mimpi dan teruna

1.1K 138 83
                                    

[BAG 1]

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

[BAG 1]

"jennie kim." ia menerima jabatan itu seadanya

jennie membuka mata, permadani puspita sewarna ungu, berma, kucam, jingga lagi biru menjadi satu-satunya aspek yang menarik perhatian ketika ia berhasil memfokuskan pandangan. Beberapa pohon rindang berdiri mengedar sekujur bustan lengkap dengan daun sewarna soga; hidup mekar, melingkar, dan menjalar di tumbuhan lain. disisi kiri-kanannya riuh rendam bisik air melejang dari dataran tinggi lalu ketika ia berdiri—telaga biru menjadi suguhan yang lebih atraktif—tirtanya elok, nampak tempias merah muda sabur suci dari kawahnya yang jernih.

jennie berjalan, menggeser ilalang setengah kering yang kokoh di sepanjang teritori asing tempatnya terdampar. lalu ketika ia menyibak sapuan menjalar di depan mata—ia tergagu. menatap bahu berdegap yang tengah syahdu menikmati semilir angin dan nyanyian merpati. tepat menghadap danau yang masih jauh untuk jennie jangkau.

ia segera berlari, suara kemersik langkahnya menjadi ribut yang terdengar menyiksa. menabrak sekawanan ranting dengan beberapa kelakar duri, jennie sara bara tak lagi mengindahkan telapak yang mulai mengeluarkan darah. diam-diam ia mengutuki busana yang membalut tubuhnya; terasa berat lagi panjang menyapu tanah. keringatnya mengucur sementara ia masih terus memanggil anak adam itu dengan suara yang tercekat. ia hanya ingin meminta tolong, kendati tempat ini indah lagi memabukkan, jennie tetap mau keluar dari sini. ia tahu, ini tidak nyata, dan ujungnya agak berakhir mengerikan.

kring—gemerincing menyahut.

sejak kapan ada gelang kaki?

dan ketika ia mengangkat gaunnya lebih tinggi—jennie tersadar—telapak kakinya berdarah.

nunna...

"suara itu..."

jennie menggegar, tubuhnya terasa lemas, tapi ia harus segera pergi. lantas ditariknya gelang kaki yang menyangkut dengan serampangan lalu kembali berlari mengejar sosok di seberang sana.

lalu ketika kakinya menapak pada hamparan rumput hijau—cahaya berpendar dari arah yang plural merembes korneanya dengan paksa. jennie tidak siap! demi tuhan, ini menyakitkan. tidak ada pilihan lain, ia harus terus berjalan meskipun kakinya terasa perih, ia harus mencari laki-laki yang tadi dilihatnya.

nunna! hey!

sementara suara itu kembali terdengar membahana dalam rungu dengan getar kekhawatiran.

sedikit lagi ku mohon bertahanlah. ia bermonolog, berusaha menenangkan raga yang sudah mulai lelah untuk sekedar bangun dan membuka mata.

"tolong..." ia memirau dalam posisi terbaring.

"ku mohon, tolong aku..."

"siapapun di sana tolong aku!"

suaranya menggaung di sekitaran permadani, hingga jennie bisa merasakan bagaimana mereka menyebar dalam tempat seluas ini.

COLORS OF THE WIND : JENNIE ft KIM TAEHYUNGTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang