagiaan itu tidak kunjung lama. saudara dari sikembar hilang tanpa jejak seperti bumi telah menelan nya.

seperti yang dibilang tadi Faraza Galinga ya dia anak kedua dari kembaranya yang bernama Raigan Galinga yang berarti ini saudaranya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

seperti yang dibilang tadi Faraza Galinga ya dia anak kedua dari kembaranya yang bernama Raigan Galinga yang berarti ini saudaranya. sudah hampir 2 tahun di umur 3 tahun faraza ini tidak tau sosok seorang kakak nya yang telah hilang sejak 2 tahun kebelakang. sampai saat ini Reta belum pernah mengiklaskan anaknya yang hilang, sudah berapa kali ia mengunjungi kantor polisi dan hasilnya nihil, Reta dan suaminya pergi dengan rasa kecewa.

"mah udah dong, coba iklasin Raigan. mamah jangan nangis terus kasian Araz liat kamu nanggis terus." lirih Radit. pada istrinya yang sedang menanggis sambil berjalan.

"tapi Pah, Mamah belum ikhlas gak ada jejak apapun atas kehilangan Raigan, mamah ngerasa kesepian walaupun masih ada Araz," ungkap Reta dengan tersedu, Radit lelah harus dengan apa lagi agar Istrinya bisa menerima takdir ini.

dan saat itu Radit mendapatkan ide untuk mengajaknya ke taman, untuk mengenang Nostalgia nya dulu dengan Reta, siapa tau dengan ini Reta bisa kembali tersenyum dan menghilangkan semua rasa kecewanya.

"Raza, sama mamah mau gak Papah ajak ke taman?" tanya Radit tiba-tiba, membuat Araz mengangguk dan ingin di pangku oleh papahnya, tetapi Reta tetap diam dan belum ada respon singkat darinya.

"mah, maukan ketaman?" tanya Radit dengan sedikit memohon, Reta hanya mengangguk.

TAMAN POV.

"Araz mau main apa?" tanya Radit dengan melebarkan senyum nya.

"alas mau naik otong-otong," [odong²] kalo anak anak suka ngomongnya cadel ya guys.

"yaudah di anter Bibi ya, Bi anter Araz ya main disitu," pinta pak Radit, Radit pun langsung mengajak sang istri untuk pergi ketempat nostalgianya dulu, di danau dekat pohon jambu. ini benar benar momen dulu mereka pertama menikah.

"mah masih inget tempat ini gak?" tanya Radit mencoba memulai pembicaraannya.

Reta mengingatnya dengan jelas."mamah masih inget pah." jawab Reta dengan sedikit menekuk. Reta membayangkan semua memori percintaan mereka disini.

"mah, Papah mohon. mamah coba lupakan Raigan, sudah 3 tahun Mamah seperti ini. papah merasa gak becus jadi suami sekaligus ayah dari anak anak kita, papah juga terpukul kalo mamah seperti ini terus, Araz?Araz butuh kamu juga, butuh kita. harusnya kita selalu ada buat Araz dan tidak toledor seperti kejadian dulu." ucap Radit, ini pertama kali seorang Radit meneteskan air mata. baru kali ini juga Reta melihat air mata jatuh dari kelopak mata Radit.

Entah, entah Reta harus mengiklaskan atau apa, tapi saat itu Reta tak sempat menjawab pertanyaan suaminya ia saat ini benar benar mendengar suara tangisan seorang anak kecil.

"pah, Papah denger gak ada suara anak kecil nanggis." Ucap Reta, dan dibalas anggukan oleh suaminya.

"kita lihat kesana mah, soalnya suaranya gak jauh dari belakang pohon jambu itu," sahut Radit dan benar itu anak kecil yang usia nya tidak beda jauh dari anaknya.

ia benar benar sendirian dengan beberapa Ransel, dan bahkan ada sepucuk surat dan kalung yang berisi poto, anak kecil itu masih menanggis dan sedang di bujuk oleh Radit agar ia tidak menanggis.

"anak manis jangan nanggis ya." ucap Radit sambil memangkunya.

"bentar Pah, ini ada surat dari ibu anak itu!" Ujar Reta. ia membuka isi surat dan membacakannya.

Ia tidak menyangka dengan orang tua anak ini, apa hanya karna tidak bisa menafkahi anak beraninya membuangnya seperti sampah, padahal anak itu sangat manis, bahkan cantik.

from:ibunya ziaa

haii! Saya tidak tau kamu siapa,tapi saya mohon jagakan anak saya, untuk saat ini kebutuhan ekonomi saya sedang menurun dan saya sedang melawan penyakit kanker otak, saya benar benar harus dengan cara apa dan pada siapa untuk menitipkan anak saya entah. hidup saya ini akan berlanjut atau tidak hanya tuhan yang tahu bukan, disini ayah dari anak ku Zia menginginkan Ziaa, saya takut anak saya dijual anak yang tidak berdosa dan suci ini saya tidak mempercayai ayah anakku ini. Namanya, Ziannia Adisty keylover. siapapun kamu orang baik yang ingin menjadi ibu dan ayah dari anak saya semoga selalu berkah. suatu saat nanti jika tuhan mengijinkan kita bertemu pasti bisa. di umur 18 tahun nya Ziaa kalung yang saya simpan di atas kertas ini kamu boleh kasih dan kasih tau kebenaranya.

isi surat ini mengartikan bahwa anak perempuan ini ditinggalkan ibunya ditaman ini sendirian.

"pah gimana ini?" tanya Reta ragu, tapi semenjak melihat anak perempuan ini Reta menjadi beda dalam sudut pandangnya.

"papah terserah mamah, dan papah liat mamah kelihatan seneng atas kehadiran anak ini?" sahut Radit dengan sedikit pertanyaan.

"mamah mau pah, siapa tau anak kecil ini bisa ngerubah segala hall tentang Raigan dipikiran mamah."

"Ziannia Adisty keylover namanya bagus, yasudah kita bawa Ziaa ke Araz," sekarag giliran Radit yang berbicara.

Disisi lain Reta melihat sosok perempuan yang sedang membawa anak laki-laki yang berusia tidak beda jauh dengan Arab, di sebrang danau. Tapi. Suaranya memang mendengung di telinganya.

"Kembalikan anakku!"

"Anakmu sudah tengelam Reta."

"Zia anakku! Kau siapa?" teriak Reta.

"Dia Anakku Reta jangan berhalusinasi Zia anakku!"

"Anakmu Raigan sudah tenggelam."

"Kembali kan anakku! "

Siapa orang yang berteriak itu? Ada yang tahu marii komentar:)

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Siapa orang yang berteriak itu? Ada yang tahu marii komentar:)

Sampai ketemu di Chapter selanjutnya!! Semoga kalian suka!!!

Mauu next kapann nih!!

Spam sebanyak-banyaknya!

Kalian penasaran gak dengan sosok Zia? Araa bahkan Raigan?

SalamSayang🍒

MATAHARI MALAMTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang