Aku harus membujuknya dengan cara apa, sedangkan dia saja selalu tidak terlihat.
_Ziannia Adisty KeyloverSetelah pulang sekolah Tadi Faraza sudah lebih dulu masuk rumah, Sedangkan Zia dengan santainya tanpa semangat masuk rumah. Ia sudah disambut kedua orang tuanya.
Sejak dulu Zia sangat dirayakan oleh orangtuanya, bahkan Faraza sempat cemburu pada Zia karna hal apapun pasti dirayakan.
"Anak mamah udah pada pulang." Sambutnya, Faraza bersalaman pada ibu dan ayahnya.
"Lansung makan ya, Araz jangan ke kamar dulu," ucap Radit sang ayah.
Faraza bahkan tidak menjawab ayahnya, tapi ia menuruti apa yang ayahnya suruh. Araz lansung mencuci tangan di meja begitupun dengan Zia.
Tampaknya, wajah Zia sangat murung sejak pulang sekolah tadi, itu membuat Reta dan Radit saling menatap memberikan kode.
"Kalian lagi ada masalah?" Tanya Radit begitu saja.
"Kalian berdua berantem ya!" Araz menggeleng, sedangkan Zia hanya melamun saja sejak tadi, Ia tidak mendengarkan perkataan ayah da ibunya.
Radit memegang bahu Zia membuat dirinya terkejut. "Hmmm.. Kenapa pah?" Zia seperti kebingungan.
Radit sekali lagi bertanya pada Zia, Sedangkan Araz sedang sibuk makan.
"Enggak, Zia gak berantem sama kak Raza." Ujar Zia.
"Beneran ya kalian gak berantem?"
Bagaiamana cara Zia menjelaskan pada ibunya. "Beneran Mah, Zia bahkan gak pernah ngobrol sama kak Raza mana ada kita berantem." Jelasnya.
Zia kembali melamun, sembari menatap Araz,Ia sontak mengucapkan beberapa kata.
"Udah punya pacar aja, Zia jadi sedih."
Sontak ayah ibu, dan Araz melirik kearah Zia sembari mengatakan hal yang sama.
"Apa?!"
Zia terbangun dari lamunan itu dan langsung melihat kearah ketiganya. "Hah–"
"Siapa yang punya pacar, Kamu lagi suka sama orang Zi?" Tanya bu Rita.
"Zia udah punya pacar? "
Bagaimana ini Zia harus mengatakan apa pada kedua orangtuanya itu, bahkan didepannya ada Araz.
"Aku gak punya pacar, tapi kak Raza punya." Umpatnya, Sungguh ucap Zia terdengar samar tapi Araz mengetahui hal itu.
Araz berbisik pada Zia. "Jangan bocorin tentang gue!" Nadanya terdengar menyertak.
Zia tersenyum, kearah Ibu dan ayahnya.
"Enggak mah, tadi temen sekalas Zia udah punya pacar, meraka udah jarang banget bareng Zia, jadi Zia sedih gitu," ucapnya berbohong, setelah selesai makan Araz langsung pergi ke kamarnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
MATAHARI MALAM
Teen Fiction[FOLLOW DULU SEBELUM MEMBACA] "Terang itu adalah aku dan gelap itu egomu." Cerita ini bermula dari penemuan seorang Balita yang tengah sendirian dibelakang pohon, yang merubah Hidup keluarga besar Galinga semakin maju. "Aku suka sama kakak! Kakak...