Волим те : 8

730 132 62
                                    

Hola :)

Jangan lupa pencet tombol bintangnya dulu ya sebelum baca ⭐

Happy reading 💜

...


Malam panjang kini tergantikan dengan bias cahaya matahari yang terang. Menyambut hari bagi para pekerja siang. Orang-orang sudah mulai berlalu lalang dijalanan untuk memulai aktivitas rutinan.

Begitu juga dengan dua orang yang masih bergelut manja dibawah selimut yang sama. Taehyung mulai terusik dari tidur indahnya setelah mendengar getaran dari ponselnya hingga berulang kali. Memaksanya untuk segera bangun menyambut hari yang cerah. Kelopak mata kelamnya masih terasa berat seakan sulit untuk terbuka. Seperti ada lem perekat yang melekat. Kepalanya juga masih terasa pening akibat wine yang ia minum semalam.

Mencoba bangkit dari tidurnya Taehyung menyandarkan punggung polosnya pada headboard. Mencoba memijit pelipisnya berharap hal itu dapat mengurangi rasa pening yang melanda. Meraih benda pipih yang sedari tadi bergetar diatas nakas.

Panggilan internasional dari orang suruhannya.

"Ada apa". Taehyung bertanya setelah menggeser icon berwarna hijau, menempelkan ponselnya ke telinga.

Beranjak dari tidurnya Taehyung berjalan menjauh dari ranjang menyibak tirai yang menutupi jendela kaca kamarnya. Hari sudah siang. Matahari sudah bertahta dengan angkuh memberikan cahaya yang menyilaukan. Dari luar jendela Taehyung dapat melihat beberapa penjaga yang bertugas untuk menjaga tempat tinggalnya. Jangan lupakan tentang Taehyung yang merupakan salah satu orang penting dan disegani diseluruh negeri.

"....."

"Awasi saja mereka jangan sampai ketahuan. Kabari terus jika ada sesuatu". Setelah mengatakannya Taehyung lantas memutuskan panggilan telfonnya. Meletakkan kembali ponselnya diatas nakas. Berjalan menuju kamar mandi yang masih berada dalam kamarnya. Sekarang dia harus bergegas membersihkan diri.

Sampai dikamar mandi Taehyung menatap pantulan tubuhnya di cermin yang menempel pada dinding. Kemudian beralih pada tangannya yang dibalut dengan kain kasa. Membuka perlahan kain yang membalut tangannya membiarkan kain putih itu jatuh begitu saja. Taehyung memutar kran wastafel membiarkan air mengalir melewati tangannya yang terluka akibat pecahan gelas yang menggores kulit dalam telapak kanannya.

Selesai dengan ritual mandinya Taehyung keluar dari kamar mandi dengan handuk putih kecil bertengger di leher yang ia gunakan untuk mengeringkan surai legamnya. Berjalan mendekat ke arah Irene yang sudah tampak rapi dengan pakaiannya.

"Lain kali bangunkan aku dengan tanganmu itu. Bukan dengan membuka jendela lebar-lebar dan menyetel musik dengan keras". Irene berucap kesal sambil membenarkan tatanan rambutnya.

"Baik". Jawab Taehyung singkat.

"Kau menyuruhku pergi, bukan? Responmu semakin pendek saja". Irene semakin cemberut mendengar jawaban Taehyung.

Taehyung hanya diam kemudian memeluk Irene dari belakang untuk beberapa saat.

"Aku harus pergi sekarang, maaf tidak bisa mengantarmu pulang". Mengecup kening Irene kemudian melangkahkan jenjangnya menuju tempat dimana pakaian dan anak-anaknya berada.

Irene mendengus kelakuan Taehyung semakin membuat Irene cemberut. Perlakuan Taehyung bukan seperti kekasih tapi lebih seperti seseorang yang memanfaatkannya untuk sesaat.

Memasukkan kedua tangannya kedalam saku celana Taehyung berjalan diikuti beberapa pengawal yang berjalan dibelakangnya menuju landasan helipad yang masih berada dikawasan mansion mewah miliknya.

Волим те Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang