Ajeng menghampiri teman temannya yang sedang mengobrol bersama yang lainnya,teman teman Fahmi juga berada di sana
"Hai!"
"Hai jejeee" balas mereka serempak
"Lo semua ga masuk kelas?" Tanya nya terheran,karena jam saat ini bukan lah jam istirahat bagi siswa regular
"Free class dongg emang kelas Lo , belajar belajar belajarrr teruss" ucap elizha sambil melemparkan satu kacangnya ke arah Ajeng
Ajeng mencebik dan memutar kedua bola matanya lalu duduk di satu kursi kosong yang berada di samping Nabila.
"Gimana 2 Minggu ini je?dengan kelas aksel ? " Tanya farah
"Ga gimana gimana" ucapnya acuh tak acuh
"Maksud Farah bukan itu nyet,inti dari pertanyaan nya ituu kelas aksel kayak gimana?" Jelas Revan
"Heh kutu! Ucapan Lo ga jauh beda sama Farah!heran teman teman e Fahmi kenapa bego semua" ucap Ajeng santai sementara teman teman nya tertawa mendengar itu
Berbeda dengan Fahmi,ia langsung menjitak keras kepala Ajeng dan langsung mendapat kan tatapan maut dari Ajeng
"Gue stress lama lama, kalau nilai gue dibawah 90 ortu gue bakalan dipanggil bangke"
"Syukurin! Lagian sok sok an banget masuk aksel,regular aja kepala gue pecah" ledek nazwa
"Emang dasarnya aja Lo bego,kerjanya nyontek terosss,wlek!" Ledek Ajeng kembali dengan menjulurkan lidahnya
"Eh ya,bukannya Minggu depan ada persami ga si?" Tanya claren
"Iyee,disekolah ini juga acaranya" jawab Revan
"Hadehhh,yang anak OSIS mah bedaaa haha"
"Kelas aksel ikut ga je?" Tanya nazwa
"Lah,nanya gueee. Sono tanya guru" jawab Ajeng agak sedikit kesel
Nazwa yang mendengar itu hanya menghela nafas panjang
"Revan!" Panggil seorang lelaki yang berada di belakang Ajeng
Orang yang selama ini Ajeng berusaha lupakan.
POV Daren.
Daren sibuk mengurus berkas berkas OSIS saat ini,mengurus persiapan untung mengadakan persami Minggu depan.
Dia sedang mencari selembar kertas yang sudah berisi rancangan kerja nya,ia memberikan kertas itu kepada Revan yang tidak diketahui anak itu kemana sekarang
"Bukannya bantu gue,malah ngilang" gumamnya kesal
Mau tidak mau dia harus mencari Revan sekarang. Mengelilingi sekolah yang luasnya hampir sama dengan luas mall.
Saat ini tujuannya hanya kantin,ya kantin!.
Dimana lagi anak itu selain ke tempat makan ?Daren berjalan ke arah kantin dengan gaya yang tegas.
Dagu nya ia angkat,dan matanya fokus ke arah depan. Membuat siswi yang melihat Daren akan terpesona dengan ketampanan nya.Saat sampai di kantin,matanya melihat ke sekeliling kantin agar dapat melihat anak itu.
Dan yaa,Revan sedang berkumpul bersama teman temannya di meja kantin yang berada di tengah kantin.
Tak hanya teman temannya,ada beberapa perempuan ikut bergabung dengannya yang Daren tidak ketahui namanya
"Revan!" Panggilnya lalu berjalan ke arah tempat Revan
Author POV
Revan yang merasa namanya terpanggil menoleh kearah sumber suara itu,rupanya Daren
Tidak hanya Revan yang menoleh,teman teman lainnya juga ikut menoleh. Terkecuali Ajeng
"Kenapa nyariin?kangen Lo sama gue?" Ucap Revan dengan nada yang bercanda
Daren tidak menghiraukan perkataan itu,dia langsung mengatakan apa tujuan mencari Revan
"Lo tuh sekretaris,bantu ketua! bukannya malah ribet gini Lo malah enak enakan disini" ucap Daren dengan santai,ia juga belum menyadari bahwa Ajeng ada didepannya sedang duduk saat ini
"Heh gila , gue udah bikin surat ijin, rancangan kerja,laporan sama mpk. Nah tugas Lo apa kalo gue yang kerjain?" Ucap Revan malas lalu memutar bola matanya
Daren berpikir sejenak, membenarkan semua perkataan Revan.
"Iya juga sih,yaudah kertas rancangan mana?" Tanya Daren
Belum sempat Revan berbicara,Ajeng berdiri dan berkata
"Eh semua,gue ke kelas duluan ya, mau bagiin hasil ulangan byeee,bye ka" ucapnya sambil melambaikan tangannya kepada semua teman teman dan juga Daren
Daren heran,sejak kapan dia ada didepannya ? Kenapa dia tidak menyadari?
"Lah? Dari tadi Ajeng di depan gue?" Tanya nya bingung,yang hanya mendapati sorakan ejekan dari semuanya
***
Vote n kritik!❤️
KAMU SEDANG MEMBACA
MY SENIOR
Teen Fiction"Lo pilih gue?atau Fahmi?" -Fernando Daren "Berapa kali Lo dibuat sakit hati sama Daren hm?" -Fahmi Emery "Tau ah Ajeng pusing mau makan bye!" -Ajeng