part 16 ( HOUSE CUP)

216 25 2
                                    

" ooh c'mon Draco, aku sudah sembuh" desak Risha berusaha bangkit dari ranjangnya. Dari 2 hari yang lalu, Draco selalu memaksanya untuk tetap tidir di asrama. Padahalkan tubuhnya baio baik saja. Kekuatannya juga sudah pulih. Tapi Malfoy muda ini bahkan mengacuhkan nya sampai sampai rasanya Risha ingin sekali membekukan Draco dan meletakkan tubuhnya di ranjang Risha menggantikan dirinya. Dan setelah itu, dia bisa menemui teman temannya.

" Risha! Mana yang kau pilih? Tidur disini, atau di Manorku? Cepat pilih!" Tanya Draco enteng. Risha melongo mendengarnya, setelah itu dia memandang sinis Draco.

" aku tidak mau lagi, Draco. Kau memperlakukan ku seakan-akan aku ini orang penyakitan. Kau tidak tahu bagaimana perasaanku? Kau benar benar tega" ucap Risha mendramatiskan suasana. Risha pura pura mengeluarkan air matanya sambil menundukkan kepala tanpa mau menatap Draco. Cuman ini satu satunya cara, jika Draco masih keras kepala Risha benar-benar akan menyihirnya. Sementara, Draco yang melihat Risha menangis, tidak melakukan apapun. Dia tahu kalau Risha itu sedang acting. Bagian Hogwarts mana yang tidak tahu kalau Risha ini pakar acting. Tapi lama kelamaan isakan tangis yang dikeluarkan Risha semakin kuat. Draco jadi tak tega melihatnya. Rasa bersalah muncul dibenaknya, tapi dia langsung menepisnya. Semakin lama semakin kuat. Draco yang melihat itu akhirnya menghela nafas kasar. Dia mendudukkan dirinya disamping Risha yang sedang menangis tersedu-sedu di ranjang. Melihat itu, Draco langsung mengelus lembut rambut Risha.

" kau benar-benar licik. Aku jadi tak heran kenapa kau bisa masuk ke slytherin." Ucap Draco sambil menggelengkan kepalanya. " baiklah kau boleh pergi" lanjutnya. Seketika Risha tersenyum senang sambil me-lap sisa air matanya di pipi.

" benar-"

" tapi, kau harus berjanji untuk tidak melajukan sesuatu yang berat" potong Draco

" aaaa thank you, pirang. Aku menyayangimu, sungguh!" Ucap Risha sambil memeluk Draco disampingnya. Wajah Draco memerah, detak jantungnya juga sangat kencang. Dia berusaha menetralkan detak jantungnya dan langsung membalas pelukan Risha.

" baiklah, aku harus pergi. Nanti kita pulang sama yah. Tunggu aku di kereta saja." Ucap Risha dan setelah itu, Risha bengkit dari tempat duduknya dan pergi dari sana.

🍁🍁🍁

Risha berjalan riang di koridor Hogwarts. Akhirmya dia bisa keluar juga. Tujuan nya saat ini adalah mencari Hermione dan Ron. Risha ingin mengajak mereka untuk menjenguk Harry. Sepanjang jalan banyak yang menyapanya. Risha juga menyapa mereka balik. Oh ya, tentang Pansy dan kawan-kawan, Risha sudah berdamai dengan mereka. Ternamyata mereka tidak buruk juga. Selama dua hari ini, mereka selalu menyempatkan datang ke kamarnya sekedar mengobrol atau membawakan makanan. Risha juga sudah mulai membuka diri untuk mereka.

Setelah sampai didepan asrama Griffindor, Rsiah memperhatikan sekelilingnya. Kali aja ada anak Griffindor yang lewatkan, pikirnya.

Saat sibuk mengamati sekeliling, Risha dikejutkan dengan tepukan di bahunya. Dia berbalik dan langsung menatap orang yang menepuk bahunya tadi.

" eh, hai Seamus. Ada apa?" Tanya Risha. " ada apa? Seharusnya aku yang bertanya seperti itu, kau sedang apa disini?" Tanya Seamus bingung.

" oh ini. Aku srdang menunggu Hermione dan Ron. Kebetulan ada kau, apa kau melihat mereka?" Tanya Risha

" ya,aku melihat mereka. Tapi mereka tidak ada disini. Mereka sedang di tangga menuju kamar khusus milik Harry dirawat."

" oh, benarkah? Kalau begitu aku akan langsung kesana. Terimakasih, Seamus" ucap Risha dan setelah itu dia pergi dari sana.

Princess Of The Lind Of IceTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang