part 12 ( Marry Christmas)

182 21 5
                                    

Happy Reading💫

" grand ma, grand pa!!" teriak Risha sambil berlari lalu memeluk kakek neneknya. " hay, darling. Come here" ucap Adrian selaku kakek dari Risha sambil memeluk cucu kesayangannya yg sudah melompat ke pangkuannya.

" i miss you so much" ucap Risha sambil memeluk kedua kakek dan neneknya. " kami juga merindukanmu, sayang" ucap Imelda sambil mengusap kepala cucu perempuannya penuh kasih sayang.

Kendrick ayah Risha menatap anaknya dengan garang. Tega sekali anaknya itu membiarkan tangan nya menggantung di udara tanpa adanya sebuah pelukan. Merasa diabaikan Kendrick langsung menegur mereka bertiga. "ekhem. Apakah masih ada yg menganggap ku disini? Kalau tidak ada sebaiknya aku pulang sekarang. Dan jangan lupakan kalau kita masih berada di rumah orang" ucap Kendrick sambil menatap sinis anak dan kedua orang tuanya

Risha yg merasa tersindir oleh perkataan ayahnya langsung membalas menatap sinis juga. " dengar ayahku tercinta. Aku masih marah padamu" ucap Risha ketus. " hei!! Kenapa jadi kau yg marah? Aku sudah menunggumu dari tadi, tapi kau bahkan tidak menyapaku" balas Kendrick sengit sambil duduk di sebelah Lucius yang sudah duduk tenang bersama istrinya, Narcissa. Sementara Draco, dia hanya menatap wajah cemberut Risha sambil menahan tawanya. Menurutnya wajah cemberut itu benar benar lucu. Bahkan dia merasa kalau Risha sangat tidak cocok merajuk pada siapapun. Wajahnya benar benar tidak mendukung.

" aku malas melihat wajahmu, dad" ucap Risha santai sampai semua orang diruangan itu melongo mendengarnya. Bahkan Kendrick sudah menatap horor anak kurang ajar nya itu

Tiba tiba Risha merogoh kantung jubahnya dan mengeluarkan sebuah benda yang mampu membuat semua orang disana terpukau melihatnya. " ini!! Ini alasan aku marah padamu! Tega sekali kau, dad. Bahkan kau tidak mau memberitahu ku kalau aku akan mendapatkan tongkat. Aku bahkan sering di ledek teman temanku, termasuk dia!!" lanjut Risha sambil menodong tongkat sihirnya ke arah Draco. Draco yang dituduh seperti itu tentu saja tidak terima dan ingin protes. Tapi melihat tongkat indah itu di todong ke arahnya seketika wajahnya pucat dan keringat dingin mulai bermunculan di dahinya. Dia benar benar ketakutan dengan perempuan di depannya ini sekarang. Mengingat kejadian dimana nyawanya hampir melayang karena mencoba melawan perempuan ini saja sudah membuat bulu di sekujur tubuhnya merinding. Itu tanpa tongkat. Bagaimana kalau sudah memiliki tongkat? Dia yakin perempuan ini benar benar akan menghabisinya sekarang.

Karena ketakutan, reflek Draco mengeluarkan tongkat dari jubah slytherin kebanggaannya dengan tangan bergetar lalu menodong nya ke arah Risha balik. " ada apa dengan dirimu? Kau menantangku, hah?! Owh ternyata kau belum puas dengan kejadian hari itu" ucap Risha bangkit dari pangkuan kakeknya sambil berjalan ke arah Draco yang sedang duduk dengan wajah pucatnya. Percayalah, Risha hanya menakut nakuti Draco saat dia menodong tongkatnya, karena dia yakin Draco pasti mengingat dimana saat laki laki itu pingsan karena pukulan dari dirinya. " aku juga belum mencoba tongkat ku ini. Memang sudah beberapa hari ini aku mempelajari mantra mantra. Tapi aku hanya mempraktekkannya pada objek objek benda mati. Rasanya ingin sekali aku mencoba mantra pembeku pada seseorang. Dan kupikir kau sangat cocok, DRACO!" ucap Risha sambil menekankan nama laki laki dihadapannya diakhiri seringaian yang membuat semua orang bergidik ngeri melihatnya

" a-aku bersumpah!! Aku tidak akan meledekmu lagi. K-kau sudah mendapatkan tongkatmu kan? Bukankah sudah cukup?" tanya Draco terbatas bata. Narcissa dan kakek nenek Risha menahan tawa melihat ekspresi ketakutan di wajah Draco. Mereka tahu kalau Risha hanya bercanda. Berbeda dengan Lucius, dia hanya menampilkan wajah datar sambil tersenyum tipis, sangat tipis. Dan ayah Risha? Jangan tanyakan bagaimana wajahnya. Wajahnya benar benar sama pucat nya dengan wajah Draco sekarang. Walaupun dia tahu kalau Risha hanya berniat bercanda, tapi tetap saja Kendrick lebih berpengalaman dengan sifat putri kecilnya yang menurutnya sangat susah ditebak. Pernah sekali Risha hanya berniat bercanda pada salah satu teman laki lakinya di sekolah muggle dulu. Tapi karena perkataan si laki laki yang membuat Risha marah, berakhirlah sepatu anak laki laki itu di atas atap sekolah. Bahkan sampai sekarang Kendrick tidak tahu bagaimana cara putrinya melakukan itu. Yang dia tahu, saat sedang mengadakan rapat penting di kantornya, tiba tiba ponselnya berdering dan panggilan dari kepala sekolah yang mengatakan bahwa Risha melakukan masalah LAGI datang menghampirinya. Dia takut kalau Risha berniat buruk pada Draco, dapat membuat Narcissa terutama Lucius marah. Percayalah, Kendrick benar benar berlebihan.

Princess Of The Lind Of IceTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang