[Belum direvisi]
Kim Sohyun seorang psikiater disebuah Rumah Sakit besar di Seoul. Mencoba mengobati luka orang lain. Tapi dia sendiri tidak tau bagaimana cara mengobati luka dihatinya. Perasaannya terasa diombang ambing diantara dua pilihan. Manak...
Pokonya aku minta maaf jika ada kata yang typo dan kurang jelas.
Jangan lupa pencet tombol bintangnya dulu ya sebelum baca ⭐
Happy reading 💜
...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
. . . .
Sudah sekitar dua jam salju turun dinegara Ginseng. Saat itu salju turun ditengah perjalanan Sohyun dari Bandara menuju rumah sang sepupu, dan saat ini jam sudah mulai berjalan diangka tujuh malam. Butiran-butiran halus itu belum menunjukkan tanda-tanda akan berhenti berguguran.
Malam hari cuaca semakin dingin, dimalam yang sedingin ini orang-orang pastinya akan malas untuk keluar apalagi untuk sesuatu yang sangat tidak penting. Tentunya semua akan berfikir dua hingga tiga kali untuk melakukannya. Daripada keluar dengan baju yang berlapis mending dirumah duduk dengan manis.
Seperti saat ini Sohyun dan Seokjin --sepupunya memutuskan untuk memasak makanan sendiri untuk makan malam mereka. Keduanya kini sama-sama berada didapur. Bedanya, sohyun hanya duduk dimeja pantry sedangkan Seokjin tengah berurusan dengan masakannya.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
"Kau ini putri kerajaan atau bagaimana sih Hyun. Lihatlah umurmu sudah mau 26 tahun bagaimana bisa hingga saat ini kau belum juga bisa memasak". Ditengah-tengah acara memasaknya itu Seokjin masih saja sibuk menggerutu. Membuat Sohyun memutar bola matanya malas, rasanya jengah baru beberapa jam bersama Seokjin --sepupunya itu tidak hentinya berbicara. Bahkan kecepatan Seokjin berbicara hampir sama dengan Zico salah satu rapper kesukaan Sohyun.
"Berhentilah bicara sebelum mulutmu itu berbusa Oppa. Gunakan saja kedua tanganmu. Mulutmu itu gunakan nanti saat makan. Oke".
Tak
"Akhh!! Oppa!!". Sohyun berteriak kala Seokjin dengan sengaja melempar sumpit tepat mengenai kepalanya. Sedangkan sang pelaku hanya mengendikan bahunya acuh. "Setidaknya bantulah aku atau lakukan sesuatu yang lebih bermanfaat. Jangan hanya duduk menontonku sambil memakan camilan. Aku tau aku tampan apalagi saat memasak".